29

2.1K 191 30
                                    

Jessy's Pov

"JALANG" rasa nyeri menjalar disetiap sisi pipiku. Setelah sekian lama tidak berjumpa dia datang dengan lancangnya menampar wajahku dengan sangat keras? apalagi masalah wanita ini?

"kau apakan Harry sebenarnya? mengapa dia menjadi orang lain yang bahkan tidak kukenali?"

"ada apa ini" Aku sudah tidak bisa berkata apa-apa, Brody datang dan dengan sigap membawa tubuhku dan membugkus dalam pelukannya. "apa lagi yang kau lakukan Amber? kami tidak adalagi hubungannya dengan kau" aku merasakan detak jantung dan deruh nafas tidak beraturan dari dada bidang Brody. Aku tahu dia merasakan emosi yang meluap-luap sekarang.

"sudah lebih dari satu minggu Harry tidak diketahui keberadaannya. Dan aku yakin ini semua ada hubungannya dengan wanita keparat ini" sambil menjunjuk-nunjuk, dia seakan tanpa ampun menghina dan me-maki kulihat dari balik bulu mataku. Aku tidak terima ini karena benar aku tidak berhubungan dengan Harry meskipun kenyataan ini membuat nyaris berhenti detak jantungku Harry tidak diketahui keberadaannya tapi Amber juga sudah sangat keterlaluan.

"permisi Amber,tapi sejak pertemuan kita saat di parkiran rumah sakit, aku dan Harry sudah tidak pernah bertemu lagi"

"ooohh dan aku harus mempercayai ucapanmu? kau ular! kau hanya ingin uang untuk adikmu, kalian miskin dan adikmu butuh banyak uang itu sebabnya kau terus mengikuti Harry,karena menurutmu Harry bisa membiayai adikmu yang cacat itu" rasa nyeri kembalu menjalar disetiap inci tubuhku bersamaan dengan berhentinya ucapannya. Wanita ini sudah sangat menghinaku. Jika menghinaku, mungkin aku tidak terlalu keberatan mengingat dia sudah banyak membantu Zack, namun jika dia sudah berani menghina adikku maka ini adalah saatnya dia mengetahui sisi buruk seorang Jessy.Sekarang aku ragu jika dia adalah seorang dokter setelah mendengar ucapannya yang layaknya seorang manusia yang tidak memiliki pendidikan sama sekali.

bahkan rasanya aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, tangan Brody mengepal seolah-olah akan memukul Amber sekarang juga

"apa kau sadar sekarang? aku harap kau sadar diri dan berhenti mengganggu hubungan seseorang. Urus dirimu sendiri dan urus adikmu itu"

Langkah kakinya pergi meninggalkan pintu fratku, seakan aku tidak bisa menahan tubuhku dengan kedua kaki ku, aku ambruk disebelah Brody, kata-katanya benar-benar menyakitiku, benar-benar melukaiku. Ditambah kenyataan Harry menghilang membuat hatiku semakin nyeri, tapi untuk apa? aku mencintainya tapi jika harus adikku dihina karena dirinya aku bisa dengan gampang membencinya. Dewi batinku berdecak pinggan seakan tidak yakin dengan kalimatku yang akan membencinya.

Brody membantuku berdiri dengan memegang kedua sisi pundak ku, namun aku enggan. Air mataku sudah tidak bisa mengalir kurasakan, entahlah tapi yang kurasakan hari ini benar-benar ingin membuatku mati saja. Tuduhan Amber padaku benar-benar penghinaan untukku, bahkan aku mencintai Harry meski dia tidak memiliki apa-apa sama sekali. Hatiku sakit, ini karena Harry.

Harry's Pov

dentungan suara Dj musik memenuhi indera pendengaranku siapa yang sangka aku berada di Belgia sekarang? berada disebuah Pub milik teman lamaku. Sengaja pergi tanpa memberitahu siapa-siapa untuk menenangkan diri, kufikir ini baik. Amber terus menelfonku dan itu rasanya membuatku ingin membuatnya menelan ponselku saja. Louis dan Niall juga terus menghubungiku namun bukan mereka yang kuinginkan. Bukan nama mereka yang ingin aku lihat ketika ponselku berdering.

sudah tiga hari aku terus berada disini, menghabiskan uangku untuk minum dan bersenang-senang, sebenarnya aku bisa tidur dengan jalang di kota ini, namun rasanya menjijikkan jika aku kembali mengingat Jessy yang begitu bersih pernah tidur dan mempercayakan dirinya untukku. "satu gelas lagi" lagi-lagi ucapan itu yang keluar dari mulutku. Ini pulul 03:00 mungkin jika aku tidak salah sudah 9 gelas yang kuhabiskan sejak pukul 01:00 tadi. Ponselku terus berdering terkadang Louis, Niall, Amber dan dad mereka tidak tahu jika aku tidak mengharapkan mereka. Aku terus saja meneguk minuman yang disediakan bertender ini padaku.

Bad Boy (Hendall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang