♡♡♡
Keluarga Saktivarsad dan Sharmavarsad sedang makan malam bersama, kalau ada yang bertanya-tanya kenapa nama keluarga mereka hampir sama itu mungkin sudah takdir hehehehehe seperti juga takdir putra dan putri mereka saling mencintai"Jodha sayang apakah kau menyukai makanan yang ibu Hamida dan ibu Meina siapkan untukmu?, ini semua makanan kesukaanmu hasil laporan Bakshi dan teman-temanmu yang lain" tanya ibu Hamida padaku
"nyum...ini benar adalah makanan kesukaanku bu, semakin kusuka karena kalianlah yang menyiapkannya untukku" jawabku sambil tersenyum maniz membuat semua yang berada di meja makan ikut tersenyum bahagia
aku sebenarnya tidak bisa makan dengan tenang karena si handsome di sampingku terus aja memegang, membelai paha atau punggungku, dia juga terkadang menyentuh atau menggesek-gesekkan kakinya kekakiku, walau aku menginjak kakinya dia cuma meringis, tersenyum dan tidak berapa lama melakukannya lagi. Keluarga dan teman-temanku juga sepertinya tahu apa yang kami lakukan tapi mereka pura-pura ga tahu dan hanya tersenyum-senyum geli.
"so...Bakshi,Ruk,Salima,Surya dan Sujamal, kalian benar besok akan berangkat ke Jerman, kenapa begitu cepat? Bukankah libur kuliah belum berakhir?" tanyaku kepada teman-teman
"kami harus lebih awal berada di sana karena banyak yang akan kami urus Jodha, kau tidak ingin kami secepatnya lulus dan berkumpul lagi denganmu" jawab Bakshi
"tentu aku ingin kalian secepatnya lulus, hanya saja situasi saat ini membuatku bosan, kalau kalian pergi aku akan semakin bosan" kataku sedih
"kau tidak usah khawatir sayang, situasi ini paling lambat akan berakhir seminggu lagi" Jalal tiba-tiba bersuara, kukira dia puasa bicara karena asyik beraktifitas.
"apa Rajesh sudah berhasil menemukan sesuatu?" ayah Bharmal bertanya pada Jalal
"tidak...mereka belum menemukan apa-apa, hanya perasaanku saja mengatakan kalau semua ini akan segera berakhir" jawab Jalal enteng
"ayah Bharmal aku juga mau minta ijin untuk melamar Jodha besok karena aku tidak mau menunda-nunda lagi, dan pernikahan kami akan kami adakan seminggu lagi" lanjut Jalal sambil melihatku dan tersenyum, aku memelototinya terkejut dan marah karena dia seenaknya saja mengambil keputusan itu tanpa berdiskusi denganku, apa sebenarnya isi kepalanya saat ini? Masalah belum berakhir dia asyik berencana sendiri
"tentu saja nak kau boleh melakukan semuanya sesuai yang kau inginkan selama Jodha setuju...ayah dan ibu sama sekali tidak keberatan, tapi karena Jodha baru saja kembali pada kami, ayah ingin saat kalian menikah kalian tetap tinggal di rumah kami, selama 5 tahun" jawab ayah Bharmal
"terima kasih ayah, kita dengan senang hati tinggal bersama kalian" Jalal menjawab tanpa memperdulikan wajah kesalku karena tidak di beritahu terlebih dahulu
"kenapa tidak sekarang saja kau melamarnya kak, kebetulan kami semua ada di sini, besok kan kami sudah berangkat" Bakshi protes kepada Jalal
Tiba-tiba Jalal berdiri dan memundurkan kursinya, pergi sebentar dan kembali dengan gitar di tangan, kemudian dia duduk di kursi yang sudah dia letakkkan agak jauh dari meja agar dia bisa memainkan gitarnya, semua terdiam melihat Jalal penasaran
"aku pria paling beruntung karena di beri kesempatan untuk mendapatkan cintaku, kupikir Jodha orang kedua yang aku cintai tapi ternyata dia dan cinta masa kecilku adalah orang yang sama, aku ingin menyanyikan sebuah lagu untuknya sebelum nanti Jodha membunuhku karena melamarnya tanpa bertanya dulu padanya", Jalal berkata sambil menatapku tajam dan aku bisa melihat cinta yang sangat besar untukku di kedua matanya sehingga membuatku tenggelam di dalamnya
This is my love song to you
Let every woman know I'm yours
So you can fall asleep each night, babe
![](https://img.wattpad.com/cover/52562920-288-k633440.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Person That I Love
RomanceKisah seorang wanita yang terpisah dari keluarga dan teman sekaligus cinta masa kecilnya karena suatu konspirasi matang. Masa lalu yang kembali datang membuatnya kehilangan kedua orang tua yang sangat ia sayangi. Perjalanan hidup penuh duri membawan...