Annyeong haseyo yeorobun ^^
apa kabar semuanya??
baik?
atau sedih kah?
atau malah galau karena kelamaan nunggu update-an cerita ini??
#mintaditimpuk
hehe, i'm pretty busy last week.
dan tadi udah beberapa kali coba untuk posting tapi ada masalah sama wattpad -_-
aku harap kalian belum bosan yaaaa.
semoga chapter ini bisa nemenin malem minggu kalian nanti.
Happy reading,
Love,
Me
November, 14th 2015
***
Disini aku berada. Berdiri menatap sebuah batu nisan dimana nama ayahku tertulis disana. Aku merindukannya. Aku rindu wajahnya yang begitu teduh, aku rindu senyumannya yang menenangkanku, aku rindu pelukannya yang selalu bisa membuat semua ketakutanku menghilang. Aku rindu semua yang pernah aku miliki dulu.
"Ayasha kangen sama ayah." Ucapku lirih dan tidak terasa airmataku menetes.
Kutaburkan bunga di atas makamnya, kemudian berdoa sejenak untuk ketenangan ayahku disana. Kepergiannya yang mendadak sebenarnya membuatku menyesal karena tidak memiliki banyak waktu dengannya. Aku merasa belum melakukan hal membanggakan untuknya.
"Ayah, tolong tetap awasi kami dari sana. Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga diri sendiri dan juga Ayasha." Suara Kak Alan terdengar di belakangku. Oh, aku hampir melupakan bahwa aku datang kesini bersamanya.
Kemudian satu tangan Kak Alan merangkul pundakku dan memberi usapan lembut disana. Aku menyandarkan kepalaku di bahunya sambil meremas kedua tanganku sendiri.
"Kakak tau kamu sedang ada masalah dengan Virgo. Ada apa?" pertanyaan Kak Alan memecahkan keheningan yang beberapa saat lalu menyelimuti kami berdua.
Tubuhku menegang sesaat sebelum akhirnya aku bisa mengendalikan perasaanku. "Bukan masalah serius," jawabku pelan.
"Apa kamu udah ga percaya lagi sama kakak?"
Aku mendongak, "kenapa kakak bilang begitu?"
"Karena sekarang kamu lebih banyak menyimpan masalah kamu sendiri tanpa mau bercerita."
Pandanganku mengembun seiring ucapan Kak Alan yang seolah mengenai luka di dalam hatiku. Bagaimana mungkin aku bisa menceritakannya? Aku bahkan tidak tahu harus memulainya dari mana.
"I'm okay."
"Sampai kapan kamu menutupinya? Jangan sampai kamu menyesal nantinya. Kakak ga mau melihat kamu disakiti."
Aku menghembuskan napas lelah. "Hanya... kadang aku merasa Virgo ga benar-benar menyukaiku."
"Kenapa kamu bisa mikir begitu?"
"Kadang kepikiran gitu aja."
"Apa dia ga memperlakukan kamu dengan baik?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken : First Love
RomanceMencintaimu memang membuatku sering sulit bernapas, tapi setidaknya aku masih bisa menghirup udara untuk tetap melihat wajahmu setiap hari. -Ayasha Febriana-