Kelas terasa hening karena semua penghuninya sibuk memeras otak untuk menjawab soal-soal di lembaran yang ada di hadapan mereka. Tiba-tiba saja di kelas tersebut diadakan kegiatan yang sangat disukai guru, mengadakan tes mendadak. Soal kimia tersebut sukses mebuat wajah hampir semua murid kusut dan masam, Entah memang para murid yang nge-blank karena tidak belajar, atau karena guru yang dengan sadisnya mengeluarkan soal yang amat sangat njelimet?
Tapi berbeda dengan Sheen, dia mengerjakan soal tersebut dengan lancar, karena jenis soal-soal tersebut sama dengan jenis soal yang pernah Sheen kerjakan saat babak penyisihan Olimpiade Kimia dulu. Ya, Sheen memang jago dibidang kimia sampai mendapat julukan Jenius kimia disekolahnya terdahulu. Dari semua soal yang diberikan, Sheen yakin dengan pasti berapa jawaban yang benar, karena itulah dengan sengaja dia mengisi 2 dari 7 soal tersebut dengan jawaban yang salah.
Alasan Sheen melakukan itu karena ia tidak ingin lebih menonjol lagi disekolah, sudah cukup dia menjadi terkenal karena mobil dan style nya yang mahal dan berkelas. Dia sudah tidak bernafsu lagi untuk menjadi Queen Bee seperti disekolahnya dulu.
"Waktu mengerjakan sudah habis! Silahkan kumpulkan soal dan lembar jawabannya di depan sekarang juga!" teriak Bu Rini dengan lantang.
Dengan ogah-ogahan semua murid pun mengumpulkan hasil karya perasan otak mereka, lalu kembali ke bangku mereka masing-masing, banyak anak yang langsung menelungkupkan kepalanya diantara lipatan tangan mereka diatas meja, seolah merenungi hasil tes yang akan dibagikan di pertemuan selanjutnya. Lagu pertanda istirahat kedua pun diputar, buru-buru para penghuni kelas tersebut berbondong-bondong menuju kantin untuk mengisi ulang energi mereka yang terkuras akibat soal tes barusan.
Sheen membuka buku dan baru membaca 3 paragraf ketika ketukan heels khas guru terdengar mendekati tempat duduknya, ketika dia mendongakkan kepala, dia menemukan seorang guru perempuan yang kemudian menyuruh Sheen untuk mengikutinya keluar kelas. Sambil mengekor, Sheen bertanya alasan guru tersebut memanggilnya. Ternyata guru tersebut yang akan mengantarnya kepada guide atau orang yang akan menemaninya berkeliling sekolah untuk menggantikan Cira yang sebenarnya sudah mengajukan diri namun absen hari ini.
Mendengar hal tersebut, Sheen menghela nafas panjang. Dia paling tidak suka jika terlalu lama berinteraksi dengan orang yang tidak dikenalnya apalagi dalam jangka waktu yang lama. Guru tersebut mengantarnya ke gerombolan murid-murid yang didominasi oleh perempuan dengan segala celotehannya, entah apa yang sedang mereka tonton. Tapi tiba-tiba saja kerumunan tersebut menjad membelah seolah membuka jalan untuk mencapai pusat dari kerumunan tersebut ketika guru yang mengantar Sheen berteriak dengan sangat menggelegar kepada mereka. Ternyata pusat dari kerumunan tersebut adalah 4 orang laki-laki murid IBS yang menurutnya merupakan geng populer disekolah ini karena banyak siswi yang memperhatikan setiap gerak-gerik keempat pemuda tersebut sambil memekik tidak jelas.
Semua mata memperhatikan guru yang baru saja berteriak dan membuat suasana hening seketika, tapi kemudian tatapan mereka jatuh pada seorang gadis dibelakang guru tersebut, gadis yang tidak risih sama sekali meskipun banyak yang menatap tajam dirinya, ia tetap memandang lurus kedepan dengan wajah datar yang angkuh.
"ADA APA INI?! SEHARUSNYA KALIAN MEMANFAATKAN WAKTU ISTIRAHAT DENGAN BAIK! SEMUA BUBAR!" bentak guru tersebut yang langsung membuat gerombolan tadi lari terbirit-birit karena tidak ingin menerima semprotan lebih lama lagi.
Guru tersebut menghela nafas berat lalu beralih menghadap Sheen.
"Sheen, ini Nico. Guide kamu selama masa pengenalan sekolah. Nico, ini murid baru yang harus kamu pandu untuk berkeliling sekolah," kata guru tersebut memperkenalkan Sheen kepada seorang laki-laki yang mukanya sama datarnya dengan Sheen. Guru dan ketiga pemuda lainnya merasa sedikit merinding dengan aura yang keluar dari Nico dan Sheen. Sama-sama dingin dan mengintimidasi!
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous Untouched
Teen FictionDingin ketemu dingin? Apa jadinya? Nicholas Amadio Ganendra, cowok heartbreaker dengan incaran para gadis standar yang nggak famous sama sekali, padahal Nico termasuk cowok terpopuler disekolahnya. Dengan semua kelebihannya itulah banyak kaum hawa y...