Chapter 3

254 35 2
                                    

"Oh ayolah."

"Kau hari ini pergi saja bersama Kendall, besok, besoknya lagi!"

"Cath-"

"Shut the fuck up, Harry!"

Ini pertama kalinya aku mengucapkan 'bad words' kepada Harry.

Masa bodo, dia akan marah padaku atau apapun.

Dia lebih memilih Kendall, kan?

Huh sudahlah.

* * *

Aku bergegas mandi.

Setelah mandi, aku memakai pakaian,  crop tee bertuliskan 'where the food?' dan skinny jeans.

Aku membuka pintu kamar.

Berjalan menuruni anak tangga.

Aku menghela nafas ketika melihat Kendall.

"Oh hi, Catherine Jass Styles."

"It's Jase." Ucapku sambil memutar kedua bola mataku.

"Oh yea, i mean Jess. Eh sorry, Jazz? Jezz? What?" Ucap Kendall.

"J A S E." Ucapku sebal.

"Oh i'm sorry, i mean Jase." Ucapnya.

Aku melirik kearah Harry.

1 menit, ia tidak menyapaku sama sekali.

Aku menghela nafas.

"Aku pergi dulu." Ujarku.

Ketika aku sampai di depan pintu,

"Tunggu."

Suara tidak asing.

Harry,

Pasti.

Aku menoleh.

"Kau ingin kemana?" Lanjutnya.

"Bukan urusanmu." Ucapku, lalu berlari keluar rumah.

* * *

Aku menyetop taksi yang lewat didepanku, lalu memasukinya.

"Starbucks, sir." Ujarku.

Lalu, driver taksi ini menjalankan mobilnya menuju starbucks.

Setelah sampai, aku langsung membayar taksi tersebut, lalu memasuki starbucks.

Aku memesan cotton candy.

Setelah pesananku sudah jadi, segera aku mengambilnya.

What.

Semua meja penuh.

Kuputuskan untuk duduk bersama dengan sekumpulan gadis - gadis yang sepertinya berumur 15 tahun keatas.

"Hei, boleh aku duduk disini? Semua meja penuh." Ucapku dengan sopan.

Salah satunya melihat sekeliling, lalu mengangguk.

"Thank you." Sahutku.

Infinity - h.s [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang