Chapter 3

15.7K 1.2K 82
                                    

THE GIFT
Sherry Kim

Happy Reading...!

Cassiopeia. Hotel termegah di seluruh Korea, Hotel berbintang yang tak bapat di bandingkan kemewahan juga fasilitas dengan Hotel ternama lain di Seluruh Korea.

Hotel yang memiliki fasilitas kelas atas itu malam ini terlihat di penuhi tamu undangan seluruh sahabat kerabat dan kolega bisnis keluarga Jung. Aula besar yang mampu menampung lebih dari lima ratus tamu telah penuh oleh tamu tamu undangan penting di mulai dari pengusaha biasa sampai pengacara bahkan artis papan atas maupun produser film dan tak ketinggalan tamu penting lainya.

Jung Ilwoo dan Lee Yoori terlihat cantik di usia mereka yang sudah menginjak kepala enam. Pasangan yang paling menggumkan itu memang terkenal dermawan dan tidak membeda bedakan derajat mana yang lebih tinggi dan mana yang rendah. Tak heran kesukseasan pria itu begitu disenangi dan disegani oleh banyak orang di setiap kalangan.

Memang pada dasarnya seluruh keluarga Jung memiliki sifat rendah hati, dermawan yang sudah menjadi rahasia bagi masyarakat umum. Terutama si maknae kelurga, Jung Changmin pria berumur dua puluh lima tahun yang baru saja lulus dari Oxford itu benar benar pria yang baik dan murah senyum.

"Sialan, aku kehilangan mereka." Pria yang memiliki kelebihan kalsium sampai tubuhnya menjulang tinggi itu memeriksa setiap kolong meja yang dilewati olehnya. Ia tahu para keponakan lucunya itu pasti sedang mencuri makanan dan bersembunyi di suatu tempat seperti kebiasaan kebiasaan mereka setiap hari.

"Selama malam Nona nona cantik, apa kalian melihat tiga gerombolan beruang kecil nakal lewat sini." Menemukan mereka di antara ratusan tamu bukanlah hal yang mudah, terutama ketika bocah bocah yang ingin kau cari tidak ingin di temukan.

Para wanita muda yang Changmin sapa itu terkikik melihat putra terakhir Jung Ilwoo yang tampan kehilangan kesabaran karena keponakan manisnya. "Maksudmu keponakanmu yang lucu itu?" salah satu dari mereka bertanya, meskipun sesungguhnya mereka tahu siapa yang di cari oleh Changmin.

"Ya, ya... Mereka memang sama menggemaskanya lucu seperti diriku, jadi apakah kalian melihatnya Nona cantik?"

Salah satu wanita dari mereka menunjuk kearah meja panjang yang di penuhi berbagai hidangan di atasnya di sisi lain Rokestra yang sedang memainkan musik Melow. "Sudah kuduga, dan Terima kasih." Changmin mengatakan itu dengan langkah panjang meninggalkan mereka yang masih menertawakan entah apa?

Ya Tuhan, ketiga ponakanya yang manis sedang menikmati makan malam yang kedua kalinya. Daehan, Minguk dan Manse berdiri di sisi lain meja dengan tinggi tubuh satu meter tentu saja mereka tidak kelihatan dari kejauhan. Bocah bocah nakal itu masih mengunyah sesuatu di mulut dengan kedua tangan menggenggam potongan daging dan kue di sisi masing masing.

"Anak anak, sisakan makananya untuk tamu yang lain, apakah kalian ingin menghabiskan semuanya?" Meraih tisue di atas meja Changmin membersihkan wajah Minguk yang penuh dengan saos warna warni.
"Katakan padaku, apa kalian menemukan pelangi untuk dimakan, dan kenapa kau tidak menemui Ayahmu dan menggangunya ketimbang membuat perut kalian meledak. Kalian akan sakit kalau terlalu banyak makan, Daehan, hentikan dan cari Si Jung tua itu sekarang."

Changmin akan memperingatkan ibunya untuk tidak memanjakan tiga bocah kembar ini, terutama tidak dengan makanan.

Si Maknae Manse mengabaikan Pamanya yang mengoceh tidak jelas. Kedua kakak dari si kembar sudah berlari untuk mencari Ayah mereka dan Changmin membopong Manse dengan paksa, mendatangkan teriakan kesal dari bocah kecil itu. "Tidak, sayang, kalian akan sakit kalau berniat menghabiskan seluruh isi meja itu."

Sepertinya Jessica juga mencari mereka karena wanita itu mendelik lebar kearah dua bocah yang berdiri tegak di hadapanya. "Lihatlah pakaian kalian penuh dengan rempah rempah."

The GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang