30

2.2K 207 19
                                    

Jessy's Pov

aku meninggalkan Brody yang sedang bingung akibat perubahan sikapku padanya. Aku bahkan tidak habis fikir ada apa dengan dirinya hingga ia begitu nekad memisahkan aku dari Harry, Harry berusaha menemuiku dan dia menyembunyikan itu dariku. "apa kau baik-baik saja?" aku berbali pada Niall yang sedang duduk disebelahku, dengan tatapan cemasnya, aku mengangguk kecil dan tersenyum sebagai jawaban jika aku baik-baik saja. Aku tidak tahu kemana akan mencari Harry, maksudku mulai dari mana aku akan mencari Harry, tapi perasaanku mengatakan jika Harry ada jika aku menelfonnya. Hanya saja aku belum memiliki keberanian untuk itu. Setelah fikiran buruk yang selalu aku limpahkan pada Harry aku tidak yakin bisa memandang Harry, aku sangat malu dan sangat merasa bersalah atas ini.

"Jessy, apa kau punya ide untuk ini? mungkin kau bisa mencarinya lewat teman yang mungkin kami tidak tahu"

"bagaimana jika mencari letak nomor teleponnya dulu, kita melacaknya" itu yang ada difikiranku, yang terlintas ketika aku memikirkan Harry

"oh Jesus, betapa bodohnya kita tidak memikirka hal tersebut" Liam menarik rambutnya kebelakang frustasi "sudah kukatakan Jessy akan mebantu kita" Niall tersenyum padaku sedangkan Louis tampak tidak senang dengan pujian yang Liam lontarkan, aku tidak bermaksud apa-apa namun itulah yang ada dalam fikiran kali ini

"jadi kemana kita?" aku mengangguk tanda setuju dari pertanyaan Niall

"kita ke pusat komunikasi untuk melacak nomor telepon Harry" Niall mengangguk begitupula denganku. Perjalanan menuju pusat kota juga terasa sangat lama, percaya atau tidak aku berada didalam mobil bersama dengan teman Harry, seseorang yang beberapa hari ini selalu mengganggu pikiranku karena selalu berfikir buruk tentang dirinya, tentang dirinya yang meninggalkanku, tentang dirinya yang berkhianat padahal itu untuk Zack dan diriku. Bagaimana bisa aku seperti itu? tidak terasa air mataku terjatuh, betapa bersalahnya aku pada Harry saat ini

"hei kau menangis?" aku tersadar ketika Liam membuka pintu untukku, aku tidak sadar jika kami sudah sampai ketempat tujuan kami. Aku, Liam, Niall dan Louis berjalan untuk masuk kedalam gedung besar yang kami yakini akan menolong maksudku setidaknya sedikit saja menemukan jejak Harry. Niall menekan tombol untuk mengambil nomor antrian sedangkan aku dan Liam mengambil tempat duduk, selama masuk kedalam gedung ini aku sudah tidak melihat Louis.

nomor antrian yang Niall dapatkan adalah 579, yang sedangkan sekarang masih pada nomor antrian 565 masih ada beberapa orang untuk menuju nomor antrian kami, aku berjalan keluar setidaknya sedikit mencari angin segar. Langit sudah mulai gelap ketika aku berada diluar gedung ini, grrk grrk suara perutku berbunyi, aku lupa jika sejak pagi aku belum makan sama sekali.

"jangan harap aku akan bersikap baik padamu ketika sahabatku yang lain menggantungkan harapannya padamu" aku berbalik mendapati Louis dengan sepuntung rokok yang ia pegang, ia menghirupnya lagi dan menghembuskan asapnya tepat dihadapanku "aku tidak suka dengan apa yang kau lakukan pada Harry"

"hei Louis, aku tidak melakuk.." ssstttt ia menyimpan jari telunjuknya tepat dibibirku, aku mulai takut dengan keadaan Louis yang seperti ini

"Harry sangat mencintaimu dan kau menyia-nyiakannya"

"tidak Louis, kau tidak mengerti"

"dia menghubungimu, dan karenamu dia pergi" aku merasa terpukul karena ucapan Louis, semuanya karena diriku, seharusnya aku mempercayai Harry tapi aku juga tidak berdaya ketika tiba-tiba melihatnya bersama Amber yang notabenya adalah tunangan Harry, meskipun Harry tidak menginginkannya.

"apa yang kalian lakukan disini" aku cepat-cepat mengusap air mataku ketika mendapati Liam dan Niall yang sudah keluar dari gedung ini "kami sudah mendapatkan sedikit informasi tentang nomor ponsel Harry"

Bad Boy (Hendall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang