Prilly masih terbaring lemah di atas katilnya, sekarang Prilly sudah berada dalam kondisi yang sangat lemah kerna sudah melebihi 24 jam dia tak sedar dan dokter mengesahkan Prilly koma. Ali masih setia menemani Prilly di rumah sakit.
"Pril, aku kangen sama kamu" kata Ali seolah-olah Prilly mendengar ucapanya.
"Li, mendingan lo pulang, biar gue dan mama gantiin lo buat jagain Prilly" ucap Rafael menepuk pundak Ali
"gak Fael, gue gak bakalan ninggalin Prilly walau hanya sebentar kerna gue yakin dia bisa merasa kehadiran gue disini" kata Ali mengengam erat tangan Prilly dan menatap wajah Prilly yang seolah-oleh sedang tidur nyenyak.
"Li, lo butuh istrirehat..kalau lo terus begini illy pasti sedih" ucap Rafael tak ingin lelaki yang sudah menyerikan hidup adiknya itu sakit kerna menungguinya
"gue gak mau illy sedih gara-gara gue Fael, gue bah kan gak rela ngeliat dia terluka kerna gue" ucap Ali sedih menatap wajah Prilly
"kalau gitu, lo pulang aja dulu istrirehat entar lo kesini lagi" kata Rafael menarik tubuh Ali
"tapi Prilly gimana?"tanya Ali menoleh kebelakang melihat Prilly
"udah, Prilly biar gue dan mama yang jagain lo gak usah khawatir nya yang penting sekarang lo pulang dulu" kata Rafael menghantar Ali sehingga depan rumah sakit
Pril, kamu liat gak betapa kuat nya cinta Ali buat kamu..dia sanggup jagain kamu di rumah sakit tanpa rehat, makan atau minum demi kamu..cepat sedar Pril, mama kangen sama kamu, aku kangen sama kamu dan Ali juga kangen sama kamu, pikir Rafael kagum melihat kesetiaan Ali menemani Prilly semalaman di rumah sakit
Prilly seolah-olah mendengar kata hati Rafael didalam alam bawah sedar nya, Rafael tidak menyedari air mata Prilly mengalir dihujung mata nya yang masih tertutup.
papa, illy sudah ketemu seseorang yang sama kaya papa..orang nya baik, ramah, perhatian dan sayang sama aku, nama dia Aliando dia seperti malaikat tanpa sayap yang selalu menlindungi aku dan jagain aku pa, pesan Prilly di bawah alam sedarnya.
Sudah hampir 2 hari Prilly koma, tidak sedar dari tidur lenanya yang panjang. Ali tetap setia menunggu Prilly sedar dari tidur panjang dengan keadaanya sekarang yang terbaring lesu disebelah katil Prilly dengan tanganya mengenggam erat tangan Prilly.
"Ali" pangil satu suara yang sangat dikenalinya
"Prill" panggil Ali sayu coba mengapai tangan Prilly yang semakin lama semakin jauh darinya
"sayang aku kangen banget sama kamu" kata Ali berhenti tidak dapat meneruskan langkahnya tetapi dia hanya bisa memandang Prilly dari jauh
"yakin lah dengan hatimu..aku pasti kembali buat kamu" ucap Prilly tiba-tiba sudah berada di hadapan Prilly lalu menyentuh dada Ali, membuat Ali sontak kaget.
"please jangan tinggalin aku lagi" kata Ali mengengam tangan Prilly erat takut untuk melepaskannya
"aku gak akan kemana-mana, seperti yang kamu bilang ke aku..aku akan tetap ada disini selama nya" ucap Prilly menunjuk dada Ali
"aku gak kuat Pril, aku gak kuat tanpa kamu disisi aku Pril" kata Ali langsung menangis memeluk Prilly erat
"aku yakin kamu bisa lalui ini semua" ucap Prilly tersenyum melepaskan pelukan Ali lalu berjalan tanpa menoleh kebelakang meninggalkan Ali menuju cahaya.
Semakin lama cahaya tersebut kelihatan semakin terang sehingga membuat Ali merasa silau dan bayangan Prilly semakin hilang di balik cahaya tersebut.
"Prilly..please jangan tinggal kan aku" teriak Ali terus mengejar Prilly yang semakin jauh dari nya
"PRILLYYYYYYYYYYY!!!!" teriak Ali tersungkur jatuh di pertengahan jalan melihat Prilly masuk kedalam cahaya tersebut lalu pengsan saat menghulurkan tangannya seolah-olah ingin mengapai sesuatu.
"Prilly!" kata Ali sontak kaget tersedar dari lamunan nya menatap wajah Prilly yang masih terbaring didepannya
"aku yakin kamu pasti akan kembali Pril" ucap Ali menahan sebak nya mengucup kening Prilly penuh kasih
mama Prilly yang melihat Ali dari jendela pintu ruang kamar Prilly ikutan sedih melihat kesungguhan Ali menanti kesedaran Prilly yang tak kunjung tiba. Rafael yang baru tiba mengusap bahu mama nya mengitip jendela pintu ruang kamar Prilly.
"Fael yakin illy bisa sedar ma..dia pasti bisa" ucap Rafael menenang kan mama nya
"mama gak tega ngeliat Ali kaya gitu, sudah 2 hari dia disini jagain Prilly..mama ikutan sedih melihat kestiaan nya" ucap mama Prilly sedih
"Fael yakin Ali bisa membahagia kan Prilly, buktinya sekarang illy lebih banyak tersenyum dari menangis kan ma" kata Rafael mengingati bagaimana bahagianya Prilly bila bersama dengan Ali.
"mama harap Prilly bisa cepatan sedar..takut kondisinya nanti makin ngedrop kalau dia terusan dalam keadaan begitu" kata mama Prilly sedih
"kita doain aja ma" ucap Rafael menatap Ali dan Prilly dari cermin pintu kamar
"sayang, kamu kelihatan cantik banget bila lagi bobo..aku gak ngeliat kamu seperti orang sakit tapi aku ngeliat kamu kaya orang lagi tidur tenang sambil tersenyum..aku yakin pasti kamu mimpi kan aku kan" kata Ali coba menghibur hatinya menekan-nekan pipi Prilly yang tembam
"biar orang lain bilang aku gila kerna mencintai cewek sakit seperti kamu, tapi aku gak kisah itu semua kerna aku akan lebih sakit bila aku harus menjauhi kamu" kata Ali menutup wajahnya menahan airmata nya daripada mengalir
Ali hampir putus asa menunggu kesedaran Prilly, tetapi kerna kuat nya cinta mereka membuatnya sedar betapa Prilly lebih membutuhkan nya pada saat ini daripada ego nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
# 30 Days
FanfictionAli dan Prilly, dua orang siswa siswi yang sering berantem... Satu hari Prilly mempunyai satu permainan yang sangat gila sehingga membuat Ali tertarik untuk mengikuti rencana tersebut. Apakah permainan gila yang direncanain oleh Prilly dan berjaya...