Bagian 14

2.3K 126 0
                                    

Author Pov
Terdengar suara kegaduhan di apartermen yang berasal dari dalam ruangan kamar tidur yang sekarang ini telah tergeletak barang - barang yang sudah hancur tak berbentuk dan ada juga yang sudah tidak terletak pada tempatnya.

"Shit ! Arghhhhhhh..... !"

Tring

Tring tring

Tring.. Tring.. Tring..

Suara bel tak henti - hentinya terdengar dari luar apartermen.

"Siapaaaaa?!" jerit histeris seorang wanita yang berada didalam ruangan yang sudah tak terlihat seperti kamar tidur. Setelah itu ia berjalan menuju depan, dimana tadinya terdengar suara bel yang tak henti - hentinya berbunyi.

Pintu terbuka, tanda wanita itu telah membuka pintu lalu terlihatlah seorang wanita yang tak lain adalah Queen.

"Apa - apaan kamu ini? K-kamu terlihat kacau kawan" ucap Queen sembari melirik Camelia dari atas sampai bawah.

"Bukan urusanmu.. Pergilah" usir Camelia sambil berkata ketus kepada Queen kemudian berjalan kearah dapur.

"Hei.. Hei.. Dengar dulu, ada kabar gembira" girang Queen sembari menyambar Camelia yang hendak berjalan kearah dapur.

"Apa sih? Penting gitu?" ucap Camelia ketus.

"Penting.. Aku secara tidak sengaja bertemu teman lama kita yang tinggal di Rusia, Evi. Ia sedang berlibur di New York."

"Terus? Emangnya kenapa? Biasa aja kali"

"Wait.. Aku belum selesai.. Kamu dengarkan saja dulu"

"Okey.. Fine.. "

"Tadi aku sempat menghubungi teman kencanku saat bertemu Evi. Karena ia seorang detektif aku sempat membawa nama Sonya Kenova. Lalu beberapa saat kemudian Evi berkata 'Aku kenal Sonya', sontak aku terkejut. Ia bercerita Sonya itu sering ia bully dan siksa bersama teman - temannya, lebih parahnya mereka kompak menyebarkan isu Sonya operasi plastik. Alhasil isu itu menyebar di universitas mereka dan tak ada seorangpun yang berdekatan dengan Sonya." Queen berkata panjang lebar. Mendadak mood Camelia berubah saat mendengar apa yang disampaikan Queen, ia sekarang tengah tersenyum penuh arti.

"Dan kamu tahu mel, ia akan membantu melancarkan aksi kita."

"Hahaha.. Good news Queen.. Tanpa campur tangan kita berdua, wanita itu akan hancur ditangan Evi."

Sementara itu dirumah sakit

'RSU SANS PAULUS'

Keadaan diluar ruangan tempat Ricardo sedang berada, terlihat ramai dengan kedatangan Luke Maxwell.

"Ohh.. Rupanya kamu telah mengetahuinya, jadi apa rencanamu?" Sonya sempat terkejut saat mendengar semua yang telah diceritakan Luke dihadapan mereka.

Luke menceritakan ia berkencan dengan Queen dan berencana akan melamarnya, ia merasa senang. Tetapi kenyataannya ia melihat Queen bersama dengan Camelia di cafe. Semula ia merasa semua itu hanya kebetulan semata. Diselidiki semakin jauh, sampai ini puncaknya terjadi kecelakaan. Luke tidak menyangka kedua wanita itu sanggup melakukan semua ini, sungguh diluar nalarnya.

"Aku akan mencari bukti - bukti lebih untuk menjerumuskan mereka kedalam penjara. Akan kupastikan mereka membusuk didalam penjara." ujar Luke sambil mengepal tangannya hingga buku jarinya memutih.

"Om akan membantumu nak, terima kasih banyak karena telah memberi tahu kami. Hmm.. Dan kamu princes, papa akan menyuruh Lewis menjagamu lebih ketat."

"Pa.. Tidak perlu pa, aku.." belum selesai Sonya melanjutkan perkataannya, Lewis telah menyelah. Entah datangnya dari mana dan kini Lewis telah ikut bergabung dengan mereka.

Barbie Face [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang