Chapter 16

16K 1.3K 79
                                    

THE GIFT
Sherry Kim

Happy Reading...!

"Apa aku mengganggumu?" Jessica menerobos masuk ke dalam kamar Changmin. Pemuda itu masih mengenakan handuk yang hanya menutupi sebagian tubuhnya yang masih lembab usai mandi.

"Bukankah itu hobi barumu akhir akhir ini." Tanpa ada rasa risih, pemuda jangkung itu melenggang melewati kakak perempuanya menuju lemari pakaian untuk mencari sesuatu untuk ia kenakan. "Katakan apa yang kau inginkan dan cepatlah enyah dari hadapanku karena aku akan pergi."

Jessica berdecak lidah kesal melihat tingkah adiknya. Jika saja dirinya tidak membutuhkan jawaban atas apa yang menghantuinya ia tidak akan datsng ke kamar adiknya. "Kau selalu tidak pernah sopan kepada aku yang menjadi kakakmu"

"Kau sendiri juga sama, tidak pernah sopan terhadap adikmu."

"Kau adikku." Melangkah masuk, wanita muda cantik itu duduk di sudut ranjang. Pandanganya mengikuti adiknya yang sibuk mengenakan celana di balik handuk yang masih terikat pada pinggang sambil melompat kesana kemari. "Kau tahu kemana Oppa pergi?"

"Jeju, dengan Jaejoong Hyung. Kenapa?" Jawaban jujur Changmin tidak mengejutkan Jessica, namun ada geryit aneh pada kening wanita muda itu. "Apa Umma menanyakan Hyung?" Kakaknya itu menggeleng.

"Kau yakin Oppa pergi dengan Jaejoong dan triplets, tidak dengan orang lain?" Ia bertanya gamang.

"Tentu! Aku memastikan sendiri Hyung naik pesawat dengan Jaejoong Hyung. Kenapa?" Astaga apakah Changmin mempunyai mata mata untuk mengikuti Kakak mereka.

"Tidak, hanya saja aku mendengar kabar sore ini ketika aku mampir ke Agensi." Memperlihatkan Handphone miliknya kepada Changmin, Jessica melanjutkan. "Aku tahu BoA ada pemoretan di Jeju hanya saja aku tidak mengira mereka akan tinggal di hotel yang sama, dan repotrter menangkap foto mereka berdua berdiri di depan lift, mereka menulis bahwa Oppa dan BoA turun dari lift itu untuk kemudian berpisah dengan terburu saat melihat reporter itu."

Mengabaikan diri yang masih hanya memakai celana, Changmin bergegas merebut Handphon kakaknya dan membaca berita yang sudah kakaknya itu jelaskan. Foto mereka berdua tersenyum cerah dengan BoA menempatkan tanganya di lengan Yunho. Changmin menggeram. "Kau tahu! Terkadang penggosip menambahkan sedikit bumbu agar berita mereka laris." Tentu saja keduanya tahu. Hanya saja ini akan menjadi berita buruk jika ibu mereka melihat gosip yang belum tentu benar adanya. "Apakah Umma sudah melihat ini?"

Jessica mengambil Handphon miliknya dengan kasar. "Menurutmu apakah Umma akan melewatkan infotaimen yang selalu Umma tonton setiap hari untuk mengawasi ketiga anaknya yang tenar, atau setidaknya itulah yang Umma pikir karena kapanpun saat kita melakukan kesalahan sekecil apapun akan masuk berita di hari berikutnya, termasuk mengawasiku dari scandal sekecil apapun."

"Sayangnya scandal kali ini akan membuat semua orang salah paham dengan membuat kakak kita menderita, aku tidak berani membayangkan Umma akan memaksa Hyung untuk menikahi BoA sekembalinya mereka dari Jeju setelah melihat mereka di depan lift hotel yang sama. " Changmin, pemuda itu menenemukan kaos yang di carinya dan memakainya. "Ngomong gomong dimana Keponkanku? Aku tidak melihat reporter itu mengambil gambar mereka. "

Jessica sudah akan menjawab saat mendengar suara Ibu mereka masuk ke dalam kamar Changmin.

"Tentu saja aku tidak akan pernah, atau tepatnya tidak perlu memaksa Yunho untuk menikahi BoA." Kedua kakak beradik itu terkejut mendengar suara Ibu mereka yang tegas.

The GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang