42 : Untuk Kamu

4.4K 218 38
                                    

Arta

Jevo

Sonia.

Sudah hari keempat Keina tidak hadir di sekolah. Nampaknya kejadian beberapa hari lalu berakibat sangat buruk bagi fisiknya. Masing-masing dari ketiga orang itu merasa memiliki bagian dari penyebab sakitnya Keina. Dan diam-diam mereka telah siap menebus kesalahan itu dengan apapun.

Jevo terus mencuri pandang ke arah Sonia. Mencari saat yang tepat itu ia menghampiri perempuan itu dan membicarakan maksudnya pada Sonia.

Saat itu Sonia sedang merapikan catatan fisikanya selagi jam istirahat. Ia tak pernah tahu bahwa Jevo sedang memerhatikannya sejak tadi.

"Son."

Kaget meninggalkan sedikit coretan di buku catatan fisika Sonia yang tak dapat dibantah kelengkapan, kerapihan, dan keakuratannya.

"Duh.." ringis Sonia sambil sibuk mencari correction tape.

"Ini ini" Jevo sembarang mengambil sembarang milik orang lain.

Sonia menerimanya tanpa menoleh sedikitpun.

"Sonia.."

"Ya," jawabnya singkat dan sangat pelan.

"Gue ada yang perlu diomongin."

"Ya, telinga gue tetep berfungsi kok walau lagi nyatet, ngomong aja."

Jevo sedikit menggigit bibir bawahnya. Benar-benar dua orang ini, Sonia dan Keina, memiliki watak yang sama-sama bikin Jevo mati kehabisan akal untuk merayu mereka.

"Son, ini beneran penting. Ada yang harus lo tau dan bukan di sini tempatnya."

"Kalau gue gakmau?"

Jevo sedikit kaget mendengar respon itu walau sebenarnya ia telah menduga. Di luar akal sehatnya perlahan Jevo berlutut dan mendengak menatap Sonia yang dalam posisi ini lebih tinggi daripadanya.

"Please? Gue akan bikin lo gak pernah nyesel untuk turutin hal ini.. janji gue"

"Siapa yang tau kalo nanti gue akan gak masuk 4 hari setelah dibiarin kehujanan sama lo."

Alis Jevo bertaut mendengar Sonia kembali mengungkit masalah itu.

"Son? Lo tau kan watak sahabat lo itu, gimana dia? Denger gue, gue bukan keledai bodoh yang akan membiarkan hal yang sama terjadi, satu tetes air yang gak lo perkenankan untuk kena tubuh lo, 1000 langkah gue ngejauhin lo Son, gue gak akab ganggu lo lagi."

Sonia hanya diam melanjutkan mencatatat. Keadaan hening cukup lama hingga Sonia berkata.

"Kapan dan dimana?"

**

Jevo tidak meminta Sonia menemuinya langsung saat pulang sekolah seperti saat dengan Keina beberapa hari silam. Karena hari ini akan ada yang berbeda. Jelas sangat berbeda.

Jevo memperbaiki kerah kemejanya di depan cermin ruang tengahnya sambil meraih kunci mobil yang tergantung di samping cermin itu.

Dilihatnya jam dinding, "Masih ada waktu 45 menit untuk sampai," gumamnya.

**

Sonia benar-benar tak habis pikir Jevo akan mengajaknya pergi makan malam setelah apa yang dia lakukan padanya, dan pada hubungannya dengan Keina.

Tapi, hati tak dapat dibohongi lebih lama lagi. Sonia masih amat mencintai Jevo. Sekeras apapun egonya untuk menolak tawaran itu, batinnya.. ya, pada akhirnya kata hati tak dapat terus terkurung.

KEINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang