Part 25 *See You Again*

3.3K 166 1
                                    

on mulmed. Foto diambil langsung dari Institute of Sydney, New South Walles. Author suka banget ya ama Sydney. Yaa, emang begitu. Langsung aja deh yaa...

*****

Sakura berdiri depan cermin usang, yang hanya bisa merefleksikan wajahnya. Ia tersenyum sambil menata rambutnya, kini ia merasa hidupnya jauh lebih baik. Biasanya ia selalu menatap dirinya di cermin yang penuh luka dan ketidak bahagiaan. Tapi kini senyuman sumringah terbit dan menjadikan Sakura seperti lahir kembali.

Sakura keluar dari kamar yang sebenarnya adalah milik Dame. Sudah seminggu ia tinggal bersama Dame, dan Dame selalu merawatnya dengan baik. Bahkan ia rela tidur di sofa ruang tamu agar Sakura bisa tidur nyenyak di kamarnya.

Dame sedang menyiram tanaman di halaman samping rumahnya. Meski ia memiliki dunia malam yang keras bagaimanapun hati Dame adalah sangat penyayang. Ia sangat pandai mengurusi masalah rumah, melihat itu Sakura hanya mematung di depan pintu yang terbuka memandangi Dame yang sesekali bernyanyi kecil.

Dia terlihat lucu jika seperti ini. Dengan semua kebaikannya, dan kesederhanaan dalam dirinya membuatku nyaman. Entah, tapi rasanya aku tak ingin meninggalkannya. Dame begitu baik

Hingga terbesit dalam benak Sakura perasaan membandingkan Dame dengan Evan, pria yang lebih dulu ia kenal meskipun kini nyatanya dialah yang berada dalam lingkup kehidupan Dame. Tapi bagaimana dengan keadaan Evan sekarang?

"Heyy, kenapa kau melamun disana?" Suara bariton itu menyadarkan lamunan Sakura. Sakura langsung membelalakan matanya dan salah tingkah. Ia ketahuan melamun di pagi hari.

"Sini, dari pada kau melamun mending kau bantu aku menyiram tanaman yaa. Aku mau memotong rumput." Dame memberikan selang yang airnya masih mengeluarkan air kepada Sakura.

Sakura berjalan mendekati tanaman semak kebun lantas ia menyiramnya dengan air dari selang. Sesekali ia melihat Dame yang sedang memangkas rumput liar dengan gunting rumputnya, ia sangat serius dan terlihat sosok ke-bapak-annya

Niat iseng terlintas dipikiran Sakura, ia harus melakukan sesuatu dengan selang panjang yang mengeluarkan air ini. Tanpa basa-basi Sakura menyemprotkan air dari selang kearah Dame. Seketika Dame yang sedang konsentrasi memotong rumput kaget dan mencoba menjauh.

"Heyy...heyy. Sakura, apa-apaan ini" Dame melindungi wajahnya dengan tangannya dari siraman air itu. Dame seperti gelagapan menerima perlakuan Sakura, ini semakin membuat Sakura tertawa geli.

"Ahahhaha. Kau terlalu serius Dame, nihh rasakan kekuatan Selang ini, sekarang kau harus mandi. Hahahhaha" Tanpa ampun Sakura menyiramnya Dame yang kini pasrah duduk diatas tumpukan rumput yang sudah ia potong susah payah.

"Hmm begitu yaa. Awas kauuu" Dame bangkit lantas mencoba merebut selang yang di pegang Sakura.

"Aww, tidak bisa...ahahahaha" Sakura berlari, menghindari Dame sambil membawa selang yang kini airnya entah ia semprotkan kemana.

"Hahhaha...kau mau lari kemana" Dame terus mengejar Sakura hingga ia berhasil mendekap tubuh Sakura dari belakang.

"Hahahhaa. Dameee" Sakura tertawa geli, begitu juga dengan Dame yang berhasil mendapatkan selang itu. Kini Dame berbalik menyemprotkan air pada Sakura. Sakura justru girang, dirinya sangat menyukai air. Kini mereka berdua sudah sama-sama di basahi oleh air.

"Sudah yaa, nanti kau masuk angin. Kau mandi duluan." Ucap Dame mematikan keran air.

"Tapi Dame, aku masih mau main"

"Kau mandi sekarang, atau kita mandi bersama. Ha, kau pilih mana?" Dame menggodanya. Sakura mencubit kecil perut Dame, lantas masuk kedalam rumah dengan kondisi basah dan bergegas mandi.

Your Medicine (End)Where stories live. Discover now