27

4.7K 320 41
                                    

Brody Pov

Jessy berjalan cepat ketika kami sudah sampai di frat-nya, aku mengerti ia akan sangat sedih melihat Harry dan Amber bersama dan bersamaan mereka juga melihat kami disana. AKu memilih untuk tidak mengikutinya dulu, aku berniat untuk mencari sarapan untukku dan untuknya karena hari ini batal untuk membeli bahan makanan. Aku berfikir mungkin Harry dan Jessy bertengkar karena masalah ini, ataukah mungkin ia meninggalkan Jessy dan sadar dengan pertunangannya, sudah kukatakan Harry bukanlah pria yang baik.

aku singgah disebuah Kafe dan mencarikan lasagna untuk Jessy, dia pasti suka ini kami sudah lama tidak makan bersama, sekalian juga membelikannya mocca late untuk ia santap pagi ini. Membawa 2 paperbag berisi sarapan instan kami, aku kembali ke Fratnya sebelum ia mati kelaparan seorang diri disana.

Aku mengetuk beberapa kali pintu frat ini namun tidak ada jawaban darinya sama sekali, tidak lama ia membuka pintu dengan keadannya yang kacau berantakan. Tentu saja ia menangis, aku tidak akan membahas tentang matanya yang membengkak dan mengapa ia menangis karena aku sudah menyimpulkan Harry asti sudah menyakiti Jessy dengan kembalinya ia dengan tunangannya

"kau dari mana saja bodoh" ia memukul dada ku lemah sebelum ia menggeserkan tubuhnya dan memberikanku jalan untuk masuk kedalam Fratnya

"aku hanya singgah sebentar untuk membeli ini, kau lapar kan? aku membeli lasagna, bukankah itu menyenangkan?" aku mencoba sebisa mungkin untuk bersikap seakan tidak terjadi apa-apa agar dia bisa sedikit bersantai dengan keadaan ini, ia mengangguk dan itu membuat sebuah perasaan legah dalam hatiku terasa

ia melenggok menuju ruang tengah dan memberikanku tempat disisinya. Aku mengambilkan lasagna untuknya dan ia menerimanya dengan senang hati, meskipun aku tau senyum yang sedang ia berikan padaku sama sekali bukan senyum yang bisa ia berikan, Jessy hanya menutupi kesedihannya

kami mengahbiskan sarapan kami dengan saling diam, dia hanya fokus pada makanannya begitupula denganku. Semenjak ia berhenti bersama Harry ia semakin sering diam dan tidak banyak bicara, setelah selesai makan ia hanya berdiam diri dan menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi dibelakangnya

"Brody, apa kau sudah menyimpulkan apa yang terjadi padaku dan Harry?" aku sontak berbalik kearahnya, ia mengetahui apa yang sedang kufikirkan dan aku mengangguk

"kau tahu, kau sahabatku dan kau tidak pernah tidak ada ketika aku dalam kesulitan" ia mulai medekat kearahku dan menyandarkan kepalanya pada pundakku

"aku sama sekali tidak menyesal mencintai Harry, bahkan sampai saat ini, aku berpisah dengannya karena ayah Harry tampaknya sangat ingin putranya bersama dengan wanita pilihannya" hatiku remuk medengarkan pernyataannya, sepertinya Jessy menyampaikan jika ia sedang mengalah kali ini. aku hanya bisa menggapai kepalanya dan mengusapnya lembut disana

tiba-tiba ia memelukku dengan erat dan mulai kurasakan air mata membanjiri pundakku, ia hanya menangis dalam diam, aku yakin Jessy kali ini sangat terluka. Aku tidak akan menahannya, kubiarkan dia menangis disana, keluarkan semua keluh dan kesahnya tentang kesedihannya yang membuatnya larut belakangan ini

***

Harry's Pov

siaaal kenapa aku bisa bertemu dengan mereka ditempat sialan itu. Ini akan menjadi kesan buruk untuk Jesica lagi aku tahu itu apalagi aku bersama dengan Amber, dia hanya tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, aku hanya tidak ingin ia merasa sedih ketika Zack akan lebih parah daripada ini.

setelah membersihkan tubuhku aku segera kerumah sakit, sekedar untuk menemui Zack karena aku tidak ingin ia mecariku pada Jessy, menurut North seperti itu ia akan sering bertanya pada Jessy kemana Harry dan itu akan membuat Jessy akan semakin membenciku.

Bad Boy (Hendall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang