Part 16 *best dinner ever*

5K 173 3
                                    

"Sini, biar aku yang bawa." Ucap Evan membawa semua barang belanjaan saat mereka baru tiba di basement apartemen.

"Ah, tapi aku bisa membawanya. Nanti kau membawa barangnya terlalu banyak." Jawab Sakura, Evan mengambil semua tas belanja yang dibawa Sakura.

"Ssstt, tidak. Kau siapkan kunci apartemen saja yaa. Nahh pintu liftnya sudah terbuka, ayo" Ucap Evan, mereka berlalu di dalam lift.

Tak lama mereka tiba di dalam apartmen, Evan segera menaruh semua tas belanja itu di tas sofa. Ia menghela nafas panjang. "Coba lihat, betapa banyak yang kita beli" Ucap Evan lantas duduk disebelah belanjaan itu.

"Kan, apa aku bilang. Kita terlalu banyak belanja, sayang" Jawab Sakura, ia membongkar semua belanjaannya.

Hari ini mereka belanja seluruh kebutuhan rumah, dan juga pakaian baru untuk Sakura. Hari ini menjadi hari Sakura dimanja, Evan memperlakukan Sakura layaknya tuan putri meskipun Sakura berulang kali menolaknya. Kini mereka membongkar hasil buruan mereka hari ini.

"Astaga, kita melupakan satu hal." Ucap Evan tiba-tiba.

"Apa? Bukankah ini sudah sangat banyak, honey?" Tanya Sakura.

"Wine! Kenapa kita bisa melupakan minuman yang menjadi pertemuan kita?"

"Hmmm, yasudah. Nanti saja belinya, bagaimana kalau sekarang kita masak? Hari sudah mulai gelap, apakah sudah masuk waktu makan malam?"

"Hmm, boleh. Tapi apa rasanya makan malam tanpa wine"

"Tetap enak kok. Yukk " Sakura beranjak sambil membawa tas belanjaan berisikan keperluan dapur.

"Hmm aku jadi semakin penasaran dengan masakan buatan mu. Awas saja yaa kalau sampai tidak enak. Meskipun jarang memasak, aku sangat sensitif soal makanan." Ucap Evan saat mereka tiba di dapur.

"Yasudah kalau begitu kita masak bersama."

"Tidak mau, aku mau kau yang memasak. Aku hanya melihatmu dari sini."

"Kalau begitu jangan komentar soal rasanya" Jawab Sakura mengakhiri pembicaraan.

Ia memulai langkah pertamanya, ia terlebih dahulu menata isi dapur Evan yang sangat polos tanpa bahan makanan, kini lebih berwarna dengan adanya botol-botol bumbu, buah-buahan yang tertata rapih, dan tentunya sekarang dapur ini menghasilkan asap. Yaa, Sakura sibuk menumis bumbu untuk steak sapi yang akan menjadi hidangan makan malamnya bersama Evan. Sementara Evan hanya bersandar di sebelah lemari pendingin sambil menatap Sakura.

Sebetulnya dia sudah sangat gemas melihat tingkah Sakura yang sibuk memasak. Sakura sangat serius dan dia ingin menjahilinya, ia mendekat saat Sakura sedang menuang menyiapkan piring, dengan iseng Evan mematikan kompor yang sedang dipakai Sakura untuk memanggang daging. Setelah itu dia kembali bersandar di sebelah lemari pendingin.

"Lho kok mati. Van, sepertinya ada masalah dengan kompormu." Ucap Sakura menoleh ke arah kompor. Ia curiga karena suara desisan daging sudah tidak terdengar lagi. "Ehh, tapi kok nyala lagi." ucap Sakura lagi saat ia mencoba menyalakan kembali kompornya. Sementara Evan hanya cekikikan.

"Hhh, ini pasti ulahmu. Hayoo mengaku, mengaku lahhhh." Ucap Sakura mendekati Evan dan mencubit perutnya.

"Aww, kau jahat sekali. Padahalkan aku disini dari tadi."

"Huhh, kau kira aku tidak tahu apa yang kau lakukan." Ucap Sakura sambil memotong-motong kentang rebus.

"Habisnya kau sangat serius, senang rasanya mengganggumu." Tiba-tiba Evan berjalan mendekati Sakura dan memeluknya dari belakang. Spontan Sakura menghentikan aktifitasnya, jantungnya berdegup kencang jika Evan sudah memeluknya seperti ini.

Your Medicine (End)Where stories live. Discover now