Chapter 18

17.4K 1.3K 102
                                    

THE GIFT
Sherry Kim


Happy Reading...!

"Maaf sudah merepotkan."

"Sudah tahu bertamu pagi pagi itu tidak sopan, masih juga datang." Jaejoong berkata dengan berkacak pinggang.

"Oh, ayolah kakak iparku yang cantik, berbaik hatilah sedikit dan ijinkan aku sarapan di... " Changmin mengamati sekeliling untuk mencari tempat duduk yang sudah penuh. "dimanapun, dan aku jamin tidak akan duduk di atas meja." Pemuda tinggi kelebihan gizi itu melenggang duduk di antara anak anak lain. Dan hanya triplets yang termungil di antara mereka.

Changmin mendelik kearah tiga keponakan kecilnya yang juga menatapnya dengan tiga pasang bola mata polos. "Sangat tidak sopan, kenapa kalian tidak memberi salam kepada Samcon, selamat pagi misalnya." Mengusap sayang wajah ketiga ponakan bandelnya, Changmin duduk di sisi Minguk.
"Kenapa paman disini?"

"Kalian boleh disini dan kenapa aku tidak!"

"Karena Appa... " Hankyung berdeham untuk menahan apapun ucapan yang akan di katakan Manse.

"Aku tahu semuanya pak tua, jadi tidak usah berdeham atau berpura pura tenggorokanmu tersedak biji kedondong untuk membuat keponakanku berhenti bicara."

"Aku akan mati sebelum bisa tersedak biji apapun yang kau sebut itu." Sahut Hankyung. Pria berdarah China itu menyajikan sarapan di meja untuk kemudian lenyap sebelum Changmin mengerjapkan mata tiga kali kearah dapur.

"Kau mau kopi?"

Changmin kembali memperhatikan Jaejoong. "Boleh jika tidak merepotan. Terima kasih."

"Dimana Appa?" Manse bertanya. Bungsu Jung itu sibuk mengigit sosis dari sendok garpu.

"Ayahmu masih tidur ketika aku keluar." Jaejoong kembali dengan segelas kopi untuk Changmin. "Sesendok gula dan krim."

"Kau yang terbaik kakak ipar."

Wajah Jaejoong merona mendengar nama panggilan yang dulu memang sering di gunakan adik dari kekasihnya itu sewaktu masih di Inggris. "Kau mau sarapan?"

"Itulah alasanku datang kesini, sudah sangat lama aku tidak makan sarapan buatanmu. Apakah liburan kalian kemarin menyenangkan?" Changmin berpindah kearah tiga ponakannya.

Ketiga putra Jung yang mendengar kata liburan segera bersahutan menjawab apa yang mereka lihat, beli dan makan. Serta liburan singkat tanpa kehadiran Jaejoong di pantai.

"Lain kali Samcon harus ikut untuk melihat Lumba lumba yang kalian ocehkan itu ." Daehan mengangguk menyetujui usul paman mereka. Manse mengabaikan Changmin dan kembali dengan makanannya. Tidak terdengar suara Minguk dan Changmin mendelik horor mendapati ponakan keduanya itu makan dengan rakus, dengan kedua tangan bocah itu memegang Sandwich di kedua sisi dan mulut penuh potongan sandwich.

"Kau akan segendut Ayahmu jika makan seperti itu, nak."

"Aku ingin seperti Appa," Daehan menyahut.

"Manse juga." Keduanya tersenyum dan kembali melanjutkan makan.

"Minguk suka Appa." ujar putra kedua Yunho di sela sela mengunyah makanan.

Senyum bocah itu membuat Changmin menyerigai dan berkata untuk menggoda Minguk. "Kau tahu, Jaejoong Hyung tidak menyukai Appa kalian yang gendut. Jadi minguk, jika kau tidak berhenti makan atau diet Umma mu itu tidak akan menyayangimu lagi, dia akan lebih menyayangi kedua saudaramu yang lain dan mengabaikanmu si gendut."

The GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang