Day 26

786 34 0
                                    

Ali mengandeng tangan Prilly berjalan di taman rumah sakit tersebut untuk menghirup udara segar, sementara di dalam kamar rawatan Prilly..Brian, Adit, Mila, Michelle, Kevin, Cio dan Gritte masuk ke kamar Prilly secara perlahan-lahan memastikan tiada yang melihat mereka memasuki kamar tersebut membawa kotak2 besar.

"okey guys, kita harus nyiapin semua nya sebelum Ali dan Prilly datang" kata Brian mencekak pingang nya mengarahkan teman-teman nya bekerja

"elaahh...kaya ditaktor aja lo Brian!" ledek Mila megeluarkan bunga mawar merah dan putih dari kotak yang dibawanya tadi.

Masing-masing sibuk dengan kerja mereka menyiapkan sesuatu yang spesial buat Prilly kerna Ali pengen Prilly merasa bahagia disampingnya. Sementara di taman Prilly duduk disamping Ali menyodorkan kepalanya di pundak Ali memerhatikan orang-orang yang lewat di depan mereka. 

"aku merasa nyaman bila didekat kamu honey" ucap Prilly tersenyum

"sayang..kamu tahu gak apa persamaan dan beda kamu sama mawar?" tanya Ali melihat wajah Prilly sekilah terbaring dipundaknya

"gak..emang nya apa persamaan aku sama mawar?" tanya Prilly penasaran

"mawar itu sentiasa kelihatan segar dan cantik, malah bau nya wangi sama seperti kamu yang sentiasa menyerlah segar dan cantik kaya bidadari cinta ku" ucap Ali tersenyum mencolek hidung Prilly tersenyum malu menatap wajah nya

"terus beda nya aku sama mawar apa?" tanya Prilly

"kalau mawar itu pasti akan layu dan mati" ucap Ali tenang menarik nafas menatap wajah Prilly yang mula berubah sedih menyambung kata2 nya

"tapi cinta kamu ke aku itu gak akan pernah mati dan ia akan tetap hidup dalam ingatan dan hati aku" ucap Ali mengengam tangan Prilly ke dadanya

"A..li" ucap Prilly lemah terasa sedih mendengar ucapan Ali seolah-olah dia sudah ikhlas menerima hakikat tentang keadaan Prilly yang semakin kritis sekarang.

"aku gak pengen kamu sedih kerna aku, aku akan pastiin kamu sentiasa tersenyum selagi masih ada waktu" ucap Ali menarik tangan Prilly bangun dari bangkunya

"honey..kita mau kemana?" tanya Prilly penasaran mengikuti langkah Ali menarik tangan nya dari belakang

"aku pengen kamu tutup mata sekarang" ucap Ali tersenyum berdepanan dengan Prilly berhenti didepan pintu kamar rawatannya.

"emang nya kamu mau ngapain?' tanya Prilly penasaran mengangkat satu alis kening menatap wajah Ali aneh

"meram aja dulu" kata Ali menutup kan mata Prilly dengan tangannya, Ali membuka pintu kamar Prilly dengan sebelah tangan perlahan-lahan masuk lalu melepaskan tanganya

"tadaaa" ucap Ali berdiri didepan Prilly, Prilly melihat sekeliling kamarnya penuh dengan hiasan belon merah putih, mawar merah putih dan foto-foto mereka bersama tergantung di plafon kamar tersebut dan boneka beruang warna putih besar memegang bantal berbentuk hati dengan perkataan "i love you" di dadanya.

Prilly menutup mulut nya hampir tidak percaya itu adalah kamar rawatannya. "Ali" ucap Prilly terharu melihat Ali yang tersenyum senang melihat hiasan yang di lakukan teman-teman mereka demi Prilly

"kamu yang bikin ini semua" ucap Prilly masih tak percaya dengan apa yang dilihat nya

"iya, tapi sebenarnya aku minta bantuan teman-teman kita juga buat hiasin kamar ini" ucap Ali senang menatap wajah Prilly

"aku pengen kamu ngerasa gimana rasa nya nyambut Velentine's day sama orang yang kamu cintai" ucap Ali mengengam tangan Prilly lalu mengucupnya lembut

"aku gak tahu harus ngomong apa sekarang" ucap Prilly menutup mulutnya menangis bahagia dengan segala pengorbanan Ali untuk membahagia kan nya

"kamu gak perlu ngomong apa-apa, cukup kamu mencintai aku aja sudah membuat aku lelaki paling bahagia di muka bumi ini" ucap Ali mendakap kan tangan nya memandang Prilly, Prilly langsung memeluk nya erat.

"makasih ya honey buat semuanya, kamu udah bikin aku bahagia banget walaupun hari ini bukan Velentine's day" ucap Prilly tersenyum, menghapus airmata bahagia nya menatap wajah pria pujaannya itu dalam pelukannya

ku bakal pastiin hari-hari kamu bahagia dan sempurna sayang, ucap Ali  dalam hatinya senang dapat melihat senyuman dan canda tawa yang sangat dirinduinya selama beberapa hari yang lalu.


# 30 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang