8. Nekat

3.4K 141 2
                                    

Sonya Kenova Pov
Sungguh menyebalkan pria yang menjadi bosku ini..

Diluar dugaan..
Dengan keberanian entah darimana aku berani memeluk Lewis..

Oh my god !
Apakah tadi aku sedang dirasuki sesuatu?

Tentu tidak..

Rasanya saat ini aku mau pulang kerumah terus mengurung diriku, hari ini begitu memalukan. Padahal ini hari pertamaku kerja.

"Ek-hemm..." dehem Ric yang langsung kulirik.

"Malam ini kita melakukan party untuk menyambut kedatangan kalian diperusahaan ini" ucapnya santai.

"Dimana lokasinya?" ucap Lewis.

"Club Element, Manhattan.. Kamu pasti tau lokasi itu dimana"

"Baiklah.. Sonya nanti malam kamu ikut bersamaku" kata Lewis sambil tersenyum membuatku meliriknya dan kemudian mengangguk.

Setelah berkata demikian, Lewis pamit untuk berkenalan kepada para karyawan.

Kini tinggal kami berdua, aku dan Ricardo diruangan ini. Aku merasakan ada hawa yang kurang berteman disini, mungkin hanya perasaanku saja.

"Sekarang kamu lihatlah berkas - berkas dimeja kamu dan pelajari" ujar Ricardo yang kelihatan berbeda dari sebelumnya. Kulihat dia seperti mempunyai kepribadian ganda.

Setelah itu dia berbalik dan mengutak atik laptopnya, daripada diriku hanya berdiam diri. Ada bagusnya aku mempelajari dulu berkas - berkas dimejaku. Batinku dalam hati.

Drt drt drt..

Kurasakan ada suara getaran, rupanya itu berasal dari atas nakas Ricardo.

Kulihat saat dia mengangkat telfon dengan seseorang entah siapa diseberang sana, Ricardo terlihat senang.

Benarkan.. Dia itu punya kepribadian ganda.. Lebih baik aku tidak perlu menghiraukan dia apalagi memikirkannya.

-------------------------------------
Ricardo Pov
Drt drt drt...

Suara getaran yang berasal dari atas nakas membuatku melirik sebentar. Yah.. Ini yang kutunggu, senyumanku mengembang.

"Hai kak.. Bagaimana kabar kamu disana?"

"Dasar bandel.. Beraninya baru telfon sekarang.. Kabarku baik - baik saja.. Bagaimana denganmu disana?" ucapku dengan nada ketus.

"Hahaha.. Maaf kak maaf.. Aku sekarang sedang membantu kakek disini.. Kabarku juga baik loh.."

"Kapan kamu balik kesini?" ucapku lirih.

"Sabar kak.. Nanti aku pasti akan balik.. Sementara aku disini dulu, banyak proyek disini dan kakek sudah pensiun jadi aku semakin sibuk." ucap Dylan seperti ada yang sedang disembunyikannya.

"Kak...."

"Kak....kakkk... "

"Hallooo... "

Tersadar dari lamunan..

"Ah.. Eh... Yah hallo... Maaf - maaf.." ucapku kaku.

"Maaf kak.. Aku membuatmu kecewa lagi.. Tapi aku belum bisa bertemu kakak.."

Kudengar suara begitu parau dan penuh penyesalan.

"Okay.. Aku tunggu kamu disini.. Kapan kamu mau, tempat ini selalu welcome buat kamu" ujarku disertai tawa.

"Hahaha.. Terima kasih kak.. Kak, udahan dulu clientku sudah datang.. Bye"

"Okey... Bye.."

Barbie Face [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang