Bagian 19

2.2K 106 0
                                    

Dylan Pov
Apa - apaan ini, mengapa aku mengiyakan paksaan kakakku semalam. Memusingkan. Dan sekarang aku tengah terjebak di rumah sakit ini dengan keadaan berpura - pura sakit, diperban. Bercanda ! Gak.. ini serius.

Tapi.. Aku menyesal, mengenai semua yang telah kuperbuat tanpa sadar.

Aku.. Mempunyai penyakit sejak kecil, kelainan jiwa. Hanya papa dan mama yang mengetahui penyakitku, karena mereka sering bercerita tentang kenakalanku yang kutahu aku tidak melakukannya. Tetapi lama kelamaan penyakitku menjadi sedikit membaik, mimpi - mimpi buruk mulai menghantuiku disaat aku tengah tertidur lelap.

Terkadang aku tidak sadar akan apa yang kulakukan dan kuperbuat.

Aku membenci diriku sendiri, aku telah membunuh kedua orangtuaku.

Mimpi yang membuatku mengetahui kebenaran yang selama ini tak kuketahui.

Didalam mimpiku, ada seorang anak kecil tengah bermain - main bersama kembarannya. Ia kesal karena ia sering melakukan kesalahan dan kembarannya selalu menjadi anak baik, maka papa dan mamanya lebih menyayangi kembarannya.

Saat bermain tiba - tiba mamanya memanggil kembarannya dan kembarannya pergi meninggalkannya bermain sendirian. Ia melihat kembarannya dipeluk dan ia cemburu dan benci kepada mereka, karena ia merasa tidak disayang oleh siapapun.

Maka dari itu, malam terjadilah kebakaran hebat yang memakan korban jiwa di rumah itu. Rumah yang awalnya penuh dengan kegembiraan berubah menjadi duka dikarenakan kecemburuan seorang anak kecil terhadap kembarannya.

Sebelumnya anak itu telah berencana dengan menyalakan kompor, lalu mengambil kain dan membiarkan apinya menjalar diseluruh ruangan lalu seluruh isi rumahnya dan ia berlari keluar halaman dan dengan akhirnya api itu dengan sendirinya menghabisi seluruhnya termasuk kedua orangtua dia sendiri.

Saat itu kedua orangtuanya masih berada di dalam kamar, maka dari itu mereka tidak dapat keluar hidup - hidup. Maka terhabisi oleh si jago merah.

Dan terakhir aku membunuh Camelia dan Queen, kata kakakku.

Do you kidding me?

Hahh ! Dan aku membunuh 2 orang lagi dan itu bukan dari tanganku, tetapi dari orang suruhan Bob. Bob baru semalam mengkonfirmasi kepadaku saat aku telah dikejutkan oleh kedatangan kakakku dan mengatakan aku telah membunuh 4 orang. Kedua orangtuaku dan kedua orang yang telah mencelakakan kakakku.

Sungguh... Ini diluar nalarku, tetapi kenyataan seperti itu. Aku harus mencari psikiater secepatnya, sebelum semuanya lebih menjadi - jadi.

Kriettt.....

Dorongan pintu memecahkan seluruh pemikiranku.

Tadi seorang pria yang kuketahui bernama Luke Maxwell datang dengan gayanya yang tidak banget, kuketahui dia sahabat kakak. Dari biodata yang telah dibawa Tom Routh, tangan kanan kakak yang mengetahui semuanya.

Bising sekali dia sedari tadi, membuatku harus terbiasa layaknya mendengar mesin rusak.

Hampir lupa, gaya rambutku dan semua persiapan lainnya tadi pagi - pagi langsung diubahkan dan kini aku telah siap untuk melakukan akting. Perbedaannya tidak ada kamera, video, dan sutradara disekitarku.

Aha... Muncullah seorang bidadari dari khayangan membuatku terkesiap.

Wanita cantik, seperti barbie. Memukau.

Kuingat - ingat kembali biodata yang telah kulihat, hemm.. dia manager di tempat kakak, Sonya Kenova. Aslinya lebih cantik. Rasanya ada yang berbeda, ia terlihat berbeda dengan wanita- wanita yang kukenal.

Barbie Face [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang