Part 13 *Remember me?

5K 266 1
                                    

Hey readers, berhubung readers Your Medicine sudah memasuki 13K lebih maka author akan merevisi part demi part cerita ini. Tapi ternyata respon dari kalian sangat cepat yaa. Dalam sehari aja udah nambah dan nambah lagi readersnya. Alhamdulillah...jadi mohon pengertiannya ya kalo author butuh banyak waktu untuk revisi dan update tiap partnya. Pokonya pantengin terus, selagi masih mudah di akses. Hehehe, silahkan boleh nih vote dan vommentnya. Bagi kalian yg mau vomment tapi masih malu2 boleh kok langsung send message ke author atau ngedm author di IG author, almaasyifa_ * thanksss yaa :)

***

"Jadi kau bilang kau ingin mengadakan pesta kepulangan ayahmu? Dan kau menjanjikan soju untuknya? Hahahah, kau sangat cerdas sekali. Tapi apa kau sungguh-sungguh ingin membuat pesta untuk kedatangan ayahmu? Aku tak yakin ayahmu suka pesta" Sakura bercakap-cakap dengan Talita lewat ponsel di kamarnya.

"Tentu saja tidak. Ayahku baru kembali besok, tapi tenang saja. Aku punya banyak alasan untuk menyogok bibi mata duitan itu. Oiya, kau juga harus ikut berpesta yaaa."

"Ttt-tapi bagaimana caranya? Aku kan mengantarkan banyak makanan kesana. Aku bisa di marahi bibi" Sakura memutar otak bagaimana caranya untuk tetap berpesta.

"Nanti akan ada orang yang datang dengan mobil box untuk menjemputmu dan dia juga yang akan mengatur makanannya. Jadi kau hanya perlu mengenakan pakaian pelayan saja saat berpamitan dengan bibimu. Jangan lupa kau membawa gaun peninggalan ibu mu, yaa. Jangan banyak alasan, cepat mobil boxnya sudah on the way." Talita mengakhiri panggilan ponsel.

Sakura yang memang sudah mengenakan pakaian pelayan ini hanya bisa terdiam mendengar ucapan Talita. Ia selalu dibuat bingung oleh rencana sahabatnya itu, meski ia tahu itu akan menjadi hal baik untuknya.

***

Mobil box tiba, Sakura sibuk memasukkan box-box berisi makanan kedalam mobil yang tak lain isinya hanya sushi. Yaa, Talita sangat menyukai sushi. Setelah selesai membantu mengangkut semua box makanan ke dalam mobil, Sakura menghampiri bibinya yang hanya ongkang-ongkang kaki di bangku meja kasir.

"Bibi. Aku berangkat dulu yaa." Ucap Sakura santun.

"Yasudah, hei jangan lupa sojunya yaa. Jangan pulang sebelum kau membawa soju."

"Baiklah, bi." Sakura masuk kedalam mobil. Tak lama mobil box yang ia tumpangi meninggalkan restauran menuju rumah Talita di Surry Hills.

Sakura masih tak percaya, akhirnya malam ini ia tak perlu bersusah payah mengantar pesanan catering di luar kota. Surry Hills cukup dekat dengan rumahnya, tapi kenapa jaraknya seperti sangat jauh.

"Tunggu...kenapa mobilnya menuju ke Botany Rd? Harusnya kan utara.
Bukankah seharusnya kita ke Surry Hills?" Tanya Sakura yang masih tak mengerti  dengan semuanya.

"Tidak, pestanya bukan disana. Nyonya Talita meminta saya membawa anda ke tempat lain, sebentar lagi sampai" Jawab sopir paru baya dengan wajah datar.

Hingga akhirnya mereka tiba di sebuah apartemen, Sakura tak tahu apapun. Namun sopir mobil box meminta Sakura untuk segera naik ke lantai tujuh tanpa harus repot-repot membawa pesanan dari Talita.

Ia pun berjalan menuju apartemen di lantai tujuh . Sejujurnya ia sangat malu karena mengenakan seragam pelayan ini. Tapi mau bagaimana lagi, ia harus mengenakan pakaian ini dahulu sebelum memakai gaun.

Setibanya disana Sakura mencari-cari Talita, hingga pandangannya terhenti saat melihat seorang pria tidy duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

Evan?

Seketika Sakura menoleh ke belakang membuang pandangannya.

"Astaga, kau mengagetkanku. Cepat ikut aku" Ternyata Talita sudah berdiri di belakang tubuh Sakura. Ia menarik tangan Sakura ke sebuah ruangan. Sakura masih berdebar, barusan ia melihat Evan.

Your Medicine (End)Where stories live. Discover now