Chapter 24

91 18 0
                                    

Aku membalikkan tubuhku.

Seseorang yang sangat kukenal, dan jauh denganku akhir - akhir ini.

Harry Styles.

Dengan secepat kilat, aku memeluknya.

Dan ia terlihat bingung.

"Maaf? Tapi kau sia—"

Aku memotong ucapannya.

"Catherine. Catherine Jase Styles." Ucapku masih dengan air mata yang menetes.

Aku merasakan bahwa Harry membeku.

Ia membalas pelukanku, "I miss you, so much."

"Dimana kau tinggal?" Tanyanya.

Aku menunjuk apartmentku, yang berada di sebelah Niall.

Ia melongo tidak percaya, lalu aku berjalan membuka pintu apartmentku.

Aku dan Harry akhirnya masuk kedalam apartmentku.

Aku duduk di sofa, dan berusaha menenangkan diriku.

Lirik tadi? Sudah kubuang asal, mungkin ada di kolong meja.

Harry lalu mendekatiku, dan memelukku, "Mau bercerita?"

Aku menggeleng, "Nanti saja."

Aku terlalu lelah menangis dipelukan Harry, dan akupun tertidur.

-

Aku membuka mataku, ini sudah pagi.

Dan aku berada di kamarku.

Aku berjalan menuju meja rias, lalu berkaca.

"Kantung mata bodoh." Lalu aku menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

Wait, ada bau masakan. Tapi kan, Cara pasti sudah berangkat?

Aku berjalan menuju dapur dan mendapatkan Harry sedang memasak.

"Good morning, sudah bangun?" Aku tersenyum lalu memeluknya.

"Masakan sudah siap, ayo makan." Ajaknya.

Aku mengangguk, "Maaf aku menghilang."

"Aku hanya butuh menenangkan diri," Ucapku.

"Yea, it's okay. Aku mengerti. Oh ya, Cara sudah berangkat tadi."

Aku mengangguk, lalu duduk di meja makan—berhadapan dengan Harry.

"Oh ya! Maafkan aku juga yang sewaktu di mall, hehe." Aku terkekeh.

"HAHAHA, yep. Tidak apa - apa." Ia tersenyum.

"Hari ini mau temani aku jalan - jalan? Kudengar dari Cara, kau selalu bosan, kan?" Tanyanya.

"Mau, mau!" Ucapku senang.

"Eh, tunggu. Kau tidak mandi?" Tanyaku.

"Tentu saja, bodoh. Aku selalu membawa baju cadangan di mobil. Tenang saja." Ucapnya, aku tertawa.

-

Jam tujuh malam.

Aku menghabiskan waktuku hari ini bersama Harry.

"Kau mau starbucks?" Tanyanya.

"Hm, sedang tidak mood." Balasku.

"Seorang Catherine Jase Styles? Tidak mood minum starbucks? Hey yang benar saja?" Ujarnya.

"Iya, benar, Harry. Aku kenyang."

"Oke, kita pulang saja, ya? Aku akan menginap lagi." Ujar Harry, lalu kami berjalan menuju parkiran mobil.

Aku mengangguk.

"Oh ya, kau belum menceritakan padaku kenapa menangis kemarin."

"Baiklah, akan kuceritakan, tapi nanti di mobil, oke? Aku malas disini. Nanti didengar orang, dan bisa - bisa gosip baru datang lagi."

"Dasar. Kau mencari kesempatan dalam kesempitan ya? Padahal aku sangat penasaran. Dasar menyebalkan." Ia memasang raut wajah kesal.

Aku terkekeh.

Dan tidak terasa, kami sudah berada di depan mobil Harry.

Setelah Harry masuk kedalam mobil, aku langsung masuk ke mobil dan duduk di sebelah kursi pengemudi.





hai qawans

t4u 94k5

q upd4t3 l0ch.

Anjir lah w jd alay ;( okok w apdet. V O M M E N T S JGN LUPA. OKE. Babai.

I lop u.

Author.

Infinity - h.s [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang