Day 30

1.3K 43 7
                                    

*Special episode*

Kelihatan dari jauh seorang pemuda asik dengan kamera di tangannya memotret setiap pemandangan yang berada di hadapannya saat ini. 

"honey.." 

seorang gadis tiba-tiba muncul lalu merangkul erat leher lelaki tersebut sambil melentokkan kepalanya di bahu lelaki itu.

Pemuda tersebut sedikit kaget lalu menghentikan pemotretannya lalu menoleh ke sebelah kanannya seraya menghulurkan senyuman paling manis di wajahnya saat ini melihat kehadiran gadis tersebut disisinya saat ini.

"kamu lagi motret apa sih honey?" gadis itu tetap setia merangkul leher pemuda itu, senyuman di wajah lelaki itu membuatnya ikut tersenyum.

"aku lagi motret burung-burung yang terbang di langit itu" jawab pemuda itu sambil menunjukkan hasil foto yang di ambilnya kepada sang gadis tersebut.

Gadis itu melepaskan rangkulannya lalu mengambil tempat duduk di sebelah pemuda tersebut, kembali memerhatikan foto-foto yang ada di dalam kamera pemuda itu.

"gambarnya bagus ya honey..kamu pinter banget ambil fotonya" puji gadis tersebut, membuat lelaki itu sedikit senang mendengarnya.

"mau gak temanin aku jalan-jalan sekitar taman ini?" tanya pemuda itu, gadis itu mengangguk cepat dengan senang hati menerima ajakkan itu.

Mereka berjalan menerusi taman tersebut sambil berpimpinan tangan, sekali sekala mereka akan mula tertawa senang mungkin ada yang lucu mereka ceritain sehingga dari jauh kelihatan gaya mereka sangat mesra. Mungkin bagi yang masih jomblo pasti akan iri melihat kemesraan mereka.

"sayang.." panggil pemuda itu, membuat gadis itu menoleh kepadanya.

"kita istrirehat di sini dulu ya" jawab lelaki itu, mengajak kekasihnya duduk di bangku di bawah pohon yang rendang.

"sayang.." panggil pemuda itu lagi.

"iya, honey ada apa?" sang gadis menoleh ke arah lelaki itu .

"sekiranya satu hari nanti aku pergi, apa kamu akan sedih? atau kamu akan merasa senang kalau aku udah gak ada lagi sama kamu?" 

Tiba-tiba saja lelaki itu mengajukan soalan tersebut, awalnya gadis itu shock tetapi di hanya membalasnya dengan mengukir senyuman di wajahnya menatap wajah lelaki itu.

"kalau kamu sendiri? apa kamu ada rasa sedih atau kamu malahan senang kalau aku udah gak ada lagi sama kamu?" gadis itu mempertanyakan soalan yang sama kepadanya.

"pasti sedihlah, tetapi aku akan tetap berusaha untuk membuat perkara itu bakalan gak jadi..soalnya jiwa aku pasti akan merasa keperihan sakitnya" lelaki itu mula merasa pilu.

"kenapa?" gadis itu mula berteka-teki.

"kerana hati aku di bawa pergi sama kamu, meski sejauh mana kamu pergi walaupun hingga ke hujung dunia sekalipun hati aku tetap akan mengekori kamu walau dimana pun kamu berada sayang" jawab lelaki itu menarik tangan gadis itu kedalam genggamannya. 

"meskipun kita cuma pacaran selama 30 hari?" tanya gadis itu dengan mengangkat sebelah alis keningnya memandang lelaki itu.

"jujur..aku gak pengen akhiri hubungan ini, aku mau kita terusin kalau bisa sampai 30 tahun akan datang aku akan tetap setia menemani kamu, menemani sisa-sisa akhir hidup aku hanya bersama dengan  gadis bernama Prilly Latuconsina"  jawab lelaki itu

"jika sekiranya aku jatuh sakit? apa kamu masih mau sama aku?" tanya gadis itu menunduk sedih.

"aku akan tetap setia sama kamu, aku gak mau di bilang lelaki yang gak pengecut setelah tahu pacar aku jatuh sakit dan aku gak ada buat kasih semangat sama kamu, aku gak mau tinggalin kamu apalagi saat itu kamu amat membutuhkan aku disisi kamu" genggamannya semakin di eratkan.

"Ali.." gadis itu mula menunduk, mata mula berkaca tidak menyangka jawapan yang diberikan lelaki itu bakalan seperti itu.

"aku janji aku akan sentiasa bikin kamu tetap tersenyum, aku pengen penuhi kehidupan kamu dengan kebahagian dan aku janji tetap akan ada selamanya buat kamu Pril" lelaki itu langsung menarik kepala gadis itu lalu mengucup keningnya.

"gak pernah..walau sehari pun Li"  jawab gadis itu tetap menunduk, tidak sanggup untuk mengangkat wajahnya menatap lelaki yang dikasihinya itu.

"gak pernah? maksud kamu?" pemuda itu menjadi tanda tanya.

"selama aku sama kamu, gak pernah walau sehari pun aku gak bahagia Li..kamu sentiasa bikin aku tersenyum, tertawa malahan kehidupan aku juga mula berubah sejak kamu muncul ke dalam hidup aku, dan aku janji walau kemanapun kamu pergi aku akan pergi bersama kamu" 

Gadis itu mula mengangkat wajahnya ingin menatap mata lelaki itu, mencari ketulusan daripada setiap ungkapan lelaki itu tadi.

"sama seperti burung-burung yang berterbangan di dalam foto-foto kamu tadi" jawab gadis itu.

Beberapa hari setelah perisitwa itu Prilly mula sakit-sakitan, dia cuba menyembunyikan penyakitnya daripada teman-temannya termasuk kekasihnya Ali, tetapi akhirnya Ali mengetahuinya. Pada awalnya Ali merasa kecewa dengan berita kondisi Prilly saat itu tetapi dia tidak ingin menunjukkan kekecewaanya di hadapan Prilly apalagi kondisinya saat itu sudah mulai kritis.

Ali menerima semuanya secara positif terutama sekali saat Prilly dikatakan koma oleh pihak rumah sakit membuat hatinya semakin meronta kesakitan saking sakitnya penyakit yang di hadapi kekasihnya sama seperti peritnya penderitaan yang harus di laluinya dengan hanya menatap wajah pucat dan lesu Prilly dalam keadaan tidur selama berhari-hari.

Keadaan Ali mula lusuh, keluarga serta teman-temannya juga ikut risau melihat kondisi Ali yang tiap hari setia menemani Prilly di rumah sakit, tanpa menyentuh makanan dan hanya minum air sekali sekala. Dia khawatir Prilly akan sedar dan merasa sedih jika melihat dirinya gak ada disisinya setia menemaninya, seakan memungkiri janji mereka sebelum ini.


# 30 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang