Gak di edit yes:v
*****
Drttt... drttt...Terdengar suara hp dave yang bergetar dari meja kerjanya, ia segera melihatnya dan seketika jantunganya berdebar keras.
"Halo dok..."
"Dave besok kutunggu dirumah sakit, hasil tes sudah keluar" ucap sang dokter disebrang sana.
Tubuh dave menegang, ia memikirkan kesehatan istrinya, ia takut sesuatu yang sangat buruk menimpa istrinya dan menghancurkan semua mimpi istrinya.
"Ok dok saya akan ke sana" dave mematikan sambungannya dengan perasaan yang tak menentu. Takut, kesal, marah, benci, sedih semuanya menjadi satu.
Ia tidak ingin istrinya harus merasakan penderitaan yang lebih lagi cukup dimasa lalu saja istrinya merasakan hal yang buruk, sungguh ia menyesal atas perbuatannya dulu. Seandainya dia tak pernah berbuat seperti itu, seandainya ia tak pernah melakukan hal itu, seandainya ia tak pernah jahat pada istrinya.
Semua hanya ada kata seandainya didalam fikirannya tak bisa mengembalikan waktu yang telah berlalu yang bisa ia lakukan hanya membuat istrinya bahagia kembali tanpa ada beban yang menimpanya, namun jika hasil ini adalah hal buruk lagi maka ia akan berusaha sekuat tenaga meski nyawa taruhannya. Semua ini demi istrinya.
"Dave, siapa yang telfon?" Tanya bernice sambil memeluk tubuh dave dari belakang.
Tanpa bisa dicegah lagi air matanya dave menangis, ia menangis karna sebuah kesalahan apa yang telah dilakukannya pada istrinya dulu. Ia tak ingin hal buruk itu terjadi lagi, dia tidak ridho jika hal itu terjadi kembali.
Ya allah haruskah aku memberi tahu padanya bahwa dia sedang tidak dalam keadaan yang baik dan sehat? Sakit hatiku jika harus melihatnya menderita. Ya allah mengapa tidak aku saja? Mengapa harus istriku? Dia hanya wanita lemah, dia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk penderitaan semua ini.
Kumohon jangan hapus kebhagiaannya, jangan KAU hapus keceriaan yang dia rasakan selama ini. Sayang, aku mencintaimu. Sangat.
Tubuhnya bergetar hebat karna tangis yang tak bisa ditahannya lagi. "Lho kamu kenapa nangis, bee?" Tanya bernice sambil berusaha membalikkan badan suaminya agar bisa menghadapnya.
Tak kuasa melihat wajah istrinya yang sedang berbahagia saat ini jika digantikan dengan sebuah tangis serta penderitaan yang tidak bisa ia topang.
"Saa...yanghh..." sungguh ia tak kuasa, rasanya berat sekali walau hanya ingin berbicara padanya.
Ya allah aku tidak bisa, membayangkan dirinya dalam penderitaan yang dapat menyakiti hatiku. Aku tak bisa jika melihatnya menangis. YA ALLAH TUKAR SAJA DENGAN DIRIKU, KUMOHON.
"Yah dave, katakan apa yang membuatmu menangis?" Entah kenapa melihat dave menangis membuat bernice ingin menangis juga. Apa yang sebenarnya terjadi?.
"Aku tetap mencintaimu sampai kapan pun. I love you so much my wife" hanya itu saja yang bisa dikatakan oleh dave sekarang. Ya allah berat sekali rasanya.
"Aku juga akan tetap mencintaimu sampai kapan pun. Tapi dave" bernice sengaja memberi jeda karna meminta persetujuan dave dulu.
"Apa itu sayang?" Masih dengan berderai air mata.
"Berjanjilah untuk tetap hidup bahagia jikalau aku tidak ada didunia ini sekalipun dave, karna aku akan bahagia jika kamu bahagia meskipun aku tak bisa disisimu" tubuh dave menegang ketika mendengar semua perkataan bernice. Inikah tandanya jika ia akan meninggalkanku? Jangan KAU ambil dia dari hidupku.
KAMU SEDANG MEMBACA
marriage in 20 years old [Revisi]
Romansa#1- romance (2016) #9 - conflict (2017-2018) #1-conflict what nikah muda? diumur 20 tahun? dengan orang yang tak dikenal? BIG NO!!!! -bernice aprilia pratami- boleh juga nikah sama mahasiswi -dave alvino dewantoro [slow update] [revisi]