6 : Jevo, lepas

13K 313 7
                                    

Mobil Jevo melaju diantara puluhan mobil lainnya. Keina seperti biasa asik dengan komiknya. Hingga mobil Jevo terhenti di sebuah restoran.

Keina's Pov

Seafood Restaurant, Todetecoz. 15.56

Mobil Jevo berhenti di sebuah restoran seafood. Aku menengok ke jendela dan segera menutup komikku.

"Di sini?" ucapku sambil terus memandang restoran itu dari jendela

Jevo tidak menjawab dan tak lama dia sudah ada di depan pintu mobil. Bersiap membukakan pintu untukku.

"Ayo" katanya sambil membuka pintu. Aku keluar sambil memegang komikku yang halamannya masih kutandai dengan jari.

Jevo langsung merampas komikku. Dia mengangkatnya, menghela napas dalam sambil memejamkan mata sekilas.

"Ini gue taro di mobil, Ok?"

Belum sempat aku menjawab komikku sudah berada di dalam mobil dan Jevo mengunci pintunya.

Kami berjalan memasuki restoran dengan tangan Jevo yang menggenggam tanganku. Hih, dia kira aku anak kecil, ya?

"Vo.. Apaan sih emang gue anak kecil dituntun gini" keluhku sambil menunduk melihat tangannya yang megenggam lembut tanganku.

Jevo terus berjalan--tanpa melepaskan tanganku. Dia membawaku menaiki tangga dan memilih tempat duduk di balkon yang bisa melihat pemandangan ke luar.

Tak lama seorang pelayan datang menghampiri kami untuk memberikan menu. Aku mengambilnya dan jariku dengan cepat memilih makanan di menu itu.

"Cumi saus tiram, jus mangga, air mineral" itu pesananku. Pelayan segera mencatatnya

Jevo terlihat masih memilih makanan yang akan dipesannya. Dia memandang menu itu sambil bertopang dagu.

"Ikan saus madu.." akhirnya Jevo mengeluarkan suara. Pelayan dengan cekatan mencatatnya

"Kepiting bakar, udang tepung, mie goreng kerang, hmm apa lagi ya" sambungnya

Aku terbelalak. Gila ni anak emang dia makan sama orang berapa RT? Jevo pun menutup menu itu.

"Ok segitu aja. Minumnya lemon tea deh."

Pelayan itu mencatat pesanan terakhir Jevo kemudian menunduk dan pergi. Kini Jevo menatapku yang sedang bingung melihatnya yang memesan makanan dengan porsi gak wajar itu.

Dia tertawa "Kenapa sih?"

Aku memutar mata sebal. "Rakusnya gak usah dibawa kemana-mana kali!"

Kini dia menopang dagunya dengan kedua tangan. Menatapku yang duduk berhadapan dengannya.

"Itu buat lu juga kali. Biar gak kurus" dia menunjuk tanganku yang kecil ini dengan dagunya.

Rese banget Jevo. Aku kan imut-imut gini bukan karena males makan. Dari sononya! Lagi pula aku bingung mau makan apa kalo di restoran sea food. Gak banyak yang aku suka.

"Ihh Jevo" aku memukul tangannya yang sudah diturunkan dari dagunya. Dan..

Tanganku malah terperangkap ditangannya. Dia mengenggam tanganku lagi sekarang.

"Galaknya gak usah dibawa kemana-mana kali" dia menatapku sambil tersenyum. Tangannya masih memegang tanganku.

Please Jevo di sini banyak orang. Kalo orang ngira kita pacaran gimana? Hih. Tapi aku merasa... wajahku mulai memerah. Oh god? Dia udah bikin aku blushing. Siapa sangka temenku yang aku kenal pendiem ini berhasil bikin aku blushing?

KEINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang