Bagian 16

2.3K 130 3
                                    

Like a river flows surely to the sea

(Seperti sungai yang mengalir ke laut dengan pasti)

Darling so it goes

(Sayang begitulah itu berlalu)

Some things are meant to be

(Sesuatu yang dimaksudkan)

Take my hand, take my whole life, too

(Genggam tangan ku, ambil seluruh hidup ku, juga)

For I can't help falling in love with you

(Karena aku tidak tahan untuk tidak jatuh cinta pada mu)

Like a river flows surely to the sea

(Seperti sungai yang mengalir ke laut dengan pasti)

Darling so it goes

(Sayang begitulah itu berlalu)

Some things are meant to be

(Sesuatu yang dimaksudkan)

Take my hand, take my whole life, too

(Genggam tangan ku, ambil seluruh hidup ku, juga)

For I can't help falling in love with you

(Karena aku tidak tahan untuk tidak jatuh cinta pada mu)

For I can't help falling in love with you

(Karena aku tidak tahan untuk tidak jatuh cinta pada mu)

--------------------------------------------------------

Sonya Kenova Pov

"Jika ada kabar diriku operasi plastik, apakah kamu percaya dan masih ingin memilikiku?"

Aku sangat ingin tahu apa jawaban yang akan kuterima darinya, kulihat dia mengerutkan dahinya lalu dia tersenyum tipis yang membuat jantungku berdetak lebih cepat dua kali dari biasanya.

"Tentu saja itu tidak menjadi halangan untuk kita berdua, sayang" kini dia menekan kata 'sayang' yang membuatku terdiam, lalu dia mulai lebih mendekat lagi. Tiba - tiba terdengar suara pintu terbuka yang membuat kita berdua tersentak dan aku langsung merubah posisiku dan menjauh darinya, rupanya karyawan L'Bert yang datang untuk melihat keadaan bosnya.

Kulihat sekilas dan kuperkirakan ada sekitar 8 orang, salah satunya yang baru - baru ini kukenali dan membantuku untuk mempelajari cara kerja perusahaan, Tom Routh.

Tidak lupa dengan Mario yang mulutnya bocor dan suka seenaknya apabila dia telah berada diruanganku. Aku merasa dia adalah orang yang lumayan menyenangkan untuk diajak berteman, tetapi tidak untuk berbagi rahasia.

Hanya dalam beberapa bulan di New York dapat memberikan banyak perubahan dalam hidupku, membuatku mempunyai lebih banyak teman disekitarku dan aku merasa telah menjadi Sonya Kenova yang dulu.

"Woah.. Sepertinya kami datang di saat yang kurang tepat.." kebocoran Mario yang terlalu to the point dan toa membuatku malu, sedangkan yang lainnya hanya mampu tersenyum.

Terlihat seorang wanita menghampiri kami, dia seorang perawat dari cara berpakaiannya "Permisi.. Maaf bapak dan ibu sekalian, ini di rumah sakit harap sedikit merendahkan suaranya. Terima kasih". Setelah mengatakannya suster itupun langsung pergi.

Seketika itu juga, kami yang berada didalam ruangan Ricardo tertawa terbahak - bahak, kecuali Mario karena wajahnya menahan rasa malu dan Ricardo yang sepertinya menjaga citranya.

"Hemm.. Baiklah.. Tertawa sesuka hati kalian, ada bos disini dan kalian melupakannya." ucap Mario yang mampu membuat ruangan yang tadinya dipenuhi dengan tawaan berubah menjadi hening.

Barbie Face [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang