3. Permulaan

5K 212 2
                                    

Foto dimulmet adalah
Ricardo Lambert

Saatnya Pov Ricardo tapi...
Ekhemm... Pov Author dulu deh yah..
Soalnya authornya kepo
Terus.. Apabila ada typo, mohon dimaklumi ya.. Hhe..
----------------------------- Lanjut >>>

===========================

Author Pov
Perusahaan "L'Bert" sekarang sedang dilanda kesibukan dengan melakukan transisi data dan pemindahan posisi, dikarenakan adanya salah satu pemegang saham diperusahaan itu melakukan imigrasi secara mendadak.

Sebagian karyawan sedang bergosip mengenai pemindahan posisi Bu Tiffany dari Manager menjadi bagian HRD, lainnya focus dengan pekerjaannya karena mereka tahu jika tidak menjalankan pekerjaan sesuai prosedur maka tidak akan segan - segan CEO mereka mengamuk (maklum Ricardo emosional, apalagi jika menyangkut soal pekerjaan).

Dari beberapa karyawan yang ikutan nimbrung bertanya, siapakah yang menggantikan posisi Bu Tiffany? Mereka juga ingin tau seperti apakah manager baru mereka, karena yang mereka dengar dari Marco alias si tukang gosip terupdate sepertinya anak dari pemilik saham sebagian diperusahaan ini adalah seorang gadis. Mereka penasaran bagaimana karakter dan wajahnya. Lebih parahnya ada yang bilang seorang gadis ? Apakah bisa membantu CEO mereka? Yah.. Mungkin dia hanya anak orang kaya yang mengandalkan kekuasaan bapaknya, karna secara langsung dan tidak langsung telah menyingkirkan Bu Tiffany dari posisinya. (Kejam yah.. Aduhh..Jlebb ..!! Menohok hati nih kalo kebaca Sonya.. Buat Sonya, jangan ngintip yah..)

Upz !! Karyawan yang sedang bergosip kagetnya minta ampun saat tiba - tiba ada yang menginterupsi bahwasannya salah satu pemegang saham itu telah berada digedung ini dan menemui CEO mereka.

Semuanya terdiam dan langsung melanjutkan pekerjaan mereka masing - masing (pura - pura nih yehh.. Hayoo... loh)

Disisi lain
Terlihat Ken dan Maria (papa dan mamanya Sonya) sudah berada didalam gedung perusahaan "L'Bert".
Mereka disambut oleh karyawan didalam gedung itu dan sekarang mereka disambut oleh tangan kanan Ricardo yaitu Tom Routh (itu loh.. Jika ingat yang sebelumnya sudah aku perkenalkan di bagian 1). Setelah disambut Tom Routh, mereka langsung menuju ke ruangan CEO karena sedari tadi Ricardo telah menunggu kedatangan mereka.

-------------------------------------------------

Ricardo Pov
Derap langkah kaki kurasakan berasal dari depan ruanganku, inilah saatnya sedari tadi kutunggu - tunggu akhirnya om Ken dan tante Maria datang kemari. Ketukan pintu terdengar dari luar, aku langsung mempersilahkan mereka masuk kedalam ruanganku dan akupun berdiri agar terlihat lebih sopan. Setelah mereka masuk, aku langsung memberi kode kepada Tom agar membawa berkas - berkas yang harus ditandatangani oleh om Ken.

Setelah Tom sudah keluar dari ruanganku, om Ken sudah berjabat tangan denganku tak lupa dengan tante Maria.

"Selamat datang om Ken dan tante Maria, maafkan aku karena setelah om dan tante tiba di New York aku langsung menyuruh om dan tante kemari. Penerbangannya pasti melelahkan" kataku dengan perasaan bersalah dan mempersilahkan mereka duduk.

"Tidak apa nak Ric, om dan istri om mengerti. Lagipula ini kesalahan om karena mendadak melakukan imigrasi, pasti kodisi kantor sekarang sangat sibuk karenaku. Dan kamu sudah taukan yang akan menggantikanku mengurus disini adalah anakku ?" kata om Ken sambil menatapku lekat.

"Tentu om, Tom sudah menginformasikan terlebih dahulu kepadaku dan saya sangat menghargai apapun keputusan om." kataku sembari tersenyum.

Sebelum mereka berada di New York, aku sudah mengetahui bahwa anak dari om Ken dan tante Maria bernama Sonya Kenova. Aku yang begitu teliti, ingin mengetahui sejauh mana pendidikan dan bagaimana wajahnya karena beberapa kali om Ken dan istrinya datang ke New York, mereka tidak pernah mengajak anaknya jadi aku merasa penasaran dan dari rasa penasaran inilah aku menyuruh Tom untuk mencari informasi lengkap beserta fotonya.

Tanpa disadari, hatikupun jatuh kedalam manic matanya yang besar seperti boneka barbie yang dulu sering digemari anak perempuan. Tak lupa juga dengan bodynya yang begitu indah membuatku jatuh kedalam pesonanya.

Meskipun difoto itu terlihat orangnya dingin dan cuek, tetapi kutahu ada banyak masalah didalam dirinya. Aku yang selama ini berbisnis dan bergaul dengan orang - orang tentunya sudah tau pasti karakter dan apa kemauan orang tersebut.

Beberapa jam kemudian

Setelah berbincang panjang lebar mengenai bisnis dan sedikit candaan dengan om Ken dan tante Maria, tiba - tiba mereka mengajakku untuk berkunjung kerumah mereka. Tak terukir ada rasa senang dihatiku sekarang mengigat anaknya pasti berada dirumah.

----------------------------------------------
Flashback

Aku sedang duduk diruangan kantorku sambil focus dengan proposal - proposal yang perlu kutandatangani, tiba - tiba handphoneku berdering dan aku mengambilnya dari saku celanaku, setelah mengambilnya kulihat layar handphoneku tertera nama om Kennedy secepat kilat langsung kuangkat.

"Hallo... Selamat Pagi nak Ric" terdengar suara dari seberang sana.

"Selamat Pagi om Ken, ada yang bisa dibantu om? " jawab Ricardo.

" ................................. Bla..bla.. Dan bla blaa" cerita panjang lebar dari om Kennedy.

"Baiklah om, akan aku urus semuanya. Kutunggu kedatangan om." kataku meyakinkan om Ken.

"....................."

"Sampai Jumpa kembali om Ken" kataku yang selanjutnya langsung dimatikan secara sepihak oleh om Kennedy.

Segera aku mendial Tom
Tuttt... Tuttt... Tutttt....

"Tom.. Sekarang juga cari informasi mengenai anaknya Pak Kennedy, jangan lupa terterakan fotonya dan bawa padaku sebentar lagi. Jangan lupa juga Tiffany sekarang letakkan dia dibagian HRD, karena sebentar lagi anaknya Pak Kennedy yang akan menggantikannya serta segera lakukan transisi data." kataku dengan jelas dan cepat.

"Oke Pak" kata Tom diseberang sana yang kuyakin dia sudah paham yang kumaksud.

Beberapa jam kemudian

Terdengar ketukan dari luar ruanganku, rupanya Tom. Tom memang bisa diandalkan, karna kulihat ditangannya sudah terlihat ada beberapa pegangan berupa map berwarna merah dan dia langsung menyerahkannya padaku. Setelah itu dia langsung berlalu dari ruanganku.

Kini aku sedang menatap map berwarna merah itu, kulihat foto seorang gadis yang ... Ohh... Sangat menarik dan yang paling mencolok itu matanya yang terlihat besar seperti boneka barbie, terlebih bodynya yang semakin mendukung kecantikannya. Rupanya masih ada perempuan yang seperti boneka barbie. Tanpa disadari akupun tersenyum dan mendadak aku ingin mengenalnya lebih lagi, tapi ada sesuatu yang mengganjal dari raut wajahnya terlihat kesepian dan dingin. Sekarang aku melihat biodatanya, namanya Sonya Kenova.. Yah akan terus kuingat namanya dan ternyata pendidikannya pun sungguh mendukung, di Rusia dia juga yang memimpin perusahaan menggantikan om Kennedy yang sudah pensiun dan kutahu beberapa bulan yang lalu.

Baiklah.. Sudah kuputuskan.. Kamu akan segera menjadi milikku My Barbie Face.

Flashback off
--------------------------------------------

Bagaimana keseharian nantinya Sonya dikantor yah ? Belum memasuki kantor aja sudah digosipin yang pedes - pedes ( emangnya cabe ) Hufttt..

Nanti saat bertemu pertama kali dengan Ricardo bagaimana responnya yah? Anda penasaran ? Yah saya juga sih.. Karna masih belum tahu harus dibawa kemana nih cerita.

Haha.. Bercanda.. Yakali..

Okeh.. Maaf kalo saia ini keponya minta ampun..

Satu lagi, kalo bacanya gak ada feel, maklum maklum aja yah soalnya masi junior.

Btw terima kasih para readers, bagi yang sudah membaca mendapat hadiah.. Apa ya ?? salamkenal aja yah.. Hhe..

Barbie Face [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang