Siang itu seperti beberapa hari sebelumnya, Sheen dan Cira serta Nico and the genk sedang menyantap makan siang traktiran Alan saat tiba-tiba Cira memekik dengan tatapan tertuju pada layar handphone-nya.
"Hari sabtu tim basket cowok IBS ada latih tanding sama SMA Nasional Antariksa ya Nic?" Tanya Cira heboh pada Nico yang memang ketua basket di sekolahnya.
Nico menganguk kalem tapi reaksi Cira yang heboh langsung membuat Sheen menatap cewek itu jengkel. Tak memperdulikan tatapan jengkel dari Sheen, Cira menggoyang-goyangkan lengan Sheen antusias.
"Kita nonton ya Sheen, pasti banjir cogan deh di sana."
"Ogah."
Cira memasang puppy eyes-nya namun tak mempan pada Sheen, gadis itu tetap menggeleng. Cira pun merengut dan melanjutkan makannya.
"Lo dapat info itu darimana, Ra?" Tanya Rayan.
Cira mendongak, "Dari temen bimbel gue anak Antariksa, kenapa emangnya?"
"Info pertandingan persahabatan ini sebenernya sengaja di keep biar nanti nggak rame. Tapi malah udah kesebar gini."
Dahi Sheen mengerut, "Bukannya kalau basket emang rame ya?"
Cira menoleh ke arah Sheen lalu tertawa kecil, "Bukan itu maksud Rayan, jadi tiap tim basket putra IBS tanding supporter-nya bakal banyak baanget deh.
"Gue masih nggak ngerti."
"Makanya nonton yuk biar lo ngerti."
Sheen berpikir sejenak lalu tiba-tiba dia merasa paham, "Oh. Cewek-cewek alay pasti." Celetuk Sheen pelan lebih seperti berbicara pada dirinya sendiri.
"Gitu-gitu juga mereka dukung sekolah." Celetuk Nico juga.
Sheen mengangkat satu alisnya, "Tetep aja alay."
Nico menatap Sheen datar, "Kayak lo nggak pernah aja."
Sheen melengos malas menanggapi, Cira yang sedari tadi menyimak tiba-tiba tertawa kecil, "Dia emang nggak pernah, Nic. Tapi gue jadi penasaran kalau Sheen ngelakuin hal yang sama kayak fans-fans lo, pasti seru." Tiba-tiba Cira, Rayan, Alan, dan Edgar tertawa ngakak membayangkan Sheen berada di tribun paling depan dan berteriak-teriak mengelukan nama Nico sambal mengacung-acungkankan handuk dan air botol untuk Nico.
Berhenti dari tawanya tiba-tiba Cira menyeringai, Sheen yang melihat itu langsung merasakan perasaan tidak enak. "Nic." Panggil Cira pada Nico yang focus melihat layar ponselnya, Nico mendongak dan menatap Cira dengan sebelah alis terangkat.
Cira tertawa kecil, "Gue tantang lo, bikin Sheen datang di turnament itu serta bawa handuk dan air minum buat lo. Kalau lo behasil, gue bakal beliin apapun yang lo mau."
Sheen menatap Cira tajam dan menggeplak bahu gadis itu, "Jangan ngaco lo!"
Edgar tiba-tiba menyeletuk, "Tantangannya buat Nico aja nih? Gue kan juga mau dapet hadiah Ra."
Kali ini Rayan yang menggeplak kepala Edgar, "Gausah repot-repot deh lo, peluang lo minus tau nggak?"
Mendengar kata peluang membuat Alan yang sedari tadi fokus makan menoleh, "Peluang? Wah bisa banget nih di jadiin penelitian gue. Judulnya Peluang Kedatangan Sheen terhada-" Belum selesai berbicara Edgar memotong ucapan Alan.
"Diem deh lo Lan, bikin darah tinggi aja.
Alan mengedip sekali, "Lo darah tinggi Gar? Kan udah gue bilang lo harus banyak kurangi makanan yang mphh mph..." Dengan sengaja Edgar membekap mulut Alan karena tau bahwa cowok itu akan meceramahinya tentang masalah penyakit darah tinggi, padahal tadi kan cuman perumpamaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/50294036-288-k349116.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous Untouched
Novela JuvenilDingin ketemu dingin? Apa jadinya? Nicholas Amadio Ganendra, cowok heartbreaker dengan incaran para gadis standar yang nggak famous sama sekali, padahal Nico termasuk cowok terpopuler disekolahnya. Dengan semua kelebihannya itulah banyak kaum hawa y...