26

1.3K 155 9
                                    

Brody's Pov

aku menyalakan mesin motorku ketika tiba-tiba Jessy meminta untuk diantarkan pulang, lalu apa yang Harry lakukan disana? mengapa ia hanya diam melihat aku membawa kekasihnya? apa mereka sudah tidak bersama lagi? atau seperti apa aku tidak tahu, Jessy naik keatas motor dan berpegangan seperti biasa padaku, tidak bisa kupungkiri rasa bahagiaku karena sejak beberapa bulan yang lalu aku dan Jessy bahkan maksudku aku sudah tidak pernah berbicara lagi dengannya

aku melewati Harry dengan mata yang memandangku penuh dengan amarah, lalu aku harus menurunkan Jessy karena tatapannya itu? kurasa tidak, Jessy hanya diam tanpa suara, jadi aku belum berani berbicara dengannya, baru beberapa menit yang lalu aku dan dia berbaikan. aku tidak akan merusak momentnya lagi

aku membawanya pulang kefrat lamanya, entah ebribu pertanyaan menyerbu fikiranku tentang mengapa ia harus kembali kesini sedangkan rumah Harry benar-benar sangatlah luas, tidak mungkin jika ia tidak betah disana, kecuali jika dia dan Harry bertengkar

ketika sampai didepan Frat, aku merasakan Jessy sudah mengangkat kepalanya yang sejak tadi ia sandarkan pada pundakku

"apa aku bisa berkunjung kefratmu Jessy?" aku mencoba untuk sebisa mungkin tidak membuat Jessy merasa terganggu

"tentu, kapan saja" ia berbicara tanpa berbalik padaku dan terus berjalan, aku mengikutinya hingga kami sampai di fratnya

ia membuka pintu dengan lesuhnya sedangkan aku sama sekali tidak tau akan berbuat apa jika ia seperti ini, dulu, mungkin aku akan memarahinya jika ia selemah ini namun sekarang aku rasa sudah sangat jauh darinya, maka dari itu aku harus berusaha agar ia kembali menjadi sahabatku

"kau tunggu sebentar disini, aku mau mandi dan membersihkan tubuhku, jangan sungkan, ini juga kamarmu"

setelah mengambil sekaleng soda dari lemari pendingin, aku kembali duduk disofa menunggu Jessy yang sedang mandi, selang beberapa menit ia kembali dengan hotpants dan tshirt longgar yang selalu ia gunakan jika dirumah, ia mulai duduk disebelahku dan mengeluarkan laptopku dari ransel yang ku bawa

"jadi.. aku baru tahu kau pindah dari rumah Harry" ia berbalik kearahku ketika kulontarkan pertanyaan yang menurutku wajar kupertanyakan mengingat sudah beberapa bulan ia tinggal dirumah Harry

"aku pindah, sebaiknya aku tinggal disini" aku mengangguk dan lebih memilih untuk mengajaknya menonton film karena kebetulan ada banyak film baru yang baru saja kudownload

bahagia rasanya ketika aku dan Jessy kembali akrab seperti dulu, meskipun tidak sepenuhnya seperti dulu setidaknya ia tetap bersandar pada dada-ku ketika asyik menonton, ia memandang layar laptop tapi aku yakin sesuatu yang berbeda sedang ia fikirkan

"kau bisa bercerita tentang hubunganmu dan Harry jika kau ingin Jessy" ia menggeleng kurasakan, mungkin ini hubungannya dengan Amber dan Harry yang berpapasan dengan kami tadi, suatu saat aku yakin ini semua akan terungkap, semua pertanyaan yang menggerogoti fikiranku akan terjawab dengan sendirinya oleh waktu

waktu menunjukkan pukul 21.00 dan aku masih berada dirumah Jessy, beberapa kali aku mengajaknya untuk sekedar keluar dari sini dan berjalan-jalan namun ia menolak, aku khawatir dengan dirinya yang sering sekali melamun dan kurang fokus

Jessy's Pov

"aku pulang, hubungi aku jika kau membutuhkan sesuatu" rasanya aku ingin menahan Brody untuk tidak pulang, aku merasa sepi dan sangat kosong, rasanya aku sudah tidak memiliki jalan hidup lagi semuanya berantakan, baru saja kami berbaikan dan aku mencoba menerima semuanya kembali, aku tidak tahu apa yang Amber rencanakan hingga Harry melakukan ini tapi aku seharusnya tahu diri, aku juga harus mencari kerja kembali untuk membiayai Zack

aku menutup pintu ketika Brody sudah menjauh dari pandanganku, aku memilih untuk segera tidur dan melupakan kejadian hari ini, kejadian dimana Harry kembali bersikap baik padaku lalu tiba-tiba ia datang bersama Amber sedangkan sedari tadi aku menunggunya

aku menggelengkan kepala ketika merasa hanya Harry yang kufikirkan, seharusnya aku bisa mengendalikan diriku, Harry bukanlah oksigen dan aku tidak butuh dia untuk tetap hidup. Aku bergegas untuk masuk ke kemar dan segera tidur

***

"ayolah Jessyyy... sebelum market itu penuh dan kita lama mengantri di kasir" suara teriakan Brody dari luar membuatku semakin buru-buru menyelesaikan ikatan rambutku, pagi ini ia menawarkan dirinya untuk mengantarkanku berbelanja, selama kejadian kemarin Harry belum pernah datang lagi kemari dan mengunjungiku, mungkin dia sudah sadar dan akupun harus sadar dan merelakan semuanya, Harry tidak menghubungiku juga membuatnya semakin baik, aku tidak lagi perlu memikirkannya

"aku keluaaarr" seraya berlari kecil menuju Brody yang sudah bersiap-siap didepan pintu, senyumnya mengembang membuatku ikut melebarkan senyuman, ia mengedipkan satu matanya padaku membuatku rasanya malu-malu

ia menarik tanganku ketika aku selesai mengunci pintu fratku, setidaknya aku memiliki Brody yang selalu membuatku merasa aman dan cukup membuatku bahagia dengan tingkah konyolnya, ia lebih dulu naik keatas motornya, memberikan padaku sebuah helm tapi belum kugunakan ia dengan cepat mengambilnya dan memasangkannya padaku, dan sesekali mencolek hidingku membuatku tertawa geli

"kau siap? ayo pegangan" aku tersenyum dan memeluknya erat, dia seseorang yang berani marah besar padaku ketika ia merasa diriku terancam "versinya" meskipun berlebihan, dia sahabat yang tidak pernah meninggalkanku

aku dan Brody singgah di supermarket yang tidak jauh dari frat, kami memarkir motor dan memilih untuk  berjalan kaki hingga sampai kesana, menyembunyikan kesedihan betapa lemahnya diriku tanpa Harry sekarang bisa ditutupi dengan adanya Brody disini

"hahahahaah" aku berbalik ketika Brody yang masih memegang tanganku menunduk sambil tertawa, ia tidak hentinya tertawa membuatku heran ada apa dengannya? ia mengguncangkan tanganku terus menerus itupula yang membuatku ikut tertawa, karena ekspresinya

"bapak tadi.. Jessy hahaha dia lucu sekali.. hahahaha wajahnya dipukul paperbag oleh istrinya dan diseret dari club itu hahahaahha lucu sekali Jessy" sebenarnya ini sangatlah tidak lucu, tapi melihatnya tertawa lepas membuatku ikut tertawa, dia bisa tertawa seheboh ini hanya dengan melihat kejadian konyol seperti itu, bisa kukatakan Brody idiot sekarang

tiba-tiba ia berhenti tertawa, aku heran ia baru saja tertawa bak orang gila dan sekarang ia berhenti seketika, nafasnya memburu dan tegang aku berbalik dan menyadari perubahannya itu karena Harry berdiri tepat dibelakangku dengan tangan Amber yang melingkar sempurna dilengannya, aku terpaksa harus berbalik dan memberikan senyumku yang kutau Harry tau ini adalah senyum kebohongan

Author Pov

"oh hai, kalian disini juga? aku dan Harry sedang berbelanja kebutuhan di apartementku" Jessy tersenyum menutupi segala kesakitan yang melanda dirinya ketika Amber mulai berbicara

"apa yang kau lakukan bersamanya disini Jessica?" Harry berbisik kearah Jessy dengan menekan tiap kalimat yang ia keluarkan

"kami hanya berjalan-jalan, kami sudah mau pulang sekarang, kami lelah hehe" Jessy memegang tangan Brody "kami permisi Amber, dan mm Harry soga hari kalian menyenangkan"

Brody yang menyadari ada yang salah dari Jessy, mungkin ini alasannya ia pergi dari rumah karena Jessy dan Harry sudah tidak bersama lagi walau kenyataannya mereka berdua sedang berada pada hubungan yang sangat rumit sekarang

"ayo Brod sebelum kita terlambat" Jessy terus menarik tangan Brody, membuat kepalan ditangan Harry. Namun Brody tetap tinggal dan menatap intens Harry, mereka saling berpandangan untuk beberapa saat, disisi Harru Amber yang terus menarik tangan Harry yang sama sekali tanpa ekspresi dan di sisi lain Jessy menarik tangan Brody agar menjauh dan cepat-cepat pergi sebelum Harry dan Amber melihat air matanya

"aku sudah cukup mengalah untukmu Mr Styles, sekarang tidak akan kubiarkan kau menyakiti Jessy lagi, kau cukup! lepaskan dia, biarkan dia bahagia bersamaku" tangan Harry mengepal dan nyaris menghabisi Brody disana, namun dengan cepat Jessy menarik tangan Brody menjauh


Jangan lupa vote yah comment juga! haha sorry for typo



Bad Boy (Hendall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang