Prilly ke sekolah dengan di anterin oleh Rafael kerna Ali gak bisa menjemputnya kerna dia ada rapat dengan para ketua osis di sekolah pagi itu. Setibanya di sekolah Prilly disamparin Mila dan Michelle yang barusan melihat Prilly keluar dari mobil.
"hey Pril" sapa Mila berlari bergandingan dengan Michelle menghampirinya membuat Prilly kaget.
"kalian tu ya..bikin gue kejantungan aja pagi-pagi gini" Prilly mengusap dadanya agar tenang lalu menutup pintu mobil.
Rafael hanya tersenyum memerhatikan kedua sahabat Prilly yang tidak lepas dari melirik dirinya sebelum pergi meninggalkan kawasan sekolah tersebut.
"Pril, cowok tuh siapa sih?" tanya Mila penasaran melihat mobil Rafael yang sudah pergi
"dia pacar lo? kaya nya beberapa hari ini lo sering di anter jemput sama dia" ucap Michelle berjalan seiringan dengan MIla dan Prilly menuju ke kelas.
"kepo banget sih lo berdua, tuh cowok kalian datang" ucap Prilly memayunkan bibirnya menunjuk ke arah Cio dan Kevin yang menghampiri mereka dari belakang.
"hey Pril" kata Cio dan Kevin barengan
"hey, maaf gue harus ke kelas ne bye" jawab Prilly langsung pergi, memerhatikan sekeliling koridor mencari sosok seseorang.
"Ali mana sih? mungkin masih di ruangan osis..kan dia ada rapat gitu katanya" kata Prilly pada dirinya sendri mencari-carikelibat Ali
Bell mula menandakan waktu rehat, Prilly merapi kan buku-buku nya lalu keluar..Mila yang merasa aneh dengan sikap Prilly yang terburu-buru keluar mengejarnya
"Pril, lo kenapa sih? buru-buru amat?" tanya Mila aneh
"gue harus pergi sekarang" ucap Prilly ingin pergi tapi tangan nya di tarik Mila
"emang nya ada apa? jangan bilang lo mau ketemu Ali ya?" tanya Mila menunjuk muka Prilly
"emang nya kalau iya kenapa?" tanya Prilly dengan kedua tangan nya di pinggang menatap Mila tanda tidak puas hati.
"kan lo berdua musuh buyutan..masa lo ketemu dia, kan gak wajar Pril" kata Mila aneh
"kepo banget sih lo, dah gue harus buru-buru pergi ne daa" ucap Prilly langsung pergi meninggalkan Mila yang masih binggung
"sikap Prilly makin aneh ya sekarang? atau otak gue yang senglet ya?" tanya Mila pada diri nya sendiri lalu pergi mencari Kevin
Prilly langsung ke taman mencari-cari sosok Ali tapi langsung tiada, Prilly pergi mencarinya di kawasan pohon besar tempat Ali selalu duduk tapi ternyata Ali nya juga tak ada. Prilly mengeluh lalu duduk seorang diri dibawah pohon tersebut. Kerna terlalu lama menunggu Prilly terlelap sehingga dia tidak menyedari Ali duduk di samping nya tersenyum melihat Prilly terlelap dan menyondorkan kepalanya di pundak Ali secara tidak langsung.
"wajah Prilly cantik ya bila lagi tidur..kaya bayi" batin Ali tersenyum sambil mengelus pipi Prilly.
"papa" Prilly memanggil nama papa nya didalam tidur dan Ali menyedari ada bola-bola kristal mengalir dari hujung mata Prilly maka dihapusnya dengan jari lembut.
"sayang?" panggil Ali lembut mengelus pipi Prilly, Prilly terbangun dan membetulkan duduknya di samping Ali
"kamu kemana aja sih Li? lama banget aku kan nungu nya dari tadi" omel Prilly dengan suara seraknya kesal Ali telat sehingga dia terlelap menunggunya
"tadi aku ketemu Pak Benny dulu, ada urusan penting maaf ya sayang buat kamu lama nunggu" ucap Ali memujuk Prilly dengan mengusap-ngusap kepalanya
"kenapa gak bilang-bilang dulu? aku kan lama nunggu nya" ambek Prilly memandang ke arah lain
KAMU SEDANG MEMBACA
# 30 Days
FanfictionAli dan Prilly, dua orang siswa siswi yang sering berantem... Satu hari Prilly mempunyai satu permainan yang sangat gila sehingga membuat Ali tertarik untuk mengikuti rencana tersebut. Apakah permainan gila yang direncanain oleh Prilly dan berjaya...