whats wrong with him?

29K 698 13
                                    

Back again....

Don't give up

Typo everywhere

*********************************

Bernice pov

"Hai bernice, sudah lama tak berjumpa" ucapnya dengan senyum miringnya. Ya tuhan, apalagi ini? Batinku lirih. Tidak bisakah aku tenang sehari ini saja, memang hari sebelumnya aku sangat kacau karna memikirkan takdir dan nasibku yang sedang aku lalui.

"Bagaimana kabarmu?" Tanyanya lagi. Aku masih tak menjawab pertanyaannya. Aku menoleh ke herjuno dengan wajah minta pertolongan, karna memang saat ini aku sedang malas untuk berbicara pada siapapun kecuali dengan herjuno karna dia tempat keluh dan kesahku.

Kalian pasti tau siapa dia pria yang ada didepanku ini. Dia yang telah membuat perasaanku hancur dan mati untuk merasakan indahnya jatuh cinta lagi, jangan salahkan aku bila aku tak bisa merasakan rasa manisnya cinta yang dialami oleh perempuan seumuranku dan akhirnya menyibukkan diriku dengan belajar, dan terus belajar hingga aku lupa dengan namanya cinta. Dan sekarang aku bisa merasakannya lagi karna dave, hanya dave lah yang mampu menghidupkanku untuk merasakan indahnya cinta sejak awal bertemu.

"Dia sedang dalam keadaan tidak baik, jadi mohon maaf mungkin lain kali anda bisa mengunjunginya lagi" ucap herjuno. Terima kasih herjuno kau telah menyelamatkan hatiku dari orang yang sudah membuatku jatuh. Bisakah aku berlalri sejauh mungkin dari sini? Aku sudah muak dengannya, memang dulu aku mencintainya tapi sekarang dia hanyalah masa laluku yang harus ku buang jauh. Batinku.

Dia mentapku dengan intens dan dalam tepat dimanik mataku. Matanya yang dulu sebagai obat rinduku padanya, wajahnya yang selalu berkeliaran difikiranku sebagai obat penenang tapi itu semua hanyalah dulu. Kisah antara aku dan dia yang harus kubuang jauh-jauh agar aku tidak terjatuh pada lubang yang sama, yah dia hanyalah masa laluku dan masa depanku untukku saat ini adalah dave meskipun dia tidak tahu bahwa aku mencintainya tapi tetap saja aku akan selalu mencintainya hingga nafasku tak bethembus lagi.

"Benarkah apa yang dikatanya tami?" Tanyanya meyakinkan. Panggilan itu, panggilan yang dulu membuat merasa istimewa hanya karna sebuah panggilan sayang yang keluar dari mulutnya, panggilan itu yang membuatku dapat merasakan indahnya cinta yang tumbuh dan hadir dihatiku, namun kini semuanya telah berbeda setelah dia menggores hatiku dengan begitu dalamnya dulu sehingga kini aku bisa melupakannya meskipun masih ada sedikit luka yang tersisa dihatiku.

"Benar yang dikatakan oleh,juno" jawabku datar dan dingin.

"Sebaiknya kamu pergi ke dokter, ayo biar aku antar tami" ucapnya dengan khawatir, mungkin lebih tepatnya sok khawatir.

"Aku tidak butuh ke dokter karna aku sudah bersama orang yang ku sayangi yaitu herjuno" ucapku sambil menekan kata herjuno.

"Tapi tam..."

"Apakah anda tidak mendengar apa yang dikatannya tadi? Jadi kuperingatkan lagi, saya mohon anda untuk tidak mengunjungi dia terlebih dahulu dan untukmu bernice cepat masuk ke dalam" aku langsung masuk ke dalam rumah setelah mendengar suara juno yang sedang menahan emosinya.

Saat aku hendak masuk ke dalam rumah, aku sempat melihat seorang pria dengan tubuh tegap dan juga tingginya yang tidak asing dipandanganku. Sepertinya aku mengenali siapa pria itu tapi apakah aku pernah bertegur sapa dengannya?. Ah sudahlah, lebih baik aku masuk ke kamarku agar bisa menenangkan fikiranku yang kalut ini.

♡_♡

Ku rebahkan tubuhku diatas kasur yang empuk dan nyaman ini dengan terlentang. Sungguh hari ini begitu membuatku lelah, lelah berfikir, lelah menimbang, lelah dengan takdir dan nasibku yang enggan pergi dari hidupku. Tiba-tiba fikiranku jatuh pada pria yang sempat aku lihat tadi, perawakannya sudah tidak asing dimataku serta wajahnya yang.........

marriage in 20 years old [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang