pagi-pagi Ali sudah menunggu Prilly di depan sekolah mereka. Tiba-tiba Ali muncul di depan Prilly saat dia melangkah masuk kawasan sekolah mereka.
"Pril, nonton yuk gue lagi bete neh" Ali mengajak Prilly nonton bioskop
"hmm, males hah gue lagi banyak tugasan" jawab Prilly males meneruskan langkahnya menuju kelas
"loh, kan kemaren lo sendiri yang bilang ke gue kita tuh pacaran" kata Ali kesal
"iya pacaran, tapi gak benaran pacaran kan" Prilly merasa sebal dengan sikap Ali.
"gue gak ngerti deh ama lo Pril, kemarin lo sendiri bilang sama gue mau pacaran kaya benaran tapi lo nya sendiri yang gak mau di ajak nonton ama gue" kata Ali kesal
"ya udah, gue mau tapi lo yang bayarin ya" ucap Prilly menunding jari nya ke wajah Ali
"iya..iya..gue bayarin semua nya asal lo temenin gue" jawab Ali sebal tetapi senang
"asik.." jawab Prilly senang lalu masuk ke kelasnya
"entar malam gue jemput lo ya" kata Ali lalu pergi meninggalkan Prilly di kelas, tiba-tiba Mila datang dan duduk di samping Prilly
"ehh Pril, Ali tadi ngapain sih ke sini?" tanya Mila penasaran
"ohh itu, tadi dia ngajakin gue nonton gitu deh" jawab Prilly masih fokus menyelesaikan tugasan nya
"Ali ngajakin lo nonton?gak salah tuh Pril?" Mila merasa aneh
"emang nya kenapa?gue gak boleh nonton?" tanya Prilly melirik Mila yang duduk di samping nya
"ya bukan gitu...maksud gue tuh kalian tuh kan selalu berantem, asal ketemu aja berentam udah kaya anjing ama kucing tahu gak lo" ucap Mila
"terus?" tanya Prilly mengangkat sebelah alis kening nya menatap Mila
"ya aneh aja, kalian bisa keluar nonton sama-sama" kata Mila yang masih tak percaya
"kan cuman nonton, bukan ngedate" jawab Prilly tenang
"ya kalau udah berduaan nonton itu kan erti nya ngedate Pril" jawab Mila sebal dengan sikap Prilly yang acuh tak acuh
"udah hah, gue harus siapin tugas gue ne entar gak beres bisa-bisa gue di omelin lagi sama Bu Linda" omel Prilly,
"gue ke kantin dulu ya mau ketemu Kevin, pusing gue mikirn lo" jawab Mila berlalu pergi
[malamnya]
"Pril?mau nonton cerita apa ya?" tanya Ali memerhatikan schedule board bioskop.
"kan lo yang ngajakin gue, masa lo nanya ke gue" kata Prilly kesal
"kita nonton Teenage Mutant Ninja Turtle aja ya" kata Ali memberi ide
"hah?gak aa, gue nya mau nonton Yasmine" kata Prilly
"aahh..gak, gak gue mau nonton Teenage Mutant lagian gue yang bayar" kata Ali
"ya udah, gue pulang" ambek Prilly lalu pergi
"aduh..iya..iya..kita nonton Yasmine" pujuk Ali mengejar Prilly keluar dari Bioskop
"yes" kata Prilly tersenyum senang
"lo tuh ya ngambek mulu, sebal deh gue" ucap Ali kesal
"biarin bleek" ucap Prilly menjulurkan lidahnya ke Ali
selesai nonton mereka pun keluar, dari tadi Prilly asik nangis gara2 jalan cerita nya sedih tapi happy ending.
"Pril, udah dong nangis nya entar orang mikir gue ngapa2-in lo lagi" kata Ali menatap wajah Prilly
"wuuuuuuu" tangis Prilly, orang-orang yang melihat Prilly menangis di samping Ali saling bisikan sambil melirik ke Ali, membuat Ali gak enak di liatin
"aduhhh...Pril jangan kaya gini please" pujuk Ali mengangkat wajah Prilly untuk menatap nya
"jangan nangis lagi..ya sayang...entar cantik nya hilang lo" kata Ali membujuk Prilly sambil menghapus airmata Prilly
"ya udah, gue anterin lo pulang ya" ucap Ali menganding tangan Prilly, Prilly yang melihat Ali menganding tangan nya tersenyum dan menghapus airmata nya.
Tanpa mereka sedari ada beberapa orang siswa siswi dari sekolah mereka asik memerhatikan mereka dari jauh. Mereka melihat Prilly menangis di samping Ali sehingga membuat andaian Ali mengerjakan Prilly sehingga membuat gadis itu menangis di depan orang ramai.
Sampai di rumah Prilly, Ali langsung membuka pintu mobil buat Prilly.
"makasih ya Li" Prilly merasa senang dengan layanan Ali malam ini lalu keluar dari mobil.
"ya..mau gimana lagi, nama nya jugak pacaran bohongan lo" keluh Ali.
"apa tadi? kuping gue kurang jelas dengarnya" sindir Prilly mendekatkan wajahnya ke Ali.
"gue bilang kaya nya bentar lagi hujannya mau turun lagi"
"hujan?" Prilly bingung lalu memandang ke langit sambil menadahkan tangannya untuk merasa kalau ada air hujan yang menitik apa tidak.
"sejak kapan lo jadi peramal cuaca Li?"
"sejak gue jadi pacar lo la!" jawab Ali
"ko gue yang di salahin?" kesal Prilly
"soalnya 'sayang' aku ini cepat ngambek takutnya entar lepas gue pergi lo nya malah nangis lagi takut di tinggalin sama gue"
"elah..kebesaran banget sih lo Li, buat apa juga gue nangisin lo? udah pulang aja sana"
"benaran ni? gue benaran pulang entar lo nya nangis lagi kaya tadi haha.." ledek Ali perlahan-lahan melangkah pintu pemandu.
"daaaa~" ucap Prilly memandang Ali masuk ke dalam mobil sambil menyilang kedua tanganya ke dada.
"bye 'sayang'" kata Ali melambaikan tangannya lalu pergi dari kawasan rumah Prilly, tanpa di sedari satu senyuman terukir di wajah gadis itu.
Meskipun dia merasa kesal dengan kata-kata Ali barusan tetapi dia tetap senang meskipun mereka cuma pacar bohongan selama satu bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
# 30 Days
FanfictionAli dan Prilly, dua orang siswa siswi yang sering berantem... Satu hari Prilly mempunyai satu permainan yang sangat gila sehingga membuat Ali tertarik untuk mengikuti rencana tersebut. Apakah permainan gila yang direncanain oleh Prilly dan berjaya...