Adakah seseorang di hidupmu yang begitu berarti, disaat kau susah dan bahagia. Bahkan melebihi obat untukmu, adakah orang seperti aku? ~
Alhamdulillah cerita ini sudah tamat, cerita ini murni lahir dari pemikiran saya. Hak cerita milik penulis asli...
From : Yuuri Umeda To : Maasyf based on story Your Medicine
********
Talita berdiri di tepian pantai Glenelg, salah satu pantai indah di Adelaide memandang lurus ke arah matahari terbenam. Liburan yang cukup menyenangkan namun membunuh waktu hanya dengan melihat detik-detik jatuhnya matahari disana.
Ia terdiam, membiarkan rambut coklat ikal miliknya dibelai angin. Nyaman, ia pun menutup kedua matanya, merasakan lembutnya hembusan angin pantai.
Tanpa ia sadari ada kedua tangan yang melingkar di pinggangnya. Talita tersenyum lembut, namun belum juga mengalihkan perhatiannya terhadap orang yang telah memeluknya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Hayley.." Rintihnya, nada menggoda sedikit terdengar.
"Hm?" Jawab hayley cukup hanya dengan dengungan. Talita mengerti, Hayley juga menikmati pemandangan didepannya.
Gadis dengan rambut coklat itu langsung meremas pelan tangan lelakinya. Pemuda asian, ia hanya tertawa kecil setelah merasakan rangsangan di tangannya.
"Haha.. Kau mau menggodaku disini, my dear?" Bisiknya tepat disebelah telinga Talita.
"Hng, aku membencimu.. Sangat" ucap Talita sambil sedikit menggeliat tidak nyaman dipelukan Hayley.
"Ya, aku juga mencintaimu" Kala itu Hayley langsung membenamkan wajahnya pada bahu Talita. Menyembunyikan semburat merah yang tampak jelas di pipinya.
Talita sedikit menengok ke arah Hayley, lalu ia tertawa mendapati telinga kekasihnya berwarna merah padam.
"Kau yang menggodaku, kau juga yang malu? Bastard." Kata-kata yang cukup kasar untuk seorang wanita. Tapi tak apa, toh Hayley sudah terbiasa. Wanita didepannya ini memang ahli mengumpat, seakan lidahnya berbakat dalam meluncurkan kata-kata kotor.
"Lady, haruskah aku membersihkan lidahmu itu?"
"Bersihkan, bersihkan. My butt" Talita kembali mengumpat.
Hayley pun tertawa sambil mengeratkan pelukannya. Ia benar-benar cinta dengan wanita ini.
Wanita bermulut kasar, namun sebenarnya sangat lembut ini, sudah menyita perhatian Hayley sejak lama. Sejak mereka masih menjadi tetangga, sejak Talita dan Sakura masih menjadi anak sekolah menengah.
Menurutnya, Talita benar-benar anak yang nakal dan begajulan, namun menarik juga untuk diawasi. Ia dengan mudah melayangkan tinjunya terhadap anak laki-laki nakal yang mengganggu dirinya atau orang lain. Tidak lama setelah itu, ia dapat dibuat menangis hanya karena melihat kucing yang meregang nyawa di jalanan, lalu ia tertawa lepas bila bertemu teman-temannya.
