Jodha menangis terus di dalam taxi, sesak didada membuat badannya lemas dan kebas. Supir taxi yang melihatnya dari kaca spion merasa iba,
"nona anda baik-baik saja, ada yang bisa kubantu dan sebenarnya sekarang anda mau kemana?" tanya supir taxi itu bingung entah harus kemana mengantarkan penumpang yang sedari tadi tidak memberikan arah tujuannya
"ehh...mmm aku baik-baik saja pak terima kasih atas perhatianmu, bisakah kau memutar sebentar kepusat kota aku juga belum memikirkannya" jawab Jodha terbata-bata masih terus terisak
"ohh baiklah nona" jawab supir taxi itu
Selama 15 menit mereka berputar-putar tiba-tiba mata Jodha menangkap sesuatu
"oh nicht nicht..... kenapa sekarang, apa yang dia dan anak buahnya lakukan di sini?" pikir Jodha panik sambil menyuruh si sopir memelankan lajunya
Tidak jauh dari sana Jodha melihat Mr.Bhairam yang ia ketahui sebagai salah satu direktur di perusahaan Varsad group masuk kesebuah restaurant bersama Syarif dan Manojeksa, "apa yang mereka lakukan bersama, mengapa staf di perusahaan Jalal bertemu dengan Manojeksa yang katanya saingan bisnis mereka?"
"pak bisakah kau memutar dan parkir dipojok jalan sana? Aku akan membeli sesuatu sebentar saja, tolong anda tunggu di sini ya pak"kata Jodha pada supir taxi tersebut
Jodha memakai kaca matanya dan berusaha berjalan di keramaian agar tidak terlihat, kemudian ia masuk kedalam restauran kemudian duduk membelakangi mereka dengan cepat mengambil menu dan menutupi wajahnya berpura-pura sedang memilih makanan
Suasana restaurant lumayan ramai tapi tidak begitu gaduh, hanya suara dentingan alat makan yang terdengar, Jodha juga sangat terkejut melihat sekretaris Jalal ada di sana, sayup-sayup Jodha berhasil menangkap pembicaraan mereka
"Syarif Latika kerja kalian rapi sekali, dan teman perawatmu juga melakukan tugasnya dengan rapi" Bhairam berkata sambil terkekeh
" tapi Syarif tidak senang Mr.Lode karena Malika tetap tidak menganggapnya, padahal dia sudah berusaha menghiburnya hahahahaha" Latika berkata dengan wajah mengejek pada Syarif
"nasibmu juga sama jadi kau jangan mengejekku Latika" dengan wajah marah menatap tajam pada Latika
"sudahlah kalian jangan malah berdebat begitu, bukankah seharusnya kita merayakannya?, dan mensukseskan rencana kita besok karena setelah pertunangan anakku si Man sing anak yatim piatu itu akan mati" kata Bhairam lagi
" wah-wah kau memang hebat Bhairam, dulu dan sekarang tidak berubah masih sama saja berdarah dingin sekaligus sangat beruntung, dulu kau berusaha membunuh Jeni walau tidak berhasil tapi kau membunuh sendiri Khaibar dan Muna dengan tanganmu dan polisi tidak juga menangkapmu, sebulan lalu orang suruhanmu akan membunuh Jeni dan orang tua angkatnya, tapi mereka sudah menemukan mereka meninggal dan Jeni lolos lagi, sayangnya anak buahmu terlalu takut menyelinap ke police line untuk mengambil foto Jeni dewasa.Dan sekarang kau mau membunuh Mr.Babur dan Man sing hahahahahaha" Manojeksa menggeleng2kan kepalanya tidak percaya dengan ulah sahabatnya itu tapi ia tidak peduli karena ia mendapat cipratan manfaatnya
"Laxmi tadi menelepon, ada yang hilang dari kotak medis Babur, kemungkinan diambil wanita tidak tahu malu itu" kata Latika kepada Bhairam
"baguslah aku ingin membalas wanita itu, jadi kita bisa bilang kalau Malika sudah memberi obat yang salah saat kunjungan terakhirnya jadi polisi bisa menangkapnya" kata Manojeksa lagi dengan senyum jahat
Jodha yang dari tadi menguping hanya mendengar bahwa mereka berencana membunuh Mansing, ia juga mendengar nama Khaibar dan Muna dan membuatnya pusing karena otaknya berusaha mengingat nama yang seperti bukan pertama kali di dengarnya. Sebelum ketahuan Jodha secepatnya beranjak pergi karena pelayan akan mendekat untuk menanyakan apa yang ingin ia pesan
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Person That I Love
RomanceKisah seorang wanita yang terpisah dari keluarga dan teman sekaligus cinta masa kecilnya karena suatu konspirasi matang. Masa lalu yang kembali datang membuatnya kehilangan kedua orang tua yang sangat ia sayangi. Perjalanan hidup penuh duri membawan...