Jessy Pov
ketika berjalan pulang, aku seraya berfikir dimana aku akan menjual susu ini lagi? jika bukan di Hotel itu lalu dimana?
aku berjalan ke arah fratku, aku memiliki adik, sekarang aku tinggal berdua dengannya, otomatis aku yang menanggung biaya hidupnya, namun sayangnya Zack mempunyai tumor di kepalanya membuatku extra bekerja untuknya
aku tidak menyangka pria sepertinya bisa semarah itu, karena tumpahan kecil dicelananya, aku terus merenung dimana rute yang akan kucari lagi mengingat aku tidak memiliki kendaraan untuk menggapai rute yang lebih jauh lagi
"kak kau sudah datang"
"yeah babe, kau sudah minum obatmu?"
"yah, mengapa kau begitu cepat pulang hari ini?"
"aku lelah Zack, beristirahatlah"
melihat jam ini baru pukul 7, waktu mengantar susu seharusnya berakhir pukul 8, dini hari aku sudah harus mengantarkan susu, pukul 10 aku harus bekerja dirumah Mr.Swift menjaga anaknya, jam 6 sore sampai pukul 10 malam aku bekerja di cafee
untung aku memiliki sahabat, yah dia Brody kami berteman sejak kecil, dia membantuku mejaga Zack ketika aku tidak berada dirumah
"loh Jes, apa yang kau lakukan? rute mu belum habis kan?" aku langsung berbalik kebelakang, kaget mendengar ucapan Brody yang tiba-tiba berada di belakangku
"yah aku kehilangan rute ku, aku harus mencari rute lain, seseorang melaporkanku pada manager hotel tersebut karena menumpahkan susu"
Brody Pov
tidak ada alasan tidak kagum dengan gadis sepertinya, ia rela melakukan apapun demi adiknya bahkan ia berhenti berkuliah demi mencari uang
dia wanita yang kuat dan sabar, benar-benar pemberani, ia bercerita jika tidak sengaja menumpahkan sesuatu di celana seorang tamu dihotel, dan tanpa ampun orang itu meminta agar pihak hotel tidak lagi mengizinkannya membuat rute disana, jahat sekali
ia keluar dari kamarnya dan bersiap-siap menuju kediaman Mr Swift, ia mengikat rambutnya hingga tersisa anak rambut dibelakang lehernya, wajahnya bulat, kulitnya putih bersih
"akan kuantarkan kau"
"no, aku sudah banyak merepotkanmu, terimakasih Brod, kutitipkan Zack padamu" gadis malang, jelas dari tatapannya ia sedang dalam kesedihan yang besar
Jessy Pov
aku berjalan kaki menuju kediaman Mr Swift, ditengah perjalan disebuah Cafee sepertinya seseorang memandangku intens, karena tidak nyaman ku percepat langkahku
"mau kemana kau?" suara yang pagi tadi berteriak dan memaki ku kembali terdengar di telingku, sungguh apa lagi masalahku kali ini
"ini bukan urusanmu" ia terus melangkah, menjajarkan langkah kakiku dengan langkah kakinya
"sebenarnya apa maumu? kenapa kau menggangguku? sudah cukup kau menghancurkan pekerjaanku pagi tadi yang membuatku kehilangan ruteku, lalu apa lagi tuan? kau mau menghancurkan pekerjaanku lagi?" mataku berkaca, bukannya aku cengeng, tapi aku wanita dan jelas memiliki emosional yang tinggi, mengingat karenanya aku tak memiliki rute dan secara otomatis uang untuk membiayai adikku akan berkurang
"selain mengantar susu kau memiliki pekerjaan lain?"
"ya, aku bekerja karena aku bukan orang kaya sepertimu, permisi"
Harry Pov
penasaranku semakin memuncak, dia wanita pertama yang enggan berbicara denganku, sedangkan wanita lain dengan genitnya menggodaku agar aku bisa berbicara dengannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy (Hendall)
Romance"Before i met you, i never knew what is was like to be able to look at someone and smile for no reason" -Harry Styles "7 billion people in the world, and my heart choose you am i crazy? or i m in falling love?"-Jessica Jenner