Chapter 22

17.3K 1.5K 178
                                    

THE GIFT
Sherry Kim
.
.
.

"Selamat pagi Imo."

Itu adalah lonceng pagi favorite Jessica, suara ketiga keponakan manis yang menyapa di pagi hari dengan penuh semangat.

Mereka terlihat tak sabr menunggu Jaejoong, ibu baru -atau ibu lama- mereka dengan celotehan seperti biasa saat Jessica masuk ke ruang makan dan mengawasi di tengah pintu.


"Selamat pagi sayang." Jessica mencium mereka satu persatu, berhenti untuk menyapa Jaejoong yang sibuk mengoleskan selai di atas roti dan menentukan mana yang ingin storbery atau selai kacang. "Selamat pagi kakak ipar." Ujarnya riang.

Bagaimana Jaejoong bisa terlihat begitu anggun sibuk meladeni ketiga putranya yang berceloteh ini dan itu. Menceritakan berbagai hal berbeda dari anak satu dan lainnya.

Tekejut atas panggilan itu, Jaejoong menjawab dengan suara lirih tergagap. "Se... lamat pagi Jessi."

Tidak lama setelahnya terdengar suara langkah kaki lain menuruni anak tangga dengan terburu buru sebelum di susul suara lantang. "Selamat pagi semuanya." Changmin bergabung dengan mereka di meja makan, seperti biasa ia akan menggoda keponakan manisnya sebelum melesat ke kursi samping Jessica

"Samcon." Rengek Minguk.

"Berhentik mencium Manse." Manse berteriak, tangan bocah itu mendorong wajah Changmin menjauh dari wajahnya.

Daehan hanya tersenyum mendapat ciuman Changmin dan kembali dengan sarapannya.

"Dimana tokoh utama kita?" Changmin tidak perlu menyebutkan nama siapa yang ia maksud karena sepertinya mereka sudah tahu siapa yang ia maksud.

"Sedang mandi, kurasa."

"Apa semalam kalian tidur bersama." Pertanyaan blak blakan yang Changmin lontarkan membuat Jessica tersedak Jus yang baru saja dinikmatinya.

Artis cantik itu mendelik kearah Changmin, memberi tendangan di bawah meja dan menunjuk ketiga ponakannya dengan dagu. "Jung Changmin!" Geramnya. Sungguh! Ingin rasanya ia menendang kaki adiknya lebih keras sampai pemuda itu berteriak andai saja ketiga ponakannya tidak melihat kekerasan yang akan ia lakukan.


"Kenapa?" Jessica sudah akan melempar piring ke arah adiknya itu ketika Changmin malah memasang wajah polosnya. Jessica menghitung angka satu sampai sepuluh dan menghela napas.

"Mereka akan menikah, bukan? Aku kan hanya bertanya." Ia menyipitkan mata kearah kakak perempuannya.

Jaejoong sendiri menunduk semakin dalam untuk menyembunyikan rona di wajah mengingat apa yang telah Yunho dan ia lakukan semalam, Yunho memuja dan membisikan kata kata cinta untuknya.

Pagi ini, Yunho juga membangunkannya dengan ciuman ciuman nakal pria itu di seluruh bagian tubuhnya, pria itu mengajaknya olah raga yang katanya spesial dan memang sangat spesial karena keduanya olah raga berenang di sungai sampai keduanya hanyut dalam kenikmatan. Ia merasa wajahnya semakin memanas dan menunduk semakin dalam.

"Pagi sayang." Yunho muncul di ruang makan dengan pakaian kerja pria itu yang membuat Yunho terlihat berkali kali lipat lebih tampan.

The GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang