Part 35 (END)

10.9K 235 2
                                    

"Lho anda kan?"

"Apa kabar Talita? Lama tak bertemu, kau dan dia sudah semakin besar yaa." Ucap pria parubaya berambut hitam pudar itu.

"Mr.Belfrain? Anda..." Talita menatapnya tanpa sedikitpun berkedip, ia mendongak menatap pria itu dengan bibir yang tak mengatup.

"Sakura sungguh mirip dengan ibunya, wajahnya, dan semua perjuangannya. Aku sangat senang dapat bertemunya lagi" Pria itu hanya melihat Sakura di balik kaca ruang isolasi dan tersenyum.

"Anda ini ayahnya atau bagaimana? Apa anda tak melihat kerapuhan jiwanya sama sekali? I mean, where have you been huh?" Talita tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya saat ini. bagaimana bisa-bisanya Mr.Belfrain yang sebenarnya adalah Sakura yang selama ini menghilang tiba-tiba datang dihadapannya tanpa sedikitpun ada penyesalan dalam raut wajahnya.

"Talita, aku ini ayahnya dan aku tahu bagaimana anak-anakku. Kau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, sekarang aku ingin bertemu dengannya." Mr.Belfrain hendak meninggalkan Talita.

"Aku harap kau benar mengenal bagaimana anakmu, aku memang tak tahu dan tak mau tahu tentang mu karena selama ini aku sudah cukup banyak memikirkan keadaan anakmu. Anak yang kau bilang kau sangat mengenalnya, tapi kau tak pernah tahu apa yang tersembunyi dibalik tubuhnya. Aku harap kau tak terkejut" Ucap Talita saat Mr.Belfrain sudah berjalan tepat disamping tubuhnya. Setelah mengatakan itu semua Talita melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan yang memilukan itu.

Mr.Belfrain berjalan menuju sebuah ruangan, ia mengenakan masker serta sarung tangan sekali pakai sebelum masuk kedalam ruang isolasi, ruangan dimana Sakura masih terlelap.

Ia berdiri tepat di sebelah Sakura yang masih terlelap dalam komanya, suasana ruangan sangat hening hanya terdengar suara alat pendeteksi detak jantung.

Mr.Belfrain memegang tangan Sakura yang terpasang selang infus dengan lembut, lantas tangan kanannya membelai lembut kepala Sakura. Ia mendekatkan hidung lancipnya disana seakan menciumnya, lantas ia membisikan sesuatu.

"Sayang, ini ayahmu. Ayah telah kembali, sekarang aku yang mengharapkan kehadiranmu" Lantas ia menarik kembali kepalanya, saat ia mulai menjauh ia melihat sesuatu di pundak Sakura yang sedikit terbuka.

Ia melihat ada beberapa bekas luka, bahkan diantaranya masih ada yang terbalut perban.

Seketika ia panik, ia memeriksa tubuh anaknya itu mulai dari kedua kakinya yang ternyata banyak luka dalam yang membiru. Yaa, luka itu ia dapatkan setelah ia berjalan jauh dan mendapatkan hukuman bertubi-tubi dari Hayley.

Ia juga menemukan luka di lengan Sakura, seperti bekas cakaran. Itu pasti karena kuku-kuku Hayley yang mencengkram erat lengannya sebelum membanting Sakura kelantai, tak sampai disitu ia juga menemukan luka di tengkuk kepala Sakura. Luka itu hampir mengering tapi sedikit terkopek, luka itu adalah hasil jambakan Hayley yang senantiasa menyiksanya dan memperlakukannya seperti anak anjing.

Semua luka itu membuat Mr.Belfrain pilu, ia begitu tak menyangka.

Jadi ini yang di maksud Talita? Ayah macam apa aku ini? Tapi bagaimana dia bisa mendapatkan luka separah ini?

"Tuan Belfrain?" ucap seorang dokter yang baru saja masuk keruangan isolasi.

"Ahh, Dr.Joe" jawab Mr.Belfrain.

"Bisakah kita bicara diluar?" Merekapun keluar dari ruangan itu.

Tepat di ruang tunggu di depan ruang ICU Mr.Belfrain dan Dr.Joe duduk dan memulai pembicaraan mereka.

"Jadi bagaimana dengan keadaan Sakura? Kenapa? Kenapa ada banyak sekali luka di tubuhnya?"

"operasi transplatasi berjalan lancar dan sesuai dengan kontrak kita 24 tahun yang lalu keadaannya keduanya membaik, hanya saja Sakura masih dalam komanya kita hanya menunggu ia siuman saja. Oleh karena itu saya menyarankan agar Sakura pindah keruang rawat inap agar dapat dengan mudah berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. Agar ia cepat pulih dari komanya."

Your Medicine (End)Where stories live. Discover now