♤♤♤Setelah semua siap aku menelepon orang sewaanku
"hello...Todar?....kau sudah siap?..........baiklah tunggu aku di sana ya............mereka semua ada?......bagus.........baiklah....sampai jumpa..."
Todar adalah pemimpin group yang terdiri dari 5 orang, mereka sudah siap di tempat yang tidah jauh dari keberadaan Lazaro dan anak buahnya. Aku sekarang akan menuju ketempat penjahat itu bersembunyi, aku memakai pakaian kerja dari rumah dan menggantinya di toilet umum sebuah rumah makan. Sekarang aku memakai pakaian serba hitam, celana jeans,kaos ketat lengan panjang, jaket kulit,kaca mata dan topi rajutan yang sampai menutupi kedua kupingku, aku juga membawa flying blade yang kuselipkan di kaos kaki kiri dan pistol kecil dikaos kaki kanan. aku memacu mobilku kencang tidak sabar ingin menuntaskan masalah ini.
Sampai tempat tujuan, Todar dan orang-orangnya sudah menunggu. Kami bergerak cepat sambil mengendap-endap, ada dua orang di pintu masuk sedang mengobrol sambil sesekali tertawa, aku mengintip dari celah yang ada di dinding untuk melihat kedalam ruangan, di dalam juga ada dua orang yang hanya diam seperti sedang berpikir dan menunggu seseorang, Todar menyiapkan orang-orangnya dan aku berpesan jangan sampai membunuh mereka cukup lumpuhkan dan bawa Lazaro kehadapanku karena aku sendiri yang akan membereskannya.
Dalam hitungan detik Todar dan anak buahnya menyerang dengan rapi karena mereka adalah orang-orang terlatih, dua orang di luar dibekap bersamaan dan di pukuli hingga pingsan, kemudian mereka dikat dari badan hingga kaki dan di letakkan dekat jeep Todar, lalu kami mendobrak pintu mengejutkan orang yang ada di dalam, orang yang aku tebak adalah Lazaro, dia berusaha menodongkan senjatanya tapi aku dengan cepat menendang senjata revoltnya dan kemudian melayangkan tendangan memutar yang mengenai wajahnya dan membuatnya tersungkur,
laki-laki yang satunya dengan cepat di lumpuhkan karena di keroyok oleh 3 orang sedangkan 2 orang team sedang menjaga penjahat yang lebih dulu kita lumpuhkan.
Aku bergerak cepat berlutut dan menyarangkan sikuku kewajah Lazaro berulang kali, dia berhasil menendangku dan membuatku mundur beberapa langkah, sebelum dia bisa berdiri aku sudah menghantamkan lututku ke dagunya dan menduduki perutnya, dia masih memberi perlawanan dari bawah tapi aku memukul wajahnya tanpa jeda yang membuat wajahnya hancur lebur tak berbentuk, darah keluar dari hidung bibir dan sekitar matanya, saat memukulnya yang kubayangkan wajah Jodha dari mimpi yang ku alami semalam, aku terus memukulnya sampai dia tidak bergerak lagi,
Todar mengatakan "cukup Jalal ayo kita pergi dari sini dan menyerahkan mereka ke kantor polisi"
"kupikir aku tidak ingin ikut Todar, kau saja yang mengurusnya.... sekarang aku ingin segera pulang " aku berkata pelan kepada Todar dan berdiri untuk segera pergi dari tempat itu
♡♡♡
Setelah Jalal pergi aku bersiap untuk menemui Lazaro yang menghubungiku kemarin sore, sebelum aku pergi untuk makan malam
☆
"hello wie geht es dir Jodha, kau ingat aku" tanya suara di telepon yang tentu saja aku tahu itu dari Lazaro karena dia menggunakan bahasa jerman"kau....darimana kau mendapat nomerku.......apa......sialan kau ....jangan libatkan anak-anak........dasar kau binatang........baiklah.........aku datang..........aku akan memberikan seluruh yang aku punya...........aku Cuma punya sekitar €100.000............hanya untuk nyawa mereka.....aku harus memohon untuk nyawaku................kita lihat saja nanti......."
Aku menutup telpon dan duduk di tempat tidur, kenapa seperti ini, mereka menawan Rahim dan aku harus menebusnya sedangkan untuk nyawaku sendiri mereka ingin aku memohon, aku tahu pasti walaupun aku lakukan mereka tetap saja tidak akan melepaskanku

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Person That I Love
RomansaKisah seorang wanita yang terpisah dari keluarga dan teman sekaligus cinta masa kecilnya karena suatu konspirasi matang. Masa lalu yang kembali datang membuatnya kehilangan kedua orang tua yang sangat ia sayangi. Perjalanan hidup penuh duri membawan...