28

2.2K 194 22
                                    

Harry's Pov

Keparat!!! aku mengehentakkan keras kaki ku menuju keluar gedung frat Jessy ini, pria ingusan tadi benar-benar membuatku frustasi. Aku merasa sangat terhina dengan ucapannya

aku masuk kedalam mobil dan menutup keras pintunya, berfikir apa yang harus kulakukan sekarang dan kemana aku sekarang membuatku semakin membenci diriku sendiri karena tidak berhasil membawa Jessy bersamaku. Padahal niatku sudah bulat akan membawa Jessy dan Zack pergi dari kota terkutuk ini.
selama diperjalanan aku terus berfikir kemana sebenarnya aku mengirimkan pesan tadi? mengapa Brody seperti mengetahui apa isi dari pesanku untuk Jessy

ciiiiiittttttttt

suara ban yang seakan habis di makan aspal membuyarkan lamunanku. Seekor anjing nyaris tertabrak olehku dan ini karena Jessy dan segala yang bergumal didalam otakku, sebelumnya aku tidak seperti ini, membiarkan wanita menguasai fikiranku hingga membuatku kacau? tentu ini bukan diriku.

aku melajukan kembali mobilku, kembali kufikirkan apakah Jessy benar-benar sudah tidak ingin bertemu denganku? apakah dia benar-benar tidak memberikan untukku kesempatan? dia hanya tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, bahkan aku sudah tidak mengenali diriku hanya karena dirinya. Dan tentang pesan yang Brody ketahui, apakah Jessy menertawakan pesanku bersama Brody? jika iya tentu saja Brody tertawa puas

tiba didepan rumah, rumah yang dulunya menjadi tempat favoriteku karena ada Jessy didalamnya. Kini menjadi tempat yang rasanya enggan aku menginjakkan kaki ku, apalagi memasuki kamar. Rasanya ada yang hilang. Benar Jessy tidak berada di sisiku

"Hai Harry kau tampak kacau" kebetulan Louis sedang duduk di taman, menikmati rokok yang ia jepit antara jari tengah dan jari telunjuknya.

"kau tidak menjawabku huh?" ia mulai berdiri dan entah apa yang kurasakan, tapi melihat wajahnya aku sangat terganggu. Mungkin bukan hanya wajahnya saja, bahkan semua orang yang ku temui hari ini seakan ingin kuhabisi dengan tanganku.

"hei Har..."

"DIAM!!!! sebelum aku menghabisimu di taman ini"

Author Pov

melihat Harry yang tak biasanya seperti ini, Louis sangat penasaran. Apakah Harry dipaksa oleh ayahnya lagi atau masalahnya ditempat lain.

Louis tidak berhenti mengikuti Harry hingga ia terjengkak karena bantingan pintu kamar Harry. Semenjak Jessy tidak bekerja lagi atau memutuskan hubungannya dengan Harry, Harry selalu menggunakan kamar Jessy untuk tidur.

"Harry, aku bukan ingin ikut campur. Tapi kita bersahabat dan aku tau ada sesuatu yang terjadi padamu" Louis terus mengetuk pintu kamar berharap Harry membuka pintu dan menjelaskan apa yang terjadi

bayangan diotaknya yang berfikir Harry sudah memegang gunting dan siap-siap mengiris nadi di pergelangan tangannya membuat Louis semakin bergidik ngeri.

"jika ini tentang cinta, kau bisa mempercayaiku Harry aku memiliki banyak pengalaman tentang itu" tetap saja tidak ada ucapan dari dalam membuat Louis semakin frustasi, sesekali ia menjambak rambutnya kebelakang, rasanya ingin berteriak dan menghancurkan pintu dihadapannya. Sial sekali Zayn dan Niall tidak berada disini, jika mereka disini tidak mungkin jika mereka membiarkanku membujuk Harry sendirian.

"baiklah, padahal jika kau ingun share padaku, dengan senang hati aku memberikan pendapat dan tentunya saran untukmu" semoga Harry memikirkan ucapannya, tentu saja itu yang dia ucapkan dari dalam hatinya. Pelan-pelan pintu kamar terbuka menampakkan seorang Harry yang keras kepala, rambutnya berantakan, matanya sayup dan itu sontak membuat mata Louis membulat

"kau benar-benar kacau, bung" Harry menarik tangan Louis kencang untuk ikut dengannya masuk kedalam kamar yang berdekorasi kental seorang wanita

"ada apa denganmu? kau boleh menceritakannya jika kau ingin" Louis langsung saja naik ke atas tempt tidur dan bersandar, menunggu apa yang Harry akan ucapkan. Sedangkan Harry tidak hentinya mondar-mandir seakan ia memiliki banyak masalah yang bergelut difikirannya

Bad Boy (Hendall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang