"Kalian liat Prilly gak?" tanya Mila kepada beberapa siswi yang asik ngobrol di kelas mereka.
Dari jauh Mila melihat Prilly keluar dari ruangan guru menuju ruangan osis, dengan pantas Mila berlari menghampiri Prilly yang lagi ngerjain tugas di ruang osis.
"Pril, lo gak pa2 kan?ada yang sakit gak?mana2?" Mila kelihatan panik lalu memeluk tubuh Prilly seraya membolak balik tubuh Prilly.
"ehhh...Mil lo ngapain sih bolak balik badan gue?" omel Prilly bingung
"kata anak-anak semalam mereka ngeliat lo ama Ali di mall terus lo nangis-nangis gitu, emang nya Ali ngapain lo semalam?" Mila khawatir kalau Ali mengerjakan teman baik nya itu.
"gak ngapa-ngapain ko cuman cerita yang gue tonton tuh sedih banget itu aja" ucap Prilly tenang kembali duduk di bangkunya.
"jangan boong deh loh ama gue, mana Ali?biar gue ajar tuh anak!" ucap Mila kesal mengepal tangannya seperti ingin memukul seseorang.
"udah gue bilangin Ali tuh gak ngapa-ngapain gue, kalau lo gak percaya ya udah capek gue ngomong nya ama lo" ucap Prilly meneruskan tugasannya.
"bukan gue gak percaya, ya gue masih gak yakin aja waktu lo bilang Ali ngajak lo nonton kemarin" ucap Mila melipat tangan nya di dada
"tapi gak gitu-gitu amat kali" ucap Prilly sebal.
Tiba-tiba Ali muncul di hadapan mereka berdua membuat Mila terdiam seketika seakan tidak percaya Ali bisa masuk ke ruangan osis saat Prilly masih mengerjakan tugasannya di ruangan tersebut.
"hey sayang...temanin aku kantin yuk?"
Ali tersenyum menghampiri meja Prilly, Mila yang mendengar ucapan Ali benar-benar kaget sampai bengong melihat Ali senyum buat Prilly
"bentar, aku harus selesain tugas osis dulu" ucap Prilly tenang melirik Mila yang masih berdiri di sebelah nya memandang Ali tanpa berkedip di hadapannya.
"ya udah, aku tungguin kamu di sini" ucap Ali masih tersenyum lalu duduk di bangku nya di ruang osis tersebut.
Prilly hanya mengangguk ingin cepat-cepat selesaikan tugasannya, Prilly tersedar Mila masih berdiri di sebelahnya masih seperti tadi memandang Ali dalam keadaan terkejut.
"Mil?lo kenapa?bengong aja ngeliatin Ali dari tadi" ucap Prilly aneh melirik Mila
"gue rasa kuping sama mata gue rusak ne..." ucap Mila mengelus telinga nya
"emang nya kenapa? setahu gue kuping ama mata lo baik-baik aja tadi" jawab Prilly
"ya emang sih, tapi kaya nya gue salah liat deh.. masa tadi gue liat Ali senyum ke lo terus panggil lo sayang lagi...kan gak mungkin Pril" ucap Mila bingung mengaru-garu kepala nya yang tidak gatal
"hahahaha...lo tuh lucu ya Mil. gue baru tahu lo itu bisa ngelawak juga ya" ledek Prilly tertawa mendengar ucapan Mila
"rasa nya gue perlu ke ruang UGD deh mau meriksa mata ama kuping gue" Mila melangkah keluar dari ruangan osis.
Sebelum keluar Mila sempat mengelirik Ali yang sibuk mengutak katik ponsel nya duduk menunggu Prilly menyelesaikan tugasannya.
"ya udah sana, entar ketularan lagi penyakit lo ama gue" ledek Prilly melihat Mila keluar, Ali bangkit dari bangkunya menghampiri Prilly
"tadi Mila kenapa Pril?" tanya Ali penasaran dengan tingkah aneh Mila
"gak tahu? Mila bilang kuping ama mata nya lagi sakit hahahah" kata Prilly tertawa
"emang mata ama kuping nya kenapa? kaya nya tadi baik-baik aja tadi waktu ngeliat gue masuk"
Ali menjongkok kan badan nya dan melipat tangan nya di meja Prilly menatap wajah Prilly yang masih menyelesaikan tugasan nya
"Mila bilang dia tadi ngeliat kamu senyum terus kamu panggil aku sayang, maka nya dia ke UGD buat di periksa" jawab Prilly yang masih fokus menyelesaikan tugas nya tanpa menyedari Ali memandangnya dari tadi
"kan emang kamu tuh sayang aku hehehe" goda Ali
Mendengar itu Prilly langsung mengangkat wajahnya nya kaget melihat Ali sudah ada di depan meja nya tersenyum sumringah menatap tepat ke wajahnya
"gombal aja terus" ucap Prilly memutar kan bola mata nya menyindir Ali
"tapi suka kan" goda Ali melangkah ke samping Prilly seraya mencubit pipi Prilly gemas
"auch..Ali kan aku lagi ngerjain tugas" ucap Prilly mengusap-ngusap pipi nya yang sakit
"sekarang kamu tuh pacar aku, dan aku mau kamu temanin aku ke kantin" ucap Ali lembut menyentuh kedua pipi Prilly agar Prilly fokus kepada dirinya sahaja saat ini.
"ta..pi..A..li aku harus siapin" kata2 Prilly terhenti dengan jari Ali di bibirnya
"sshhh..sebentar aja ya.. sayang" ucap Ali lembut menatap tepat ke dalam mata Prilly membuat Prilly terdiam dan mengangguk kepala nya
"ya udah, yuk" ucap Ali menarik tangan Prilly keluar dari ruangan osis menuju ke kantin..
Setiap pelajar yang melihat Ali menganding tangan Prilly semuanya pada kaget dan bengong kerana hampir satu sekolah mereka tahu Ali dan Prilly tuh sering berantem bila ketemu kaya tom and jerry.
Guru-guru yang melihat mereka turut merasa gak percaya Ali sama Prilly bisa akur, setahu mereka selama ini Ali dan Prilly tuh sering masuk ke ruang guru gara-gara berantem mulu. Hampir setiap hari ada aja keributan yang mereka bikin sehingga membuat guru-guru sekolah mereka pusing ngurusin hal mereka terus.
"Ali.." tegur Prilly merasa tidak selesa
"huh?" Ali berhenti menghirup air minum nya, melihat mata Prilly melirik kiri kanan seakan memberi isyarat supaya Ali melihat tempat yang di tunjukkannya.
"kamu liat gak sih? mereka semua pada liatin kita terus dari tadi" bisik Prilly melirik kiri kanan
"masa? biarin aja ngapa sih Pril?"
"gue gak selesa diliatin terus sama anak-anak" jawab Prilly tidak senang duduk.
"Li, mendingan gue masuk kelas deh" ucap Prilly bangun dari tempat duduknya, tetapi Ali sudah terlebih dahulu memegang tangannya agar tidak pergi.
"katanya pacar aku..masa pacar sendiri di tinggalin" jawab Ali memandang Prilly yang kelihatan gelisah.
"pacar sih pacar..tapi yang lain kan belum tahu kita itu pacaran" jawab Prilly mencoba melepaskan tangannya dari gengaman Ali.
"yaudah pergi sana" Ali pura-pura merajuk, membuat Prilly menghentikan langkahnya kembali berpaling ke arah Ali.
"kamu jangan ngambek dong 'sayang' entar ganteng kamu nya hilang" jawab Prilly
"biarin aja ganteng nya hilang, yang penting kamu nya jangan hilang dari hati aku" gombal Ali membuat Prilly tersipu malu mendengarnya.
"nah gitu dong, maaf ya Li.. tapi gue benar-benar harus ke kelas sekarang" jawab Prilly resah
"iya.." jawab Ali ringkas.
Dari jauh dia hanya memerhatikan sosok Prilly yang semakin hilang dari pandangannya, meskipun cuma sebagai pacar bohongan tapi Ali sudah mula merasa senang dengan ke hadiran gadis itu di sampingnya beberapa hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
# 30 Days
FanfictionAli dan Prilly, dua orang siswa siswi yang sering berantem... Satu hari Prilly mempunyai satu permainan yang sangat gila sehingga membuat Ali tertarik untuk mengikuti rencana tersebut. Apakah permainan gila yang direncanain oleh Prilly dan berjaya...