Bagian 33 (Marry Me? )

2.6K 96 0
                                    

1 bulan kemudian...

Ricardo Pov

"Bantu aku persiapkan semuanya"

"Tentu bos, aku senang sekali mendengarnya" sahut Mario berbinar-binar.

'Astaga.. Entah bagaimana caranya aku dapat menaikkan jabatan Mario menjadi tangan kananku, mungkin saat itu aku sedang mabuk' batinku dalam hati.

'Lihat-lihat.. Kini ia tengah menatapku dengan cengiran anehnya' batinku kembali dan menaikkan sedikit alisku keatas.

Seseorang membuka pintu ruanganku, aku dengan cepat memalingkan wajahku dari Mario dan melihat siapa orang yang masuk ke ruanganku "Sayang"

"Sedang sibuk ya? Aku keluar dulu deh, tidak mengganggu" kulihat barbieku akan berbalik dan meninggalkan ruangan ini, aku langsung berlari dan meraih lengannya. Ia menatapku dan menautkan alisnya "Sayang, kami tidak sedang sibuk. Sini masuk aja, lagian tempatmu disini juga" ucapku lembut sembari mengecup keningnya.

"Aduh.. Panas.. Panas aku.. Pemandangan tak sedap terlihat di mataku" kulihat Mario mengibas-ngibas wajahnya memakai tangan kanannya. Aku langsung melotot kearah Mario si perusak suasana.

"Fine.. Aku tidak merusak suasana, si bos udah melotot tuh Bu Sonya. Aku kan jadi bergidik ngeri lihatnya" ejeknya yang membuat barbieku melirik aku, aku tersenyum pada barbieku kemudian aku mendelik kesal kearah Mario "Aha ! Kabur ..." ia bergegas pergi dari ruanganku dan kini tersisa hanya kita berdua.

"Sayang, nanti malam dinner bareng ya" ucapku manja padanya.

"Kamu seperti bayi, baiklah" tanpa berpikir panjang aku mengecup bibirnya, ia terlihat sedikit tersentak namun perlahan kurasakan ia telah rileks.

Pelan.. Aku mengecupnya pelan dan begitu lembut. Aku ingin ia merasakan bahwa aku mencintainya begitu tulus bukan semata-mata karena napsu belaka.

Dengan perlahan juga aku mulai melepaskan tautan bibir kami kemudian melihat manic matanya, manis.

Ia begitu manis saat tersipu malu.

Author Pov

The River Cafe

Cafe terlihat sepi, Sonya mengernyit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cafe terlihat sepi, Sonya mengernyit. Ia heran, kemana semua orang? Tidak biasanya cafe ini terlihat sepi. Biasanya ramai akan pasangan maupun keluarga "Kok sepi ya?"

"Perasaanmu aja sayang" Ricardo mencoba mengalihkan perhatian Sonya yang sedari tadi melihat sekeliling yang terlihat sepi. Kenapa? Karena Mario telah membooking seluruh restoran ini.

Ctik !

Ricardo memanggil pelayan, tanpa di tanya menu yang diinginkan seluruhnya telah di keluarkan dan tersusun secara rapi di meja. Sonya kembali mengernyit, ia semakin heran. Ada apa ini? Biasanya ia dan Ricardo selalu menatap menu terlebih dahulu kemudian memesan kemudian makanan datang.

Barbie Face [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang