11: The Truth

5.9K 412 85
                                    

Hari ini IBS dihebohkan oleh bangkrutnya keluarga salah satu murid populer IBS. Hanya beberapa anak saja yang tahu bahwa keluarga Raharjo bangkrut karena kesalahan kecil anak mereka. Katya, dengan berani dia melawan Claudia dan malah membuatnya mendapatkan balasan mengerikan. Bukan hanya heboh karena berita kebangkrutan itu saja, IBS lebih heboh lagi saat Katya berada di rooftop sekolah. Bukan untuk menenangkan pikiran, tapi untuk bunuh diri. Kakinya sudah berada di pinggir rooftop, jika gadis itu melangkah satu kali saja bisa dipastikan dia akan jatuh dari gedung lantai 5 tersebut.

Semua murid sudah berkumpul di bawah untuk melihat Katya, sedangkan kepala sekolah dan beberapa guru berada di belakang Katya untuk membujuknya agar mengurungkan niatnya. Secara tiba-tiba pintu penghubung rooftop dibuka dengan kasar dan membuat semua orang di atas gedung termasuk Katya menoleh. Sheen muncul dengan wajah sangat dingin dan tatapan tajam, nafasnya tersengal-sengal karena berlari. Dengan tatapan lurus menghujam Katya dia berjalan mendekatinya tanpa memandang guru-guru yang melihatnya.

"Jangan mendekat Sheen! Gue bakal lompat kalo lo nglangkah lagi!" Teriak Katya histeris.

Tapi Sheen tidak menggubrisnya, dengan wajah dingin dia terus mengahampiri Katya.

"BERHENTI! GUE BILANG BERHENTI!" Teriak Katya semakin histeris.

Tapi Sheen tetap tak menggubrisnya, malah tatapannya semakin tajam menusuk ke arah Katya.

"GUE BAKAL LOMPAT KALO LO NGGAK BERHENTI!" Teriak Katya dengan muka merah dan air mata mengucur deras. Satu kakinya sudah tidak mengijak apapun lagi.

Tanpa aba-aba Sheen langsung berlari ke arah Katya dan mencekal tangannya kuat. Di tariknya Katya dari pinggiran rooftop.

PLAK!

Semua orang terpaku. Sheen menampar Katya. Muka Katya yang penuh air mata menjadi pucat, di raba pipi sebelah kanannya yang memerah dan dijamin akan bengkak.

"Beraninya... beraninya lo..." ucap Sheen tersengal dengan jari telunjuk teracung lurus di depan hidung Katya.

"Sheen, tena-" ucap Kepala Sekolah yang terpotong karena tanda untuk berhenti dari tangan Sheen.

Kepala Sekolah menarik napas pelan dan tidak melanjutkan perkataannya. Sedangkan di sisi lain Sheen juga menarik napas panjang untuk menenangkan dirinya dan meredakan emosinya. Belum pulih kekagetan Katya, Sheen sudah mencekal tangan gadis itu dan menyeretnya turun dari rooftop menuju taman belakang sekolah.

Setelah sampai di taman belakang sekolah Sheen menghentakkan tangan Katya hingga badannya terjatuh di rumput. Badan Katya yang lemas dan masih shock akan perlakuan Sheen hanya bisa terdiam. Sheen ikut duduk di rumput di depan Katya.

"Pertama, gue nggak akan minta maaf buat tamparan gue karena lo pantes dapetin itu. Kedua, gue paling benci sama orang yang mau ngebuang hidupnya gitu aja, lo pikir di luar sana orang bisa hidup dengan mudah? Lo pikir gimana perasaan orang yang buat nafas di dunia ini aja harus berjuang mati-matian? Ketiga, cuma karena lo jadi miskin bukan berarti lo bisa seenaknya kayak tadi, lo pikir dengan lo mati masalah lo bakal selesai?" Kata Sheen panjang lebar.

"Lo nggak tau apa yang udah gue alamin. Gue memutuskan berhenti bikin jebakan buat lo karena semuanya sia-sia, gue memutuskan nggak menuruti Claudia lagi dan nggak ngusik lo lagi. Tapi dua hari setelah gue memutuskan hal itu, keluarga gue bangkrut. Keluarga Claudia udah ngehancurin keluarga gue, usaha yang udah dirintis dari nol dengan penuh keringat dan air mata oleh bokap gue hancur begitu aja sekejap mata. Keluarga gue nggak nyalahin gue meskipun mereka tau ini semua karena gue, tapi tiap gue ngeliat raut wajah putus asa bokap dan raut wajah lelah nyokap, gue nggak kuat lagi. Gue udah ngehancurin keluarga gue sendiri." Tutur Katya pelan dengan nada putus asa dan air mata mengalir. Tatapannya kosong dan wajahnya kuyu.

Famous UntouchedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang