25

1.4K 174 16
                                    

Author Pov

Jessy membiarkan Harry melangkahkan kakinya masuk kedalam fratnya, fikirannya berkecamuk antara cinta dan egonya, namun Jessy tidak memiliki pilihan lain ketika ia kembali mengingat tatapan binar dari ayah Harry. Harry dan Jessy diselimuti kesunyian ketika mereka berada dalam ruangan yang sama, Harry tidak mengucapkan sepatah katapun sedangkan Jessy hanya diam dan menatap kakinya selagi ia menunduk

"Jessy, jadi..." Jessy mengangkat kepalanya dan memandang Harry ketika Harry mulai angkat bicara, beberapa kali tampak Harry menimbang-nimbang ucapan apa yang akan ia katakan. dan penjelasan seperti apa yang akan ia katakan pada Jessy, mata mereka saling berpandang untuk beberapa saat membuat Jessy benar-benar tidak bisa menahan rasanya

"percayalah jika bukan aku yang menginginkan ini terjadi, semuanya adalah sebuah skenario dari Amber dan aku harus terlibat didalamnya" Jessy hanya terdiam meresapi setiap perkataan Harry padanya, Jessy sama sekali tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya Harry inginkan dan apa maksud dari Skenario

"aku tau kau tidak mungkin mengambil keputusan sekarang, aku akan pergi dan membiarkanmu untuk berfikir" aku sama sekali belum berucap kata sama sekali, rasanya  hatiku sedang menjerit menahan Harry untuk tidak pergi namun egoku sangat kuat untuk menahan itu, kemudian Harry bangkit dan mencium singkat bibirku, aku mencintaimu Harry batinku

****

Jessy's Pov

sudah 3 hari setelah Harry meninggalkanku pagi itu untuk mengambil sebuah keputusan, meskipun ia selalu tertangkap basah olehku sedang mengintaiku dari jauh. Beberapa hari itupula aku tidak pernah sama sekali berkunjung kerumah Harry, hubungan kami akan terus seperti ini entah nanti apa yang terjadi karena menurutku ini sangatlah rumit

tok.. tok..

aku segera berlari menuju pintu ketika kudengar suara ketukan disana, baru saja aku selesai membersihkan tubuhku jadi aku hanya menggunakan handuk saja, karena rencananya hari ini aku akn mengunjungi Zack dan rencananya juga aku akan sering-sering menukar waktuku dengan North, itu baik bukan?

aku jelas saja kaget melihat Harry yang berada didepan pintu, wajah yang selama ini selalu kurindukan, yang membuatku merasakan kosong pada kaki ku ketika bangun dipagi hari tanpa pautan dari kakinya yang selalu terpaut pada kaki ku

"kau tidak membiarkanku masuk Jessy" aku tersadar dari lamunanku ketika Harry mulai melambaikan tangannya pada wajahku

"hmm tentu" aku membuat sedikit spasi agar ia bisa melewatiku masuk kedalam Frat, rasanya ingin kutarik ia ketika berjalan disebelahku, baunya sangat membuatku ingin menciumnya ya tuhan aku sangat merindukan pria ini

"apa kau sudah sarapan?" ia menggeleng, dan itu artinya aku harus membuatkannya sarapan seperti bia... aku menunduk ketika mengingat kembali kebiasaan yang kulakukan, setiap hari aku sedih memikirkan Harry, namun aku juga tidak tau harus berbuat seperti apa, aku harus kembali padanya? dan membuat Dadnya merasa sedih? atau seperti apa?

aku meninggalkan Harry yang masih duduk diruang tv dan berangsur menuju dapur untuk membuatkan sandwich dan cokelat hangat untuknya, ini bukan bentuk kepedulianku hanya saja aku tidak ingin dia sakit. Setelah membuatkannya sarapan kecil ini, aku keluar menemuinya yang sedang bermain dengan ponselnya

"ini untukmu, aku akan ke kamar untuk berpakaian dulu" ia hanay tersenyum padaku dan menerima nampan berisi sarapan  kecil itu, aku tidak bisa menahan bibirku untuk tidak tersenyum juga padanya

menggunakan outfit sederhana, aku mengingat rambutku ponytail dan menemui Harry diluar yang kuharapkan ia sedang menikmati sarapan yang kusediakan untuknya, benar saja ia sedang menyantap sandwich yang kubuat khusus untuknya, aku berjalan dan mendekat kearahnya

Bad Boy (Hendall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang