Chapter 25

19.4K 1.3K 82
                                    

THE GIFT
Sherry Kim
.
.
.

Sambutan hangat seperti ini tidak pernah terbayangkan oleh Jaejoong sebelumnya. Ia membayangkan ibu dan keluarganya akan mencerca atau memarahi apa yang sudah ia lakukan dan yang telah terjadi.

Lebih dari lima tahun ia kabur dari rumah tanpa memberi kabar, tidak sekalipun mencoba menulis surat atau menelfon mereka, mengabaikan kewajibanya sebagai putra pertama Kim Il Gook. Egoisnya ia karena mengabaikan tanggung jawab itu dan melemparkannya kepada adiknya, Myung Soo.

Mrs. Kim menyambut keluarga kecil Jung dengan tangan terbuka, kebahagiaan terpancar jelas di wajah wanita itu saat mendengarkan cerita putranya dengan penuh minat serta air mata yang tak pernah terhenti saat Yunho melanjutkan cerita tentang kehidupan Jaejoong yang sulit selama tahun tahun terakhir ini.

"Bodohnya kau Jongie, kau memiliki keluarga dan memilih menanggung semuanya seorang diri, putraku yang malang." Lagi lagi wanita paroh baya itu menangis dalam dekapan putranya.

Meskipun terkejut dan tidak percaya bahwa putranya bisa mengandung, Mrs. Kim tidak memiliki pilihan lain selain mempercayai apa yang putranya katakan. Ketiga bocah dengan wajah manis menatapnya dengan wajah polos mereka yang tidak mungkin untuk ia tolak sebagai cucu kandungnya adalah kebahagiaan lain lagi.

"Kemarilah, peluk nenek kalian ini." Katiga putra Jaejoong sedikit ragu, menatap wanita yang saat ini masih tersedu di sisi ibu mereka.

Yunho mendorong mereka dan Daehan melangkah untuk pertama kalinya, Minguk dan Manse menyusul untuk memeluk nenek mereka ragu. "Ya Tuhan, aku sudah menjadi nenek dan tiga cucu sekaligus." Tangan mungil Minguk mengusap wajah Mrs. Kim yang basah.

"Kenapa nenek menangis?"

"Apa nenek tidak menyukai kami?"

"Kami tidak nakal, kami anak-anak manis dan lucu." Manse menambahkan sedikit dramatis. Sepertinya ketiga putra Jaejoong itu sudah tidak takut lagi pada nenek baru mereka.

"Siapa yang mengajari kalian mengatakan itu... "Mrs. Kim lupa siapa nama cucunya yang ini.

"Manse." Yunho menjawab.

"Ya, Manse. Siapa yang mengajarimu kata kata manis itu?"

"Changmin samcon. Dia bilang kami harus menjadi anak manis dan penurut supaya kakek nenek baru kami menyukai kami."

"Dan aku memang menyukai kalian, begitu juga kakek kalian. Sangat menyukai kalian." Mrs. Kim memeluk mereka erat, menatap Jaejoong ia berkata. "Mereka tidak mirip denganmu, hanya si gembal itu yang terlalu banyak bicara dan mirip denganmu."

"Mama," Jaejoong merajuk. "Haruskah Mama mengatakan itu."

"Ya. Kau pandai bicara dan sesikit cerewet, pintar bernyanyi dan apakah mereka bisa bernyanyi?"

Kali ini Yunho yang menjawab. "Semuanya."

"Umma Jung bilang Daehan mirip Yunho."

Putra pertama Yunho menyahut. "Daehan ingin seperti Appa."

"Benarkah?" Kepala dengan rambut hitam lebat itu mengangguk cepat.

The GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang