Rafael keluar kamar menuju ruang makan, melihat sekeliling mencari seseorang.
"ma, Prilly mana? masih tidur?" tanya Rafael menarik kerusinya
"tadi Prilly bilang dia mau ke taman" kata mama menuangkan air buat Rafael
"ko mama biarin? kan dia gak sihat ma" kata Rafael khawatir
"mama gak bisa nolak, kesian dia Fael..biarin aja ya" kata mama, Rafael hanya tersenyum mengangguk mengiyakan pertanyaan mamanya
Prilly berjalan mengelilingi taman menghirup udara segar, lalu duduk bersandar dibelakang pohon besar yang redup memandang keluarga bahagia yang lagi bercanda dengan anak-anak mereka didepannya.
"papa..Prilly kangen banget sama papa" kata Prilly tersenyum melihat langit merasa tiupan angin seolah-olah menyampaikan kata-kata papa nya yang memberitahu dia juga kangen dengan Prilly.
"Ali aku kangen sama kamu" kata Prilly sedih menundukkan kepalanya menekup wajahnya ke lutut, Disebalik itu, Ali yang lagi galau duduk bersandar dibelakang pohon memandang sekeliling taman sambil memetik gitarnya.
Dengarlah bintang hatiku aku akan menjagamu
Dalam hidup dan matiku hanya kaulah yang ku tuju
Dan teringat janjiku padamu suatu hari pasti akan ku tepati
Aku akan menjagamu semampu dan sebisaku
Walau ku tahu ragamu tak utuh
Ku terima kekuranganmu dan ku tak akan mengeluh
Karena bagiku engkaulah nyawaku
Aku akan menjagamu semampu dan sebisaku
Walau ku tahu ragamu tak utuh
Ku terima kekuranganmu dan ku tak akan mengeluh
Karena bagiku engkaulah nyawaku
Prilly yang mendengar lagu itu langsung mengangkat kepala dan mencari suara tersebut, Prilly bangun lalu berjalan kebelakang pohon tersebut. Prilly melihat Ali sedang memetik gitar menyanyikan lagu De'Meises - Dengarlah Bintang hatiku
Prilly merasa kaki nya lemah dan bergetar langsung jatuh di depan Ali, membuat Ali kaget dan membangunkan tubuh Prilly duduk didepan nya
"Pril? kamu ngapain disini? ayo aku anter kamu pulang" kata Ali khawatir Prilly sakit
"gak, aku gak mau pulang" kata Prilly memegang tangan Ali di lengan nya
"tapi Pril, aku takut kamu kenapa-kenapa" kata Ali khawatir
"aku pengen disini sama kamu" kata Prilly menitiskan airmata menatap wajah Ali
"sayang..kamu ko nangis? maafin aku ya udah maksa kamu nyuruh pulang" kata Ali rasa bersalah menghapus airmata Prilly
"seharusnya aku yang minta maaf sama kamu honey, kemarin aku udah bentak-bentak kamu" kata Prilly menyentuh pipi Ali lembut
"aku sayang banget sama kamu Pril, aku gak tega biarin kamu hadapi semua ini sendirian" kata Ali memegang tangan Prilly dipipinya menahan banjir dikelompak matanya dari mengalir
"tapi aku gak sanggup ngeliat hati kamu terluka kerna pemergian aku" kata Prilly tak dapat membendung tangisnya lagi
"selagi kamu masih disini, aku gak akan pernah merasa sakit" kata Ali meletakkan tangan Prilly di dadanya
"honey, aku gak kuat ngeliat kamu terseksa begini" kata Prilly
"aku bakalan kuat melihat kamu sentiasa tersenyum bahagia disamping orang-orang kamu cintai" kata Ali
"Ali" ucap Prilly menarik tubuh Ali kedalam peluk kan nya, Ali tidak dapat lagi menahan airmata nya lalu menangis
"aku terima Pril, aku terima kamu seutuhnya..aku pengen disamping kamu selagi ada waktu" kata Ali menangis dalam pelukan Prilly
"aku sayang banget sama kamu Li" tangis Prilly memeluk Ali
"kamu harus kuat ya..demi aku" kata Ali mengengam tangan Prilly erat lalu mengucup kening Prilly penuh kasih.
"sekarang kamu jangan nangis lagi ya" kata Ali menghapus airmata Prilly, lalu bangun dan memegang tangan Prilly membantunya untuk berdiri.
"sekarang kita pulang ya, pasti mama kamu khawatir" kata Ali merangkul tubuh Prilly berjalan kaki sambil membawa gitarnya ke rumah Prilly.
"makasih ya honey udah anterin aku pulang walaupun kamu capek" kata Prilly tersenyum manis menghapus keringet di jidat Ali
"gak papa, aku senang bisa liat kamu senyum kaya gini, manis kaya orang nya juga" goda Ali membuat Prilly malu
"ehhh...dasar ya gombal banget sih pacar aku yang tembam ini" kata Prilly gemas mencubit pipi Ali
tiba-tiba Rafael keluar melipat tangan nya di dada memandang mereka berdua bercanda "ehemmm, banyak burung ya siang ini" kata Rafael basa basi melirik Ali dan Prilly yang bingung
"ehh, Fael kapan lo pulang? gak kabar-kabarin gue lo udah pulang" kata Ali bersalam dengan Rafael
"udah tadi pagi Li, lo apa kabar? kaya makin tembam aja lo kaya adq gue ni hahaha" ledek Rafael melirik Prilly yang sudah kelihatan sebal dengannya
"biasa bro, orang lagi bahagia hahaha" kata Ali lalu pamit pergi melambai Prilly yang masih tersenyum melihatnya
"cieee...ada yang lagi bunga-bunga ne cieee" goda Rafael, Prilly yang tersipu malu langsung naik ke kamarnya
"kaya nya mama benar, Prilly mungkin bisa lupa tentang penyakit nya bila disamping Ali..buktinya dia pulang dengan senyuman bahagia diwajahnya" kata Rafael lalu masuk ke rumah
Author POV
Menurut kalian gimana alur jalan ceritanya? kalian tahu gak endingnya gimana? soalnya aku udah pernah post cerita ini sebelumnya di akaun lama aku....
KAMU SEDANG MEMBACA
# 30 Days
FanfictionAli dan Prilly, dua orang siswa siswi yang sering berantem... Satu hari Prilly mempunyai satu permainan yang sangat gila sehingga membuat Ali tertarik untuk mengikuti rencana tersebut. Apakah permainan gila yang direncanain oleh Prilly dan berjaya...