Day 19

738 41 1
                                    

Ali mencari-cari sosok Prilly di kelasnya tapi hasilnya hampa, waktu rehat Ali ke menuju ke taman kampus mereka mungkin saja Prilly ada disana menunggunya dibawah pohon besar tempat kegemaran mereka.

 Tapi pencarian Ali tetap hambar, Ali menemui Mila yang lagi ngobrol bareng Kevin , Michelle dan Cio di kantin.

Ali berdiri di depan meja mereka "kalian liat Prilly gak? dari tadi gue cari gak ketemu" kata Ali

"kan Priilly gak masuk hari ni Li" jawab Mila jujur memandang wajah Ali yang sedikit gusar

"Prilly gak masuk? emang nya kenapa?" tanya Ali penasaran

"gak tahu? coba lo telpon kali aja diangkat" kata Mila memberi saran supaya Ali menelpon Prilly

"oke, yaudah gue pergi dulu ya bye" ucap Ali lalu pergi

Ali coba menelepon hp Prilly berkali-kali tapi gak ada jawapan, Ali telpon ke rumahnya gak ada yang angkat manakala hp mama Prilly malah mati. Ali semakin gelisah memikirkan jika sesuatu terjadi kepada Prilly.

Manakala dirumah sakit, Prilly mula sedar membuka mata nya perlahan-lahan melihat keadaan sekeliling yang kelihatan aneh baginya. 

Prilly coba bangun dan duduk di katil nya tapi tubuhnya terasa sangat lemah seperti tidak bertenaga, tiba-tiba mamanya yang baru masuk melihat Prilly hendak bangun lalu berlari untuk membantunya

"Pril..biar mama bantuin kamu ya" kata mama Prilly membantu Prilly duduk menyandarkan tubuhnya dengan bantal

"ma, aku dimana? kaya nya bukan dikamar aku deh" ucap Prilly halus suara nya sedikit serak hampir gak bisakedengaran oleh mamanya

"kamu di rumah sakit sayang" terang mama mengusap kepala Prilly lembut

"emang nya aku kenapa ma?" tanya Prilly penasaran merenung wajah mamanya yang lesu seolah-olah semalaman dia gak tidur.

"gak papa sayang kamu cuma kecapean aja" boong mamanya tidak ingin anaknya itu mengetahui tentang penyakit yang dialaminya saat ini.

"illy rasa mama boong" kata Prilly curiga menatap wajah mama nya, tiba-tiba pintu kamar Prilly diketuk dan Dr.Nina masuk

"selamat siang, gimana keadaan kamu hari ini Pril?" tanya Dr.Nina memeriksa rekod kesihatan Prilly

"agak sedikit pusing sih, leher aku juga sedikit kering kerna asik batuk-batuk" kata Prilly dengan suara serak nya

"sekarang kamu istrirehat yang banyak ya dan entar sore mungkin kamu sudah bisa pulang kalau kesihatan kamu mengizinkan" terang Dr.Nina tersenyum

"tante, aku pengen ngomong sebentar dengan tante bisa?" kata Dr.Nina keluar dari kamar dan berdiri di depan pintu kamar Prilly

"bentar ya Pril, mama ketemu Nina" kata mama Prilly keluar menemui Dr.Nina, Prilly hanya mengangguk.

Prilly mengintip dari jauh perbincangan mamanya dan Dr.Nina yang kelihatan agak serius. Sekali-kali mamanya mengintip Prilly yang terbaring lemah dikasurnya berhati-hati takut Prilly mendengar perbincangan mereka.

Mama Prilly masuk dengan keadaan sebak, menahan emosinya agar gak diketahui Prilly. Mama mendekati katil Prilly dan duduk ditepinya sambil mengengam tangan Prilly

"mama..Dokter bilang apa sama mama pasti tentang illy kan?" tanya Prilly menatap wajah mama nya

"gak ko, itu tadi Nina manggil mama kerna tante Elsi kamu nanyain tentang mama" boong mama Prilly mengusap rambut Prilly

"mama gak bisa boong sama aku, kelihatan banget dari muka mama itu boong" kata Prilly mengengam erat tangan mamanya

"dokter bilang..kamu.." kata-kata mama Prilly terhenti tidak sanggup meneruskan kata2 nya

# 30 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang