Chapter 32

97 11 2
                                    

Aku terbangun karena mendengar suara tawa orang—yang sangat kencang dari ruang TV.

Aku keluar, dan mendapati Cara bersama dengan Harry.

What, Harry?

Mereka yang sedang tertawa, langsung berhenti ketika melihatku.

"Guys, please. Ini jam 1 pagi, dan kalian tertawa - tawa. Aku mengantuk."

Harry tertawa, "Sorry, Cath."

Cara juga ikutan tertawa.

"Lebih baik kalian tidur sekarang, aku sangat lelah."

Mereka mengangguk, lalu menuju kamar masing - masing.

-

Aku terbangun karena ada dering telepon, siapa ini. Mengganggu saja.

"CATHERINE!"

Seketika, aku menjauhkan ponselku.

Oh, ya. Aku tahu betul ini suara siapa.

Luke.

"Ayo bangun! Sudah siang. Kau menyuruhku membangunkanmu kemarin, kan?"

Aku mengangkat sebelah alis,

"Apa iya?"

"Bodoh. Cepat bangun."

"Kalau begitu, aku menarik kembali perkataanku. Maaf, Luke. Bye."

Seketika, aku memutuskan panggilan dari Luke dan mulai tertidur.

Belum ada lima menit,

"CATH! AYO BANGUN! NIALL MENGAJAK KITA UNTUK KE APARTMENT NYA LAGI!"

Aku bersumpah, aku akan membunuhnya setelah keluar dari kamar ini.

Aku keluar dari kamar, dan mendapati dia duduk di sofa dengan santai.

Dengan hati - hati, aku mencubit lengannya, lalu duduk disebelahnya.

Ia menoleh, "Kau sehat?"

"TIDAK. KAU MENGGANGGU TIDURKU, BODOH."

"Chill, Cath."

Aku memasang wajah datarku, lalu kembali menuju kamar untuk bersiap - siap.

-

Aku duduk disebelah Niall, lalu menghela nafas.

"Kau kenapa?" Tanyanya, menatapku.

Sialan, bisa bisa aku tidak berkedip.

"Sebal."

"Sebal kenapa? Kau sedang—"

Dengan cepat aku meninju lengannya,

"Sialan. Tidak, bodoh. Harry membangunkan tidurku yang nyenyak."

Ia tertawa, "Baguslah. Kau harus belajar untuk tidak menjadi pemalas."

Aku memutar kedua bola mataku, "Oh ya. Kau lihat Cara? Sedari tadi aku tidak melihatnya."

Ia mengangguk, "Bersama Harry di ruang tamu."

Sepertinya, ada yang sedang dalam masa pendekatan.

Mengingat mereka berdua sudah terlalu lama menjomblo.

Geez, berkaca, Catherine!

"Oh ya, Cath. Ingin kuberi tahu sesuatu?"

"Apa?"

Niall berbisik padaku, "Niall Horan sangat tampan."

Dengan refleks aku menatapnya kesal.

"Sialan. Kalau begitu aku sudah—"

tau.

Hampir keceplosan.

"Sudah apa?"

"Egh lupakan, serius, Niall. Ada apa?"

"Baiklah. Jangan kaget ya?"

"AkudanMelissasudahputus." Walaupun ia menjawabnya dengan cepat sekali, aku bisa mendengarnya dengan jelas.

Seketika aku melongo, "Kau bohong? Ada apa?"

"Tidak. Semalam, ketika aku ingin membeli starbucks, ia duduk bersama pria lain, dan mereka hampir saja berciuman, kalau aku tidak datang tiba - tiba dan memutuskannya."

Aku membeku.

Sialan, Melissa.

"Kau sakit hati?"

"Tidak, karena aku memang sudah tidak mempunyai perasaan lagi padanya."

Aku kaget, sangat.

"Benarkah? Kau tidak pernah bercerita padaku."

"Apa untungnya bercerita padamu, bodoh."

Aku memukul lengannya kembali.

"Kau lapar?" Tanyanya.

Sudah kuduga, ia pasti akan mengajakku makan, jika aku lapar.

Atau, memaksaku.

"Tidak."

"Baiklah. Kalau begitu kau harus makan siang denganku, se ka rang."

"Tidak."

"Lihatlah, kau bahkan terlalu kurus!"

Benar juga.

Terakhir aku menimbang, beratku hanyalah 45kg.

Terlalu kurus, ya?

"Baiklah. Aku menyerah."

-

Niall datang membawa nampan berisi banyak makanan.

Ada BigMac, Cheeseburger, Chickenburger, serta kentang goreng.

Yep, kami sedang makan di McD.

"Niall! Kau gila, akan memakan itu semua?"

"Siapa bilang aku akan memakannya semua? Kau akan memakan 3/4 nya, dan aku akan makan 1/4 nya. Okay?"

Aku menatapnya kesal, "Niall James Horan, aku tidak akan kuat memakan itu semua. Got it?"

"Baiklah, setengah setengah."

"Tidak, aku makan seper—"

"Setengah atau tiga per empat? Tidak ada penawaran lagi."

Ugh, sialan.

"Alright, setengah."

"Aku mau Chickenburger dan kentang goreng saja. Jangan larang aku untuk memakannya." Ucapku kesal.

Aku mulai memakan chickenburger.


Habis, tapi aku bahkan sudah kenyang.

"Niall, aku sudah kenyang."

"Ayo, dimakan."

Ugh.

Dengan sangat terpaksa, aku memakan kentang gorengku sampai habis.

"Aku kenyang sekali. Aku tidak akan mau untuk makan bersamamu lagi, Niall. Kau menyebalkan."

Ia tertawa.

"Aku tidak mau melihat sahabatku terlalu kurus. Ewh, aku ngeri melihat tulang mu yang sangat terlihat itu."

Aku mencubit lengannya, lalu meninjunya.





gue apdet
jeng jeng jeng jeng
HAHHAA VOMMENTS WOI

Infinity - h.s [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang