THE GIFT
Sherry KimHappy Reading...!
Hari sudah sangat larut ketika mobil yang yang di kendarai Yunho berhenti di sisi jalan tepat di depan pintu gerbang Yayasan.Yunho mematikan mesin mobil untuk kemudian memusatkan perhatiannya kesisi kursi, dimana Jaejoong tetidur lelap selama perjalanan mereka dari bandara. Kekasihnya itu pasti lelah setelah perjalanan mereka dari Jeju dan liburan mereka yang singkat.
Jaejoong mengeliat di tempat duduknya saat ibu jari Yunho mengusap lembut bibir bawahnya yang terbuka. Ia menguap dan membuka mata. Mata bulat Jaejoong menatap Yunho dengan pandangan kabur. "Apa kita sudah sampai?"
"Ya." Ujar Yunho serak. Ia juga lelah karena liburan yang kurang dari dua puluh empat jam ini. "Istirahatlah, maaf membuat liburan kita ini gagal."
Duduk di tempat lebih tegak, Jaejoong mengedarkan pandangan. Benar, mereka sudah berada di depan Yayasan. "Aku tidak masalah, tapi anak anak sangat kecewa karena kita pulang lebih cepat dari yang sudah direncanakan."
Tangan Yunho membawa kehangatan ketika pria itu menyusupkan jemarinya kebelakang tengkuk Jaejoong, menarik Jaejoong untuk mendekat dan mencium kening kekasihnya. "Aku berjanji akan merencanakan liburan lain yang lebih hebat." Yunho berjanji. Namun sorot mata Jaejoong masihlah menunjukan rasa kecewa yang tak terucap dengan liburan mereka kali ini yang gagal.
"Turunlah dan bawa Anak anak untuk bermalam disini." Kedua mata Doe Jaejoong mengerjab tak percaya. Butuh beberapa detik bagi pria itu menyerap apa yang baru saja Yunho ucapkan. "Benarkah?"
Anggukan Yunho membuat Jaejoong memekik tertahan. Ia tidak ingin mengganggu tidur tiga beruang mereka yang lelap di belakang. "Terima kasih Yunho." Tanpa berpikir panjang ia memeluk Yunho, merengkuh leher pria itu begitu erat. "Besok pagi aku akan mengantar mereka."
"Aku akan datang untuk sarapan, semoga tidak mengganggu kalian."
"Tentu saja tidak!" Kebahagiaan yang dirasakan Jaejoong menyebar sampai Yunho pun merasakanya. Ia membalas memeluk Jaejoong. "Oh, Sayang kau akan meremukanku."
Menarik diri. Dengan cepat Jaejoong keluar dari mobil untuk membuka pintu mobil belakang tanpa menunggu Yunho. Hankyung muncul membuka pintu pada sisi Gerbang dengan wajah kusut khas seorang bangun tidur. "Aku pikir kalian akan kembali besok malam."
"Bantu aku membuka pintu rumah, Anak anak akan tidur disini." Dengan nada penuh tekanan Jaejoong menambahkan. "Disini, bersamaku."
"Aku tidak yakin kamarmu akan muat." Hankyung membuka pintu lebih lebar untuk membiarkan Jaejoong masuk dengan salah satu putra kembarnya dalam gendongan. "Bawa mereka ke lantai atas." Teriak Hankyung sebelum Jaejoong masuk keruang tamu.
Yunho mengikuti Jaejoong di belakang dan masih tersisa satu bocah di dalam mobil. "Ya Tuhan, malangnya nasibmu nak." Bocah yang Hankyung kenali sebagai Daehan itu membuka mata. "Papa?"
"Bukan. Papamu sedang membawa saudaramu yang lain." Pria itu mengulurkan tangan. "Kalau kau tidak keberatan, aku akan mengantarmu ketempat dimana kedua saudaramu dan orang tuamu berada." Daehan membuka sabuk pengamanya sendiri dan berjalan dari jok belakang dengan langkah tertatih kearah Hankyung.
"Kalian benar benar menakjubkan. Bagaimana bisa kedua pria bodoh itu dapat memiliki tiga putra cerdas seperti kalian." Mereka menaiki tangga untuk naik ke lantai dua.
"Papa dan Appa tidak bodoh. Daehan Minguk Manse sayang Appa dan Appa. Jika besar nanti Daehan ingin jadi orang hebat seperti Appa." Bocah itu menjawab dengan suara serak khas bangun tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Gift
FanfictionYAOI. Kisah sederhana tentang Jung Yunho dan tiga putra kembarnya. Daehan, Minguk, Manse. Kisah tentang mantan narapidana Kim Jaejoong dan kehidupan masa lalunya.