Chapter 30

99 18 4
                                    

Kurasa, aku disini akan bersama Luke terus saja.

Malas melihat Melissa dengan Niall, ew.

"Luke!" Panggilku, lalu menyusulnya yang sudah berjalan jauh didepanku, menuju mobilnya. Kami sudah selesai makan di restoran. Dan, Michael, Ashton, juga Calum ada urusan masing - masing, jadi mereka pulang sendiri.

"Ya?"

"Aku ikut mobilmu saja, oke?"

"Memangnya—"

"Please?"

"Okay."

Yes. Perjalanan pulang kali ini tidak perlu repot repot melihat pemandangan yang merusak mataku.

Catherine Styles
Hey, aku ikut mobil Luke. :)

Niall Horan
Ok, hati hati ya ;)

Astaga.

Did he just......................

DIA BARU SAJA MEMBERIKAN EMOT 'wink' KEPADAKU.

Ok.

O k .

kidnsnshejkabsndnbdsjjsksmsnnsj.

"Hey, ayo masuk. Tersenyum senyum sendiri saja terus bersama ponselmu itu," Ucap Luke.

Astaga, anak ini.

Aku masuk kedalam mobil Luke.

"Aku sebal, sangat."

"Kenapa lagi, sih?" Tanya Luke, yang masih fokus dengan jalanan di sekitarnya.

"Kau tahu? Ah—tidak jadi,"

"Heeeeyyyyy."

"Okay, baiklah. Jadi, aku menyukai Niall dari pertengahan kami menjadi sahabat, lalu Niall mempunyai pacar bernama Melissa Whitelaw yang sangat manja dan aku tidak suka." Ucapku cepat, seperti sedang rap.

"Jealous? Eh?" Luke terkikik geli.

Tuh kan, menyebalkan sekali dia.

Aku berdecak sebal, "Tuhkan. Kau menyebalkan."

Dia masih sedikit terkikik, "Baiklah, maafkan aku."

-

Niall' POV

"Luke! Aww! Luke!! Ini kena mataku, dasar bodoh."

"Astaga, maaf maaf," Luke sambil tertawa, meniup mata Catherine.

Aku yang melihatnya hanya terdiam.

Dia terlihat lebih ceria dengan Luke.

Padahal, aku dan Catherine lebih lama bersahabat.

Adakah yang salah dari sikapku?

Kenapa harus Luke?

Ah, tidak tidak. Aku jealous? Yang benar saja, aku punya Melissa.

"Lihat apa, sih?"

"Oh, that girl." Ucap Melissa, kelihatannya kesal.

Semakin lama ini, aku semakin biasa saja terhadap Melissa.

Ia lebih terlihat menyebalkan dan...

pemboros.

"Kenapa sih, melihat mereka terus? Sini, lihat aku." Tuhkan, maksa. Menyebalkan sekali.

"Apasih? Jangan ganggu aku." Bentakku, lalu masuk kedalam kamar.

Bad mood.

Catherine' POV

"Kenapa sih, melihat mereka terus? Sini, lihat aku."

"Apasih? Jangan ganggu aku."

Aku dan Luke langsung berpandangan, menghentikan aktifitas kami.

Lalu, Melissa mendekatiku.

"Erghh, ini semua karena kau! Dasar jala—" Ia ingin menamparku, tapi Luke menahan tangannya.

"Hey, berkaca." Luke membelaku.

Lalu Melissa keluar dari apartment Niall, membanting pintu.

"Apa yang terjadi?" Tanya Louis, dibelakangnya ada Eleanor.

Liam dan Harry sedang bermain XBOX, pasti asik sendiri.

"Tidak tahu, Melissa tidak jelas," Ucapku menahan tawaku.

"Tapi kau baik baik saja, kan?" Tanya Eleanor.

Aku mengangguk, "Ya. Tadi hampir saja dia menamparku. Untung Luke menahan tangannya. Tamparannya perih sekali, aku sudah pernah merasakannya. Aduh."

"Baiklah, kami ingin jalan - jalan dulu, bye Luke, bye Cath." Ucap Louis, kami mengangguk.






HAI!

First of all, gue mau makasih banget karena ini udah 3K yang baca. LIKE OMG GUE SENENG BGT. Tapi banyak yg cuman baca kaga di vote, jir. :')

Yaudah, pesan gua, tolong di vomments yak. Kasi feedback :')

Infinity - h.s [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang