Chapter 28

99 15 1
                                    

Aku menghela nafas, lalu duduk di sofa milik Niall.

Kurasa aku akan menginap disini, karena memang semuanya menginap disini.

Walaupun apartment ku disebelah, tapi aku sudah tidak kuat lagi untuk berjalan kesana.

Mataku sudah sangat mengantuk.

Aku menutup mataku, berniat untuk tidur.

Setelah setengah tertidur, seseorang sepertinya menghempaskan badannya di sebelahku.

p.s : aku tidur dalam posisi duduk.

Refleks, aku membuka kedua mataku.

Lalu kaget, karena itu Niall.

"Hai, belum tidur?" Sapanya.

"Hai juga, tadi sudah, tapi orang disebelahku ini membangunkanku." Ucapku sarkastik.

"Astaga maaf," Jawabnya sambil tertawa.

Aku menggelengkan kepala, "Permintaan maaf di tolak. Sekarang biarkan aku tidur."

"Jahat sekali. Oh ya, aku ingin meminta maaf lagi."

Aku mengangkat sebelah alis, "Untuk apa lagi? Karena telah mengangguku? Ya ya ya sudah dimaafka—"

"Bukan, ini tentang tadi siang."

Oh ya, tentu saja. Berbuat salah lalu meminta maaf, lalu diulangi lagi. Terus saja seperti itu.

Aku tertawa hambar, "Oh ya tentu saja sudah dimaafkan. Kau lupa aku adalah seorang yang sangat pemaaf?"

Sarkastik. As always.

"Aduh, bagaimana ya. Aku malu sendiri,"

"Malu untuk apa, sih?" Tanyaku heran.

"Tadi, saat kau pulang, aku bertanya pada Melissa, apa yang terjadi. Ia bilang, secara tidak sengaja Melissa merusak make up mu, lalu kau menamparnya. Dan aku ikut menamparmu, aduh maaf ya."

Seriously? Aku bahkan jarang sekali menggunakan make up.

"Kau salah paham, ya. Makanya jangan sok tahu," Ucapku menoyor kepalanya.

Ia meringis, "Sudah. Kau tidur ya. Oh ya, jangan dalam posisi duduk. Dalam posisi tidur biasa saja."

Aku mengacungkan jempol kepadanya, sebelum ia masuk ke dalam kamarnya.

Tidak, justru aku malah tidak bisa tidur.

Menyebalkan.

Ia tidak memikirkan perasaan orang lain.

Ugh.

-

"Cather, ayo bangun."

Cather? Siapa orang yang memanggilku dengan panggilan ini? Hey, aku tidak suka dipanggil 'Cather'.

Aku membuka kedua mataku, "Hey, enak saja panggil Cather, wait—LUKE?!"

Ia tertawa, "Ayo cepat bangun, Cath-er,"

"KENAPA KAU BISA ADA DISINI?"

"Hanya main saja, Niall menyuruhku dan yang lain untuk kesini. Dan ternyata, saat aku kesini, yang kulihat malah pemandangan tidak enak. Melihat kebo tidur,"

"Menyebalkan sekali, Hemmings."

"Yang lain dimana?" Tanyaku.

"Mencari makan, sepertinya. Tapi mereka akan kembali secepatnya."

Aku mengangguk lalu beranjak pergi, menuju ke luar apartment Niall.

"Hey, mau kemana? Jangan tinggalkan aku sendirian, bodoh." Tanya Luke.

"Ingin mandi, kenapa sih?"

"Tapi itu pintu keluar."

"Aku tahu."

"Bagaima—"

"Apartmentku ada disebelah, bodoh."

Ketika aku menyelesaikan kalimat itu, aku sudah berada di luar apartment.

Setelah itu, aku memberikan message kepada Luke.

Catherine Styles
To ; Luke Hemmings
Tenang saja, setelah mandi aku akan kembali lagi. Selamat sendirian.

Aku memasuki apartmentku, setelah memasukkan kunci.

"Uh, sudah jam sepuluh ternyata. Aku kebo sekali, ya?" Gumamku ketika melihat jam dinding yang jarum pendek sudah menunjukkan kearah angka sepuluh.

"Baru sadar, kalau kau kebo?"

Sontak aku kaget sekali.


(A/N) - penting, tolong banget dibaca

Hehehe, jadi gue mau bikin character ask, yay / nay? Comment ya.

-


Heyoooooooo!!!!!!!!

ASIK APDET ASIK ASIK #padahalgaadayangseneng

Doain dong besok ulangan mingguan :(

p.s : bukan ukk ya wkwkwkw, tp mirip tp bukan :')

UDH VOMMENTS OK BYE.

Infinity - h.s [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang