8

3.9K 340 4
                                    

Jessy's Pov

karena kesalahpahaman yang dibuat oleh Harry, maka aku kehilangan lagi pekerjaanku, ia menginginkan aku berada dirumahnya, sebenarnya pekerjaan apa yang ia tawarkan untukku? sepertinya ia sangat memaksakan aku untuk bekerja disana

berada didalam mobil Harry, sangat membosankan, tak ada satupun dari kami yang mengeluarkan kata

aku juga tidak tahu kemana ia akan membawaku, yang jelas aku sudah harus berada di cafe sebelum jam 6, tempat dimana satu-satunya aku bisa mendapatkan uang, mengingat pekerjaanku yang lain telah di hancurkan oleh Harry

"mau kemana kita?"

"kerumahku"

"buat apa?"

"diam"

dia sama sekali tak menoleh kearahku, ia terus fokus pada jalanan di hadapannya.

ketika sampai disebuah rumah besar, aku sedikit melongok, bagaimana tidak? rumahnya sangat besar dan megah, interior tamannya juga sangat menakjubkan dikelilingi dengan taman kecil dan kolam ikan  mini, catnya bernuansa putih dari depan menambah kesan glamor rumah ini

"apa kau akan terus berada disini? ayo masuk"

ia membuka pintunya dan berjalan mendahuluiku, aku sempat berfikir apakah aku harus keluar atau tidak? lagipula apa juga yang akan kulakukan didalam sana? tidak ada bukan?

dari luar Harry sudah melambai-lambaikan tangannya padaku, memintaku untuk segera turun, tapi aku masih saja berfikir, jika aku terus menerus mengikuti keinginan Harry bisa saja ia terus memaksaku seperti ini

aku tetap pada pendirianku untuk tidak turun dari mobil, sementara dia sepertinya mengangkat telefon diujung sana, wajahnya berubah menjadi merah padam, ia mengepalkan tangannya lalu membanting ponselnya

aku sangat ngeri melihat kejadian dihadapanku ini, sebenarnya apa yang terjadi dengannya? apakah ini ada hubungannya denganku yang keras kepala dan tetap pada pendirianku? tidak. membayangkannya saja membuatku sangat takut, apa jadinya jika ia melemparku di jalanan nantinya

sebelum aku turun dari mobil, ia membuka kasar pintu mobilnya, nafasnya memburu dan wajahnya merah padam seperti akan meledak saja, sungguh aku tidak berani mengajaknya berbicara, karena jika aku mengajaknya bicara sudah kupastikan ia akan berteriak lagi dihadapanku

ia tidak membunyikan mesin mobilnya melainkan terus menatap kedepan, menggenggam stir mobil dengan kencang dan nafasnya tengah memburu, jika seperti ini terus aku akan semakin takut, sebaiknya aku keluar saja dari mobil ini

ketika kubuka pintu mobil ini dengan pelan, ia menghadap kearahku, ia lebih mengepalkan jarinya pada stir mobil

"MASUUUK"

"tap.."

"MASUK KUBILANG"

sebenarnya dia ini kenapaaaa? aku tak tahu apa-apa merasa menjadi tahanannya disini, karena tak tahu harus berbuat pada, aku mencoba untuk berinteraksi dengannya, siapa tau saja aku bisa membuatnya lebih relax

pertama kusentuh lengannya yang masih mencengkram stir mobil, ia kembali menoleh ke arahku lalu mengabaikannya, ia kembali menghadap ke arah pekarangan rumahnya

lama kelamaan kurasakan cengkramannya melemah, nafasnya sudah mulai teratur dan ia mulai tenang, sepertinya

"kuantar kau kerumah sakit sekarang"

aku baru saja menimbang-nimbang akan bertanya ada apa dengannya, namun ia duluan membuka suara, suaranya terdengar lebih pelan dan seperti seorang yang sedang frustasi

Bad Boy (Hendall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang