*Cover book*
Masih ada beberapa perubahan di bagin belakang serta tambahan sinopsis.*
THE GIFT
Sherry Kim
.
.
.Sabtu pagi, camp militer itu terlihat sangat ramai. Para pengunjung maupun orang orang yang datang untuk menjemput keluarga mereka terlihat berkumpul di sana sejak matahari belum terbit.
Begitu juga Jaejoong dan keluarga kecilnya. Mereka sudah tiba di sana empat puluh menit yang lalu, menunggu Ayah ketiga putra Jung itu keluar dari gerbang.
"Aku merasa Umma setiap hari semakin centil." grutu Minguk. Bocah itu melirik Ibu mereka dari bangku tempat ketiga bersaudara Jung duduk.
Manse yang duduk di ujung kiri menyahut. "Aku selalu merasa Umma centil memang sejak dulu, setelah menikah dengan Appa." Bocah itu membayangkan ibu mereka yang kerjaanya sekarang mejeng sana sini dan shoping.
Jaejoong memang ibu yang baik, pengertian, penyayang dan selalu tahu apa yang di butuhkan anak-anaknya setiap waktu bahkan kadang sebelum mereka mengatakan keinginan mereka. Hanya saja pria yang sudah berusia lebih dari tiga puluh tahun itu semakin sok imut.
Astaga, mereka semua tahu Ibu mereka itu imut, bahkan tidak perlu menambah kadar keimutan dengan memajukan bibir dan mengoleskan pelembab pada bibir berwarna merah muda itu untuk menambah warna cerah di sana, seperti yang di lakukan ibu mereka saat ini.
Jaejoong membungkuk di sisi mobil laborgini miliknya, hadiah dari sang suami tercinta dua tahun lalu saat ia menolak dan merajuk ketika akan di tinggal Yunho untuk memenuhi kewajibannya sebagai warga yang berbakti kepada negara selama kurang lebih dua tahun.
"Tapi dia Umma kita yang hebat." ujar Daehan. Putra pertama Jaejoong itu tersenyum lebar melihat kedua adiknya mengangguk kompak.
"Masing ingat waktu Manse berkelahi dengan siswa kakak kelas kita?"
"Jangan ungkit hal itu, Hyung." Manse berkata ngeri kepada kakak pertamanya. "Memalukan, aku bukan anak kecil yang harus di perhatikan terlalu berlebihan." imbuhnya.
Minguk menghela napas pasrah. "Kenyataannya, Manse, kita masih anak-anak. Kita baru berusia sepuluh tahun."
"Sepuluh tahun yang melelahkan jika kau memiliki Umma super posesif galak tapi ganjen seperti Umma kita." Minguk mengangguk ke arah ibu mereka yang membenarkan letak jam tangan mahal di pergelangan tangan, kemudian jemari lentiknya menata rambut untuk kemudian pipi dan bibir, lagi.
Ketiga putra Jung Yunho itu menggerang serempak. Menarik perhatian Jaejoong dan langsung menghampiri mereka. "Apa ada masalah?" Aroma vanilla yang sangat mereka sukai menyeruak di hidung mereka saat Jaejoong menjulang tinggi hadapan mereka.
"Ya."
"Tidak."Jaejoong menatap Manse karena jawaban bocah itu menjawab pertanyaan yang berbeda dari yang lain. "Kenapa Manse?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Gift
FanfictionYAOI. Kisah sederhana tentang Jung Yunho dan tiga putra kembarnya. Daehan, Minguk, Manse. Kisah tentang mantan narapidana Kim Jaejoong dan kehidupan masa lalunya.